harus dijawab oleh siswa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pernyataan- pernyataan yang disusun memiliki empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju,
setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kuesioner yang disusun oleh peneliti sudah mencakup indikator kognitif,
afektif dan konatif nilai nasionalisme. Dari kuesioner tersebut peneliti menganalisis seberapa besar dan banyaknya siswa yang mampu mengetahui,
merasakan, dan mewujudkan sikap nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.
3.4.1 Wawancara
Wawancara atau interviu interview merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data dengan cara berdialog yang dilakukan oleh pewawancara
interviewer untuk memperoleh informasi dari narasumber. Sebelum melaksanakan wawancara peneliti menyiapkan instrumen wawancara yang
disebut pedoman wawancara. Isi pertanyaan atau pernyataan bisa mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat, persepsi atau evaluasi berkenaan dengan
fokus masalah atau variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian Sukmadinata, 2011:216.
Persiapan wawancara yang dilakukan selain menyusun pedoman, hal yang penting adalah membina hubungan baik dengan narasumber atau responden
Sukmadinata, 2011:217. Hubungan yang baik antara pewawancara dengan responden akan mempermudah untuk responden menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan dan dalam pelaksanaan wawancara terkesan seperti mengobrol biasa. Pelaksanaan wawancara, pertanyaan-pertanyaan tersebut
dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kondisinya. Dalam penelitian ini peneliti bertanya langsung pada guru mengenai permasalahan terkait sikap nasionalisme.
3.4.2 Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung Sukmadinata, 2011:220. Kegiatan yang diamati bisa tentang cara guru mengajar, siswa belajar, dsb. Kegiatan pengamatan yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah pengamatan kondisi dan siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Seperti halnya dengan wawancara, sebelum melakukan pengamatan sebaiknya peneliti menyiapkan pedoman observasi. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah peneliti melakukan pengamatan kondisi belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas. Ada dua macam bentuk atau format pedoman observasi
menurut Sukmadinata 2011:221 yaitu pertama, berisi butir-butir pokok kegiatan yang akan diamati, dalam pelaksanaan pengamat membuat deskripsi singkat
mengenai perilaku yang diamati. Kedua, berisi butir-butir kegiatan yang diperlihatkan oleh individu-individu yang diamati.
Peneliti dalam penelitian ini menggunakan kedua format pedoman observasi karena, peneliti mengamati kondisi kelas dan siswa saat kegiatan belajar mengajar
agar menemukan masalah yang terjadi di kelas. Setelah menemukan masalah kemudian peneliti merefleksikan dan mencari solusi dari permasalahan tersebut.
Sehingga akhirnya peneliti dapat melakukan penelitian ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.4.3 Dokumentasi