memberikan pilihan jawaban kategori tengah. Jika semua responden memilih jawaban tengah, maka peneliti kemungkinan besar memperoleh informasi yang
tidak pasti. Untuk mengatasi hal itu dianjurkan para peneliti untuk menggunakan kategori pilihan genap. Berikut ini adalah tabel skala Likert yang sudah
dimodifikasi dengan kategori empat kategori pilihan.
Alternatif jawaban Skor
Favorable Unfavorable
Sangat setuju 5
1 Setuju
4 2
Tidak setuju 2
4 Sangat tidak setuju
1 5
Tabel 3.6 Tabel skala Likert
3.6 Teknik Pengujian Instrumen 3.6.1 Validitas
Pengujian validitas ini dilakukan untuk mengetahui instrumen yang disusun oleh peneliti sesuai dengan yang ingin diukur oleh peneliti. Validitas atau
kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang diukur Siregar, 2012: 46. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu: validitas rupa face validity, validitas isi content validity, dan validitas konstruk construct validity.
a. Validitas Rupa Face Validity
Validitas rupa merupakan validitas yang menunjukkan suatu alat ukurinstrumen penelitian dari segi rupanya nampak mengukur apa yang ingin
diukur Siregar, 2012:46. Validitas ini biasanya mengacu pada bentuk dan penampilan instrumen penelitian. Validitas rupa di dalam penelitian ini dibagi
menjadi 2, yaitu validitas rupa untuk siswa dan validitas rupa untuk guru. 1
Validitas Rupa Face Validity untuk Siswa Validitas rupa untuk siswa ini diujikan kepada siswa kelas VI untuk
mengetahui seberapa paham mereka atas pernyataan-pernyataan yang disusun oleh peneliti. Peneliti memilih siswa kelas VI dikarenakan kelas VI sudah pernah
mendapatkan materi tentang nasionalisme. Peneliti melihat apakah siswa merasa kesulitan dalam memahami kata-kata yang ada dalam kuesioner.
2 Validitas Rupa Face Validity untuk Guru Validitas rupa untuk guru diujikan kepada guru kelas atas, yaitu guru kelas
V. Pemilihan guru kelas V karena dimungkinkan mereka lebih mengerti bahasa anak dalam sehari-hari di sekolah pada saat mengajar atau kegiatan yang lainnya.
Guru memberikan penilaian apakah pernyataan-pernyataan yang disajikan mudah dipahami atau sulit dipahami oleh siswa, apabila sulit dipahami siswa maka
peneliti melakukan perbaikan.
b. Validitas Isi Content Validity
Validitas isi sangat penting diketahui dalam penelitian, karena isi alat ukur atau instrumen ini yang akan menjadi hasil penelitian. Validitas isi content
validity merupakan pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui tingkatan seberapa besar item-item instrumen mewakili konsep yang diukur Jogiyanto,
2008: 56. Mengukur validitas isi tidak mudah karena perlu dilakukan dengan expert judgement atau dilakukan oleh yang ahli dan mengetahui tentang konsep
yang akan diukur. Ahli yang dipilih oleh peneliti untuk mengukur instrumen penelitian ini adalah 2 dosen dan 1 guru PKn. Para ahli ini memberikan penilaian
dan komentar terhadap instrumen penelitian yang telah disusun oleh peneliti. Rentang nilai yang diberikan oleh para ahli adalah 1-4 dengan keterangan 1=
kurang baik, 2= cukup baik, 3= baik, 4= sangat baik. Nilai-nilai yang diberikan oleh para ahli ini akan dirata-rata oleh peniliti
dan menjadi tolok ukur peneliti untuk melakukan perbaikan atau tidak. Peneliti menetapkan apabila nilai rata-rata 2,5 maka peneliti melakukan perbaikan,
sedangkan apabila nilai rata-rata 2,5 maka peneliti tidak perlu melakukan perbaikan karena instrumen yang disusun sudah baik. Alasan peneliti mengambil
nilai rata-rata yang ditentukan sebesar 2,5 karena termasuk nilai tengah dari rentang nilai. Masidjo 1995: 176 Passing score atau nilai minimal kelulusan bisa
mengikuti Passing score pada PAP I, yakni 65. Dari total skor 4, nilai minimal kelulusan untuk expert judgement adalah 65 x 4 = 2,5.
c. Validitas Konstruk Construct Validity