10
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas tentang kajian pustaka, penelitian-penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
Bagian  ini  akan  membahas  tentang  teori-teori  yang  dapat  mendukung penelitian,  yang diambil  dari buku atau jurnal  dan referensi  yang lainnya. Teori-
teori yang akan dijelaskan pada bagian ini yaitu tentang sikap,  nilai nasionalisme, mata  pelajaran  PKn,  dan  metode  pembelajaran  berbasis  masalah  atau  Problem
Based Learning.
2.1.1 Sikap
2.1.1.1 Pengertian Sikap
Sikap  menurut  Thurstone,  Likert  dan  Osgood  dalam  Azwar,  2015:5 adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Perasaan yang ditunjukkan bisa
mendukung  favorable  maupun  tidak  mendukung  atau  tidak  memihak unfavorable. Backman dan Secord dalam Azwar, 2015:5 mendefinisikan sikap
sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan afeksi, pemikiran kognisi dan predisposisi  tindakan  konasi  seseorang  terhadap  suatu  aspek  di  lingkungan
sekitar. Peneliti mengambil kesimpulan pengertian sikap yang telah didefinisikan oleh  Thurstone,  Likert,  Osgood  Backman  dan  Secord  tersebut,  bahwa  sikap
adalah  evaluasi  atau  reaksi  seseorang  terhadap  suatu  aspek  atau  objek  dalam  hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perasaan,  pikiran  dan  predisposisi  tindakan  baik  mendukung  maupun  tidak mendukung.
Sikap  tidak  sama  dengan  nilai  dan  sikap  juga  tidak  sama  dengan  opini. Azwar 2015:9 mengatakan bahwa nilai lebih mendasar dan stabil sebagai bagian
dari  ciri  kepribadian,  sikap  bersifat  evaluatif  dan  berakar  pada  nilai  yang  dianut, sedangkan opini merupakan sikap yang lebih spesifik dan sangat situasional serta
mudah  berubah.  Peneliti  berkesimpulan  bahwa  nilai,  sikap  dan  opini  saling berhubungan,  akan  tetapi  nilai  bersifat  mendasar  dan  stabil,  sikap  bersifat
evaluatif dan opini mudah berubah-ubah.
2.1.1.2 Perilaku
Tidak  sedikit  orang  menyamakan  perilaku  dengan  sikap,  namun  sikap  dan perilaku  adalah  dua  hal  yang  berbeda.  Hal  ini  dapat  kita  lihat  dari  dua  teori
tentang perilaku yang dikemukakan oleh para ahli berikut ini; a.
Aljen dan Fishbein dalam Azwar, 2015:11 mengemukakan Teori Tindakan Beralasan.  Teori  ini  mengatakan  bahwa  sikap  mempengaruhi  perilaku  lewat
pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan. Faktor penentu dari perilaku menurut  teori  ini  adalah  sikap    terhadap  perilaku  yang  bersangkutan  dan
norma-norma subjektif. b.
Aljen  memperluas  dan  memodifikasi  teori  perilaku  beralasan  menjadi  Teori Perilaku  Terencana.  Inti  teori  perilaku  terencana  tetap  pada  faktor  intensi
perilaku  namun  determinan  intensi  tidak  hanya  dua  sikap  dan  norma-norma subjektif  melainkan  dengan  diikitsertakannya  aspek  kontrol  perilaku  yang
dihayati  Aljen  dalam  Azwar,  2015:12.  Kontrol  perilaku  ini  bisa  berupa pengalaman  masa  lalu  subjek  si  pelaku  dan  perkiraan  individu  maupun
informasi  yang  didapat  dari  teman  yang  pernah  melakukan  perilaku  tersebut. Ketiga  komponen  pada  teori  perilaku  terencana  ini  akan  menentukan  apakah
perilaku yang bersankutan akan dilakukan atau tidak. Sikap  dan  perilaku  tentulah  berbeda.  Perilaku  lebih  luas  cakupannya  dari
pada sikap, karena sikap adalah salah satu faktor yang membentuk suatu perilaku. Sikap  memang  bisa  menentukan  tindakan  individu  tetapi  kadang  perilaku
seseorang bisa saja menyimpang dari sikap orang tersebut.  Mann dalam  Azwar, 2015:  21  menyatakan  bahwa  sekalipun  diasumsikan  sikap  merupakan
predisposisi  evaluatif  yang  banyak  menentukan  bagaimana  individu  bertindak, akan tetapi sikap dan tindakan nyata sering kali jauh berbeda.
2.1.1.3 Respon Penyimpulan Sikap dari Perilaku