Pendekatan Humanistik Modul Bina SMA-SMK KK J Ped
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Pedagogik J 57
Menurut pendekatan ini tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Peserta didik dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya. Peserta didik berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses pambelajarannya Student Centered Learning.
Sedangkan, guru hanya sebagai fasilitator bagi peserta didik, memberi motivasi dan kesadaran bagi peserta didik, serta membimbing dan
memfasilitasi peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, metode atau teknik yag digunakan mengacu
pada hal-hal berikut.
1.
Merumuskan tujuan belajar yang jelas.
2.
Mengusahakan partisipasi aktif peserta didik melalui kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur dan positif.
3.
Mendorong peserta didik untuk mengembangkan kesanggupan peserta didik untuk belajar atas inisiatif sendiri.
4.
Mendorong peserta didik untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri.
5.
Guru menerima peserta didik apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran peserta didik, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong
peserta didik untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
6.
Memberikan kesempatan
murid untuk
maju sesuai
dengan kecepatannya.
7.
Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi peserta didik.
8.
Peserta didik di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung
resiko dari perilaku yang ditunjukkan Sebagai suatu paradigma, pendekatan humanistic mempunyai prinsip
dasar tertentu. Prinsip dasar tersebut di antaranya sebagai berikut.
1.
Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
58
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Kompetensi Pedagogik J 2.
Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
3.
Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri yang diangap mengancam dan cenderung untuk
ditolaknya.•Apabila ancaman terhadap diri peserta didik rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda
dan terjadilah proses belajar.
4.
Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
5.
Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
6.
Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri yang diangap mengancam dan cenderung untuk
ditolaknya.•Apabila ancaman terhadap diri peserta didik rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda
dan terjadilah proses belajar.
7.
Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah dicapai terutama jika peserta didik dibiasakan untuk mawas diri
dan mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain.
8.
Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus
menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu