Tokoh atau Karakter Manfaat Hasil Penelitian

52 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Pedagogik J berfungsi menghidupkan latar.

4. Dialog atau Percakapan

S. Effendi dalam Liberatus berpendapat bahwa ciri utama sebuah drama adalah dialog. Hal tersebut menandakan pentingnya dialog dalam drama. Terdapat beberapa macam fungsi dialog dalam drama, di antaranya yaitu: a. Melukiskan watak tokoh-tokoh dalam cerita tersebut. b. Mengembangkan dan menggerakan plot serta menjelaskan isi cerita drama kepada pembaca atau penonton. c. Memberikan isyarat peristiwa yang mendahului. d. Memberikan isyarat peristiwa yang akan datang. e. Memberikan komentar terhadap peristiwa yang sedang terjadi dalam drama tersebut. Ada dua sifat yang dimiliki oleh dialog, yaitu estetis dan alat teknis. Sifat estetis terlihat pada saat menyusun dialog. Menyusun dialog hendaknya tetap memperhatikan keindahan bahasa tidak vulgar dan bombastis. Keindahan bahasa atau ketepatan bahasa akan berpengaruh terhadap keindahan seluruh lakon. Alat teknis, maksudnya dialog ini memiliki fungsi terentu dalam keseluruhan lakon. Untuk itu, dialog harus memiliki sifat komunikatif dan mudah ditangkap maknanya oleh pembaca atau penonton Herman Waluyo: 2001

5. Latar atau Setting

Terdapat tiga syarat yang harus dipenuhi dalam drama, yaitu kesatuan gerak unity of action, kesatuan waktu unity of time, dan kesatuan tempat unity of place. Berdasarkan hal itu, latar belakang tempat dan waktu dalam drama itu sangat penting. Latar belakang tempat dan waktu inilah yang sering disebut latar atau setting. Penjelasan bagaimana suasana, tempat, dan waktu biasanya dalam naskah drama dituliskan. Bila drama itu dipentaskan, hal-hal tersebut diwujudkan dalam bentuk tata panggung, tata lampu, dan tata suarabunyi. Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Pedagogik J 53

6. Petunjuk Pengarang atau Petunjuk Lakuan

Bagian lain yang ada dalam naskah drama adalah petunjuk pengarang, yaitu bagian yang memberikan penjelasan kepada pembaca atau kru pementasan mengenai keadaan, suasana, peristiwa, perbuatan dan sifat tokoh. Yang ada dalam kurung dan yang ditulis dengan huruf kapital adalah petunjuk pengarang. Bagian naskah lainnya adalah prolog, yaitu bagian naskah yang ditulis pengarang pada bagian awal, yang merupakan pengantar naskah yang dapat berisi satu atau beberapa keterangan atau pendapat pengarang tentang cerita yang akan disajikan. Keterangan itu dapat mengenai masalah, gagasan, pesan, jalan cerita, latar belakang cerita, tokoh ceria, dan lain-lain yang diharapkan dapat membantu pembaca memahami, menghayati, dan menikmati cerita. Selain itu, ada bagian lain dari drama, yaitu epilog. Epilog berisi kesimpulan pengarang mengenai cerita. Jadi ada di belakang. Baik prolog maupun epilog dalam naskah drama sekarang sudah jarang sekali disertakan oleh pengarang. Pengarang masa kini lebih memberi kebebasan pembaca atau penonton hingga mereka merasa tak perlu menyertakan pendapat, sikap, kesimpulan pengarang tentang karyanya.

B. Metode Diskusi Kelompok

Metode diskusi kelompok adalah metode pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan peserta didik, serta untuk membuat suatu keputusan. agar peserta didik dapat berbagi pengetahuan, pandangan , dan keterampilan Martinis Yamin: 2009. Metode diskusi merupakan pembelajaran yang interaktif. Dalam berdiskusi masing-masing anggota kelompok saling menanggapi jawaban atau pernyataan terhadap permasalahan yang sedang didiskusikan. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi kelompok merupakan suatu pembelajaran teman sebaya, peserta didik bekerja sama dalam kelompok yang mempunyai tanggung jawab baik individual maupun kelompok terhadap ketuntasan suatu permasalahan yang biasanya