Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Pedagogik J 75
Diagram 4.4 Rata-rata Peningkatan Kemampuan
Menulis Naskah Drama Setiap Kelompok
Skor-skor yang dapat dicapai oleh setiap kelompok pada setiap tugas pada siklus 1 dan siklus 2 sebagai berikut.
Tabel 4.4 Ketercapaian Skor Rata-rata Setiap Aspek
Aspek Siklus I
Siklus II Kenaikan
Tema 2
3 1
15 Alur
2.17 3.33
1.16 17
Tokoh 2.33
3.17 0.84
12 Dialog
2.33 3.67
1.34 19
Amanat 2.17
2.83 0.66
10 Latar
2 3.17
1.17 17
Lakuan 2
2.67 0.67
10 Jumlah
15 21.84
6.84 100
Rata-rata 2,14
3,12 0,98
Berdasarkan selisih tersebut, maka diperoleh perbandingan hasil belajar sebagai peningkatan kemampuan mendengarkan sebagai berikut 1: 1,16:
0,84: 1,34: 0,66: 1,17: 0,67 = 6,84 atau 15:17:12:19:10:17:10 = 100. Selanjutnya, peneliti akan mengubah data tersebut ke dalam bentuk
diagram lingkaran sebagai berikut.
76
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Pedagogik J
Diagram 4.5 Perbandingan Peningkatan Kemampuan Menulis Naskah Drama
Setiap Aspek
Data di atas juga menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan menulis naskah drama pada siklus kesatu adalah 2,14 dan siklus kedua adalah
3,12. Perbandingan peningkatan rata-rata kemampuan menulis naskah drama pada siklus kesatu dan siklus kedua adalah 2,14: 3,12 = 157 atau
41: 59= 100.
Berdasarkan data tersebut penulis membuat diagram lingkaran peningkatan kemampuan menulis naskah drama siklus I dan II sebagai berikut.
Diagram 4.6 Rata-rata Kemampuan Menulis Naskah Drama Siklus I dan II
Berdasarkan data tersebut terdapat selisih rata-rata kemampuan menulis naskah drama pada siklus II dan I yang merupakan hasil belajar yaitu 18.
Angka tersebut merupakan kemajuan hasil belajar yang signifikan.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Pedagogik J 77
BAB V PENUTUP A. Simpulan
Hasil observasi ditemukan beberapa peningkatan keterampilan peserta didik sebagai berikut. Telah terjadi peningkatan keterampilan berpikir
kritis ketika bertanya jawab mengenai unsur-unsur instrinsik naskah drama dan memberikan tanggapan serta penilaian terhadap hasil
pekerjaan kelompok lain dalam kegiatan saling mengoreksi pekerjaan. Berdasarkan skor rata-rata pencapaian aspek tema, alur, tokoh, dialog,
amanat, latar, dan petunjuk lakuan siklus I dan siklus II diperoleh selisih yang diasumsikan sebagai hasil peningkatan kemampuan menulis
naskah drama pada setiap aspek sebagai berikut 1: 1,16: 0,84: 1,34: 0,66: 1,17: 0,67 = 6,84 atau 15: 17: 12: 19: 10: 17: 10 =
100 .
Rata-rata kemampuan menulis naskah drama pada siklus kesatu adalah 2,14 dan siklus kedua adalah 3,12. Selisih keduanya merupakan
hasil belajar yaitu 0,98. Perbandingan prosentasi peningkatan rata-rata kemampuan mendengarkan pada siklus kesatu dan siklus kedua
adalah 2,14: 3,12 = 5,26 atau 41: 59 = 100. Selisih prosentasi
tersebut adalah 18 yang merupakan peningkatan yang signifikan. Telah terjadi rata-rata peningkatan kemampuan menulis naskah drama
pada kelompok I, II, III, IV, V, dan VI adalah 1, 0.71, 1.14, 1.29, 1, dan 0.72. Prosentasi peningkatan kemampuan mendengarkan setiap
kelompok tersebut adalah 17, 12, 20, 22, 17, dan 12 merupakan peningkatan kemampuan menulis naskah drama yang
signifikan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
terbukti yaitu kemampuan peserta didik dalam menulis naskah drama dapat meningkat, jika diterapkan metode kerjasama kelompok dengan
pendekatan humanistik.
B. Saran-saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian maka dapat diajukan saran-saran