Metode Diskusi Kelompok Modul Bina SMA-SMK KK J Ped
54
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Pedagogik J
diberikan dalam bentuk tugas-tugas. Tujuan metode ini adalah untuk mengeksplorasi pendapat dan pandangan yag berbeda dan untuk
mengidentifikasi berbagai kemungkinan. Briges yang dikutip oleh Martinis mengatakan bahwa dibandingkan dengan
metode ceramah, dalam hal retensi, proses berpikir tingkat tinggi, pengembangan sikap, dan pemertahanan motivasi, penggunaan metode
diskusi akan lebih baik Martinis: 2009. Selain itu, metode diskusi memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode yang lain, kelebihan
tersebut di antaranya adalah berikut ini.
1.
Memberi kesempatan peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, misalnya : dalam pertukaran pendapat peserta
didik berperan sebagai peserta diskusi, berperan sebagai pemimpin diskusi, dan sebagai perumus hasil diskusi lebih-lebih jika kelompok
diskusi tersebut kecil jumlahnya.
2.
Melatih peserta didik untuk mengutarakan pendapatnya secara runtut dengan menggunakan bahasa baku, sekaligus melatih peserta
didik menghargai pendapat teman dengan kesadaran bahwa diskusi adalah pengkajian kebenaran dan adanya perbedaan sudut pandang
adalah suatu kewajaran.
3.
Diskusi memberi kemungkinan perluasaan informasi, bahkan penambahan informasi baru bagi pesertanya peserta didik.
4.
Diskusi memberi kesempatan kerjasama, peserta didik yang cenderung cerdas dapat membantu peserta didik yang cenderung
lambat belajar.
5.
Diskusi melatih peserta didik untuk berpikir cepat dan mandiri serta sekaligus meningkatkan taraf kepercayaan dirinya.
6.
Situasi pembelajaran dengan berdiskusi melatih peserta didik untuk hidup secara demokratis di masyarakatnya.
7.
Situasi diskusi memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengenal diri sendiri, mencari kemungkinan-kemungkinan yang terbaik
dalam pemecahan
masalahnya, mengembangkan
pendapat- pendapatnya, meyakini nilai-nilai hidup tertentu, dan sekaligus
meningkatkan keterampilan peserta didik dalam membuat keputusan-
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Pedagogik J 55
keputusan dalam hidupnya.
8.
Situasi diskusi memberi keleluasaan guru untuk membimbing belajar peserta didik secara bervariasi, misalnya : memandu perumusan
masalah yang
didiskusikan, menyiapkan
sumber belajar,
pengelompokan anggota diskusi, pembinaan teknis berdiskusi, dan guru dapat mengambil jarak dengan kegiatan peserta didik dalam rangka
mengamati diskusi peserta didik secara evaluatif membuat penilaian proses.
Agar pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok ini berhasil, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan. Sharan dkk
1984 mengungkapkan enam tahapan diskusi kelompok, yaitu sebagai berikut.
1. Pemilihan Topik Peserta didik memilih subtopic dari topic yang dipelajari yang biasanya
sudah ditetapkan oleh guru. Dalam hal ini peserta didik memilih lembar kegiatan yang disediakan oleh guru. Selanjutnya, peserta didik
diorganisir menjadi empat sampai enam anggota tiap kelompok menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi tugas. Komposisi kelompok
hendaknya heterogen baik secara akademis maupun etnis. 2. Perencanaan Diskusi Kelompok
Peserta didik dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas, dan tujuan khusus tentang subtopic yang telah dipilih pada tahap
pertama. 3. Implementasi
Peserta didik menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan di dalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaran hendaknya melibatkan
ragam aktivitas dan keterampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan peserta didik kepada jenis-jenis sumber belajar yang
berbeda baik di dalam maupun di luar kelas. Guru secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila
diperlukan. 4. Analisis dan Sintesis
Peserta didik menganalisis dan mengevaluasi informasi yang diperoleh
56
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Pedagogik J
pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkas dan disajikan sebagai bahan untuk dipresentasikan kepada
seluruh kelas. 5. Presentasi Hasil Final
Beberapa kelompok menyajikan hasil penyelidikannya kepada seluruh peserta didik, dengan tujuan agar peserta didik yang lain terlibat satu
sama lain dalam pekerjaan mereka dan memperoleh perspektif luas pada topic ini.
6. Evaluasi Peserta didik dan guru mengevaluasi tiap konstribusi kelompok terhadap
kerja kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan dapat berupa penilaian individu atau kelompok.
Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran dengan menggunakan model atau metode diskusi kelompok memberikan kesempatan kepada anak didik atau
peserta didik untuk bekerja sama dalam tugas-tugas yang terstruktur. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab dan bekerja sama dalam
belajar. Keberhasilan individu dalam belajar diorientasikan oleh keberhasilan kelompok.