Garis Kontur dan Profil Topografi

Bab 8 Pemanfaatan Peta untuk Mengetahui Pola dan Bentuk Muka Bumi

1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 d. d. d. d.

d. Garis Kontur dan Profil Topografi

Garis Kontur dan Profil Topografi Garis Kontur dan Profil Topografi Garis Kontur dan Profil Topografi Garis Kontur dan Profil Topografi 1 1 1 1 1 Garis Kontur Garis Kontur Garis Kontur Garis Kontur Garis Kontur a Pengertian Garis Kontur Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama, yang diukur dari suatu bidang pembanding tertentu. Bidang pembanding ini yang dipakai umumnya adalah tinggi muka air laut rata-rata, dan ini diambil dan disepakati sebagai titik dengan ketinggian nol. Interval kontur adalah jarak vertikal antara dua garis k ontur yang berurutan. Indeks kontur adalah garis kontur yang dicetak besar dalam peta, yang merupakan kelipatan sepuluh dari interval kontur. Tetapi tidak selalu demikian, kadang-kadang merupakan kelipatan lima, dalam peta garis ini diberi angka ketinggian. b Sifat-sifat garis kontur Garis kontur pada prinsipnya adalah suatu perwujudan dari perpotongan antara suatu benda dengan suatu bidang datar, yang dilihat dari atas. Maka garis kontur mempunyai sifat-sifat sebagai berikut. 1 Garis kontur tidak pernah saling berpotongan tidak pernah saling berpotongan tidak pernah saling berpotongan tidak pernah saling berpotongan tidak pernah saling berpotongan, kecuali dalam keadaan ekstrim seperti pada tebing yang menggantung. 2 Garis kontur akan merenggang kalau topografi landai dan merapat kalau curam 3 Garis kontur tidak akan tidak akan tidak akan tidak akan tidak akan bertemu atau menyambung dengan garis kontur yang bernilai lain. 4 Pada lembah, garis kontur akan meruncing kearah hulu meruncing kearah hulu meruncing kearah hulu meruncing kearah hulu meruncing kearah hulu. c Penentuan besarnya kontur-kontur Besarnya interval ditentukan oleh: 1 skala peta, makin besar skala peta, interval konturnya makin kecil; 2 variasi relief, makin besar variasi relief, makin kecil intervalnya; 3 tujuan khusus. Perlu diketahui, makin kecil interval kontur, makin banyak detail yang diperlihatkan. Tetapi dalam pemilihan besarnya, interval kontur tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan seberapa detail yang diperlihatkan. Kalau tidak ada hal-hal yang khusus atau luar biasa, interval kontur biasanya diambil sebesar 12000 dari skala peta. Misalnya peta yang berskala 1 : 25.000 akan mempunyai interval kontur sebesar 12½ m. a Peraturan-peraturan dan cara-cara pembuatan garis kontur Peraturan-peraturan garis kontur. 1 Garis kontur selalu dibuat tertutup atau harus berakhir pada tepi peta. 2 Kontur tertutup yang menunjukkan depresi harus dibedakan dengan kontur tertutup yang menunjukkan bukit, yaitu dengan cara menambahkan garis-garis gigi yang mengarah kearah depresi. Gambar 8.7 Gambar 8.7 Gambar 8.7 Gambar 8.7 Gambar 8.7 Garis kontur pada pulau Sumber: www.ssg-surfer.com Di unduh dari : Bukupaket.com IPS Terpadu SMP dan MTS Kelas IX 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 b Cara pembuatan garis kontur. 1 Cantumkan titik-titik ikat dengan harga ketinggiannya 2 Hubungkan titik-titik yang tinggi dengan titik-titik yang lebih rendah di sekitarnya, kemudian buatlah interpolasi sesuai dengan interval konturnya. 3 Hubungkan titik-titik yang diperoleh dari hasil interpolasi, yang harganya sama, dengan garis-garis. 4 Kalau garis-garis kontur yang telah diperoleh memotong lembah, meskipun tidak ada suatu harga ketinggian pada lembah tesebut, garis kontur tersebut kita buat, meruncing ke hulu. Juga spasi kontur disesuaikan sesuai dengan bentukbentuk lereng. 2 2 2 2 2 Pembuatan Profil Topografi Pembuatan Profil Topografi Pembuatan Profil Topografi Pembuatan Profil Topografi Pembuatan Profil Topografi Pada suatu produl topografi, harus ada unsur-unsur berikut. a “Section Line”, yaitu garis yang menunjukkan arah profil tersebut dibuat, garis ini harus ada pada peta. b “End Line”, yaitu garis vertikal yang membatasi sisi kiri dan kanan dari suatu profil. Pada garis ini dicantumkan angka-angka ketinggian c “Base Line”, yaitu batas bawah dari suatu profil. Karena itu suatu profil topografi mempunyai dua jenis skala, yaitu skala vertikal dan horizontal. Skala horizontal umumnya selalu dibuat sama besarnya dengan skala peta. Berdasarkan perbandingan kedua skala tersebut, dikenal: a Profil normal, yaitu profil yang skala vertikal sama dengan skala horizontal. b “Exaggerated Profile”, yaitu profil yang skala vertikalnya lebih besar dari skala hori- zontal. Maksud dari pembuatan profil ini adalah agar relief topografi dapat tergambar dengan jelas dan baik. Karena bila dibuat profil normal sering relief topografi kurang jelas. Cara pembuatan profil. a Buat “Section Line” pada peta di tempat yang akan dibuat sayatannya. b Pada kertas lain, buat “End Line” dan “Base Line”. Panjang Base Line dibuat sesuai dengan panjang sayatan yang akan dibuat. Panjang End Line disesuaikan dengan tinggi relief maksimum, dan pada garis tersebut dicantumkan angka-angka ketinggian nol muka laut, sebaiknya dibuat sedikit diatas Base Line. c Ambil sepotong kertas, kemudian letakkan disepanjang Section Line. d Tandai pada kertas tersebut, tempat-tempat yang berpotongan dengan garis kontur e Ambil kertas yang telah ditandai itu, dan letakkan di sepanjang Base Line dengan kedudukan yang sama. f Proyeksikan titik-titik tersebut ke atas, sesuai dengan harga ketinggian garis kontur yang diwakilinya g Hubungkan titik-titik hasil proyeksi tersebut h Berikan keterangan bila profil melewati puncak bukit atau sungai. Carilah sebuah peta geologi pada suatu daerah. Interpretasikan peta geologi berdasarkan simbol-simbol yang ada bersama kelompokmu. Selanjutnya buatlah laporan dari hasil diskusi itu Kegiatan Kelompok Kegiatan Kelompok Kegiatan Kelompok Kegiatan Kelompok Kegiatan Kelompok Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 8 Pemanfaatan Peta untuk Mengetahui Pola dan Bentuk Muka Bumi