Bagian 2.1 Literature Map dari penelitian terdahulu
2.3 Kerangka Berpikir
Pendidikan di sekolah dasar menitik beratkan pada tiga aspek, yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Tiga aspek tersebut adalah bekal anak SD
untuk masa depan. Pembelajaran yang dapat mengasah ketiga aspek tersebut
Metode Problem Based Learning
Nasionalisme dalam mata pelajaran PKn
Puspita 2013 Hubungan
pemahaman materi tentang
nilai Pancasila dengan perubahan
sikap Nasionalisme
siswa SMP. Murdiono 2009
Peningkatan keterampilan
kewarganegaraan melalui
penerapan strategi pembelajaran
berbasis masalah. Anggara
2013 Penerapan
model pembelajaran
Problem Based Learning untuk
meninigkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PKn. Herniwati 2011
Penanaman nilai nasionalisme
melalui pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
PTK pada siswa kelas VI SD N
Perumnas Unib Belitung.
Peningkatan Sikap Nasionalisme pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kadirojo Melaui Pembelajaran PKn menggunakan
Metode Problem Based Learning PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah pembelajaran yang mampu melibatkan keaktifan siswa, keaktifan siswa bisa membangun kembali pengetahuan awal siswa. Berbekal pengetahuan awal,
siswa mampu menemukan masalah dalam pembelajaran sekaligus bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Salah satu model pembelajaran yang mampu membantu siswa mencari arti masalahnya dalam pembelajaran adalah Problem Based Learning. Problem Based
Learning menggunakan masalah-masalah yang nyata dan dekat dengan keseharian siswa. Permasalahan yang dihadirkan dalam pembelajaran tidak boleh melenceng
dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kurikuum. PBL memiliki tahapan seperti; 1 guru merancang permasalahan yang sesuai dengan kurikulum, 2 guru
melibatkan siswa dalam permasalahan, mendefinisikan hal yang harus dipelajari, 3 siswa mencari informasi untuk memperoleh fakta yang relevan, dan 4 siswa
mengajukan solusi. Pembelajaran berbasis masalah PBL juga bisa diterapkan pada mata
pelajaran Pendidikan Kewarganeraan. Banyak model pembelajaran yang bisa digunakan guru untuk meningkatkan sikap dalam pembelajaran PKn, hanya saja
guru dalam mengajar tidak menggunakan model-model pembelajaran yang menarik. Model yang biasa digunakan guru dalam mengajar adalah model
ceramah, sehingga siswa cenderung tidak aktif, tampak bosan mudah mengantuk dan lebih banyak diam. Hal ini menyebabakan sikap nasionalisme yang diajarkan
guru tidak bisa dipahami, dihayati dan dilaksanakan siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti memandang perlu adanya
penggunaan metode belajar yang berbeda dari biasanya ceramah, yaitu metode PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembejaran berbasis masalah Problem Based Learning. Penggunaan metode ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan nilai-
nilai atau lebih singkatnya disebut sikap nasionalisme siswa pada mata pelajaran PKn. Jika metode pembelajaran berbasis masalah diterapkan pada pembelajaran,
metode tersebut dapat meningkatkan sikap nasionalisme siswa.
2.4 Hipotesis Tindakan