Penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah PBL dapat meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan nilai-nilai nasionalisme siswa kelas V
pada mata pelajaran Pkn. Problem based learning atau pembelajaran berbasis masalah dapat
membuat siswa belajar melalui upaya pemecahan masalah dunia nyata seacara terstruktur untuk mengonstruksi pengetahuan siswa Ridwan, 2013: 127.
Pembelajaran berbasis masalah mengajak siswa untuk berpikir kritis, belajar bekerja sama dan belajar keterampilan berkomunikasi. Hal ini sejalan dengan
materi nasionalisme siswa tidak hanya mengetahui apa itu nasionalisme, tetapi siswa juga harus tahu bagaiman rasa nasionalisme dan apa sikap yang bisa
ditunjukkan sebagai wujud rasa nasionalisme.
1.2 Batasan Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada peningkatan sikap nasionalisme siswa kelas V pada mata pelajaran Pkn di SD Kanisisus Kadirojo yang berlokasi di
Purwomartani, Kalasan, Sleman, D I Yogyakarta. Standar Kompetensi yang digunakan adalah “memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia N KRI”. Sedangkan Kompetensi Dasar yang digunakan adalah
“mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia” dan “menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning.
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Bagaimanakah pelaksanaan Problem Based Learning dalam rangka meningkatkan sikap nasionalisme siswa kelas V tahun ajaran 20152016
semester ganjil pada mata pelajaran Pkn? 1.3.2 Apakah ada peningkatan sikap nasionalisme pada pembelajaran PKn
menggunkan metode Problem Based Learning bagi siswa kelas V tahun ajaran 20152016 semester ganjil ?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Menggambarkan dan mengetahui penerapan Problem Based Learning dalam rangka meningkatkan sikap nasionalisme siswa kelas V SD Kanisius
Kadirojo tahun ajaran 20152016 semester ganjil pada mata pelajaran PKn. 1.4.2 Meningkatkan dan mengetahui peningkatan sikap nasionalisme siswa kelas
V SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 20152016 semester ganjil pada mata pelajaran Pkn melalui metode Problem Based Learning.
1.5 Manfaat penelitian 1.5.1 Bagi Peneliti
1.5.1.1 Peneliti memperoleh pengalaman langsung tentang bagaimana melakukan penelitian tindakan kelas
1.5.1.2 Peneliti memperoleh penetahuan baru tentang cara meningkatkan sikap nasionalisme dengan menggunakan metode Problem Based Learning.
1.5.2 Bagi Guru
1.5.2.1 Guru dapat menambah pengetahuan tentang penggunaan metode Problem Based Learning.
1.5.2.2 Guru dapat membantu meningkatkan sikap nasionalisme dengan menggunakan metode Problem Based Learning.
1.5.3 Bagi Siswa
1.5.3.1 Siswa dapat menguasai materi terkait nilai-nilai Nasionalisme menggunakan metode Problem Based Learning.
1.5.3.2 Siswa memiliki keterampilan mengatasi permasalahan terkait nilai-nilai Nasionalisme menggunakan metode Problem Based Learning.
1.5.3.3 Siswa dapat melaksanakan nilai-nilai Nasionalisme menggunakan metode Problem Based Learning.
1.5.4 Bagi sekolah
Memberikan masukan bagi sekolah dalam penerapan metode Problem Based Learning untuk pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas V.
1.6 Definisi Operasional
1.6.1 Problem Based Learning adalah pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan dan membuka dialog. 1.6.2 Sikap adalah evaluasi atau reaksi seseorang terhadap suatu aspek atau objek
dalam hal perasaan, fikiran dan predisposisi tindakan baik mendukung maupun tidak mendukung.
1.6.3 Nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan.
1.6.4 Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila
dan UUD 1945. 1.6.5 Siswa SD adalah siswa-siswa kelas V semester gasal SD Kanisius Kadirojo
tahun ajaran 20152016. 1.6.6 Metode Pembelajaran adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh guru untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.
10
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas tentang kajian pustaka, penelitian-penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
Bagian ini akan membahas tentang teori-teori yang dapat mendukung penelitian, yang diambil dari buku atau jurnal dan referensi yang lainnya. Teori-
teori yang akan dijelaskan pada bagian ini yaitu tentang sikap, nilai nasionalisme, mata pelajaran PKn, dan metode pembelajaran berbasis masalah atau Problem
Based Learning.
2.1.1 Sikap
2.1.1.1 Pengertian Sikap
Sikap menurut Thurstone, Likert dan Osgood dalam Azwar, 2015:5 adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Perasaan yang ditunjukkan bisa
mendukung favorable maupun tidak mendukung atau tidak memihak unfavorable. Backman dan Secord dalam Azwar, 2015:5 mendefinisikan sikap
sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan afeksi, pemikiran kognisi dan predisposisi tindakan konasi seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan
sekitar. Peneliti mengambil kesimpulan pengertian sikap yang telah didefinisikan oleh Thurstone, Likert, Osgood Backman dan Secord tersebut, bahwa sikap
adalah evaluasi atau reaksi seseorang terhadap suatu aspek atau objek dalam hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI