34
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Pedagogik J
c. Merancang PTK dengan mengajukan hipotesis tindakan
Alternatif tindakan perbaikan juga dapat dilihat sebagai hipotesis dalam arti mengindikasikan dugaan mengenai perubahan dalam arti perbaikan
yang bakal terjadi jika suatu tindakan dilakukan. Misalnya, Jika kebiasaan membaca ditingkatkan melalui penugasan mencari kata atau
istilah serapan, perbendaharaan kata akan meningkat rata-tara 10 setiap bulannya. Dari contoh ini, hipotesis tindakan merupakan tindakan
yang diduga akan dapat memecahkan masalah yang ingin diatasi dengan penyelenggaraan PTK.
Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengan tepat, Anda dapat melakukan kegiatan-kegiatan seperti berikut ini: 1 pengkajian teoretik
di bidang pembelajaranpendidikan. 2 pengkajian hasil-hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan. 3 diskusi dengan rekan sejawat,
pakar pendidikan, peneliti lain, dan sebagainya. 4 pengkajian pendapat dan saran pakar pendidikan khususnya yang dituangkan dalam bentuk
program 5 perefleksian
pengalaman Anda sebagai guru.
Berdasarkan pada
kondisi dan
situasi yang
dipersyaratkan perwujudannya tindakan yang dilakukan dalam rangka PTK harus
diterapkan sedemikian sehingga masih ada dalam batas-batas kemampuan guru serta dukungan fasilitas yang tersedia di sekolah
maupun kemampuan rata-rata peserta didik untuk “mencernakannya”.
Dengan kata lain, sebagai aktor PTK, guru hendaknya cukup realistis
2. yang tersedia
belum efektif dan efisien
belum efektif di mana guru
pada kegiatan
diskusi belum menggali
potensi kreatif
peserta didik.
merupakan aktivitas
pembelajaran menulis secara
kolaboratif atau kerjasama di
antara semua peserta didik.
kelas XII IPA 1 SMAN 6
Tangerang dalam
menulis surat dinas
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Pedagogik J 35
dalam menghadapi kenyataan keseharian dunia sekolah tempat ia berada dan melaksanakan tugasnya.
Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan. Untuk sampai pada pemilihan
tindakan yang dianggap tepat, peneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang
diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prosedur atau lanagkah- langkah tindakan yang dianggap tepat. Dalam melaksanakan berbagai
prosedur ini, sebaiknya peneliti mencari masukan dari teman sejawat, orang-orang yang peduli lainnya, atau mencari ilham dari teorihasil
penelitian yang telah ditinjau sebelumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat.
Hipotesis tindakan harus dapat diuji secara empirik. Itu berarti bahwa baik
proses “implementasi”tindakan yang dilakukan maupun dampak yang diakibatkannya dapat diamati oleh guru yang merupakan aktor
dalam PTK maupun mitra kerjanya. Sebagian dan gejala-gejala yang dapat diamati itu dapat dinyatakan dengan angka-angka namun
sebagian lagi hanya dapat diberikan secara kualitatif
d. Menyusun Proposal Penelitian
Kegiatan penelitian dimulai dengan membuat rencana. Rencana itu disebut usulan penelitian atau yang lazim disebut proposal penelitian.
Proposal penelitian merupakan cetak biru blue print dari sebuah penelitian. Untuk dapat menyusun proposal penelitian dengan baik perlu
dipahami terlebih dahulu komponen-komponen proposal. Proposal Penelitian Tindakan Kelas pada umumnya terdiri atas komponen-
komponen berikut ini. JUDUL
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian