Pemerintahan Orde Baru dan Terjadinya Reformasi

Bab 13 Pemerintahan Orde Baru dan Terjadinya Reformasi

2 2 7 2 2 7 2 2 7 2 2 7 2 2 7 1 Partai Sarekat Islam Indonesia PSII 2 Partai Katholik 3 Partai Nadhatul Ulama NU 4 Partai Muslim Indonesia Parmusi 5 Golongan Karya Golkar 6 Partai Kristen Indonesia Parkindo 7 Partai Murba 8 Partai Nasional Indonesia PNI 9 Partai Islam Perti 10 Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia IPKI c. c. c. c. c. Pemilu Tahun 1977 sampai 1997 Pemilu Tahun 1977 sampai 1997 Pemilu Tahun 1977 sampai 1997 Pemilu Tahun 1977 sampai 1997 Pemilu Tahun 1977 sampai 1997 Untuk pelaksanaan pemilu tahun 1977, pemerintah Orde Baru menyederhanakan lagi keberadaan partai politik. Di antara sembilan partai, ada empat partai yang berdasarkan Islam, yaitu NU, PSII, Perti dan Parmusi, pada tanggal 5 Januari 1973 mengadakan fusi atau peleburan menjadi satu partai politik yang diberi nama Partai Persatuan Pembangunan PPP. Setelah empat partai Islam mengadakan fusi menjadi PPP, maka kelima partai nonIslam yaitu PNI, Parkindo, Partai Katholik, Partai Murba, dan IPKI pada tanggal 1 Januari 1973 melebur dalam satu partai dengan nama Partai Demokrasi Indonesia PDI. Dengan demikian mulai tahun 1977, 1982, 1987, 1992, 1997 Pemilu diikuti oleh tiga kontestan yaitu Partai Persatuan Pembangunan PPP, Golongan Karya Golkar, dan Partai Demokrasi Indonesia PDI. Sesuai dengan politik dekolonisasi, Gubernur Portugal di Timor Timur Kolonel Fernando Alves Aldeia mengumumkan bahwa Portugis akan mengadakan referendum pemilihan umum di Timor Timur. Untuk persiapan, maka rakyat diberi kebebasan membentuk partai- partai. Oleh karena itu berdirilah tiga partai politik antara lain: UDT, ASDT, AITI Keinginan rakyat Timor Timur untuk bersatu dengan Indonesia dituangkan dalam petisi Rakyat Timor Timur yang disampaikan kepada pemerintah Republik Indonesia. Petisi ini ditandatangani oleh gubernur PSTT dan ketua DPR Timor Timur pada tanggal 31 Mei 1976. Isinya mendesak pemerintah Republik Indonesia agar dalam waktu yang sesingkat- singkatnya menerima dan mengesahkan integrasi rakyat dan wilayah Timor Timur ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia sepenuhnya tanpa referendum. Pada tanggal 7 Juni 1976 Petisi Rakyat Timor Timur itu diterima oleh Presiden Suharto di Jakarta. 1. 1. 1. 1.

1. Pengesahan Penyatuan Timor Timur ke dalam NKRI Pengesahan Penyatuan Timor Timur ke dalam NKRI