IPS Terpadu SMP dan MTS Kelas IX
3 6 3 6
3 6 3 6
3 6
4 Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia;
5 17 Agustus adalah Hari Kemerdekaan.
Hasil Konferensi Inter Indonesia ini ternyata adalah konfirmasi konsensus nasional
yang sejak 17 Agustus 1945 direalisasikan dalam perjuangan bangsa. b.
b. b.
b. b.
Di Jakarta 31 Juli – 2 Agustus 1949 Di Jakarta 31 Juli – 2 Agustus 1949
Di Jakarta 31 Juli – 2 Agustus 1949 Di Jakarta 31 Juli – 2 Agustus 1949
Di Jakarta 31 Juli – 2 Agustus 1949 Konferensi Inter Indonesia tahap kedua bertempat di Gedung Pejambon, Jakarta. Salah
satu keputusan penting yang diambil adalah bahwa BFO menyokong tuntutan Republik Indonesia atas penyerahan kedaulatan tanpa ikatan-ikatan politik ataupun ekonomi.
Di bidang militerpertahanan konferensi memutuska antara lain: 1
Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat APRIS adalah Angkatan Perang Nasional.
2 TNI menjadi inti APRIS dan akan menerima orang-orang Indonesia yang ada dalam
KNIL, dan kesatuan-kesatuan tentara Belanda lain dengan syarat-syarat yang akan ditentukan lebih lanjut.
3 Pertahanan negara adalah semata-mata hak Pemerintah RIS, Negara-negara bagian
tidak mempunyai angkatan perang sendiri.
9. Konferensi Meja Bundar KMB 9. Konferensi Meja Bundar KMB
9. Konferensi Meja Bundar KMB 9. Konferensi Meja Bundar KMB
9. Konferensi Meja Bundar KMB
Konferensi Meja Bundar dilaksanakan di Den Haag, Belanda pada tanggal 23 Agustus - 2 November 1949. Delegasi yang hadir dalam KMB.
a.
Delegasi RI : Drs. Moh. Hatta
b. Delegasi BFO
: Sultan Hamid c.
Delegasi Belanda : Mr. Van Maarseven
d. Wakil UNCI
: Chritchley Hasil Konferensi Meja Bundar adalah sebagai
berikut. a. Indonesia menjadi negara federal dengan nama
Republik Indonesia Serikat RIS. b. Hutang bekas pemerintah Hindia Belanda
ditanggung oleh RIS. c.
RIS dan kerajaan Belanda bergabung yang merupakan Uni Indonesia-Belanda di bawah
Ratu Belanda sebagai Kepala Uni.
d. Pengakuan kedaulatan dilaksanakan akhir tahun 1949.
e. Penyerahan Irian Barat dilaksanakan satu tahun setelah KMB.
Dalam KMB terdapat masalah-masalah yang sulit dipecahkan, beberapa masalah itu
adalah sebagai berikut. a.
Masalah istilah pengakuan kedaulatan dan penyerahan kedaulatan. Indonesia menghendaki penggunaan istilah pengakuan kedaulatan, sedangkan Belanda
menghendaki istilah penyerahan kedaulatan.
b. Masalah Uni Indonesia-Belanda. Indonesia menginginkan agar sifatnya hanya kerja
sama yang bebas tanpa adanya organisasi permanen. Sedangkan Belanda menginginkan kerja sama yang luas dengan organisasi yang luas pula
c. Masalah hutang. Indonesia hanya mengakui hutang-hutang Hindia-Belanda sampai
menyerahnya Belanda kepada Jepang. Sebaliknya Belanda berpendapat bahwa Indone- sia harus mengambil alih semua kekayaan maupun hutang Hindia belanda sampai
saat itu, termasuk biaya perang kolonial terhadap Indonesia.
Gambar 3.5 Gambar 3.5
Gambar 3.5 Gambar 3.5
Gambar 3.5 Suasana Konferensi Meja Budar KMB, di Den Hag, Belanda
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 3 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
3 7 3 7
3 7 3 7
3 7
10. Pengakuan Kedaulatan 10. Pengakuan Kedaulatan
10. Pengakuan Kedaulatan 10. Pengakuan Kedaulatan
10. Pengakuan Kedaulatan
Untuk mempersiapkan pembentukan negara RIS, pada tanggal 15-16 Desember 1949, Moh. Roem memimpin sidang Panitia Pemilihan Nasional PPN di Jakarta. Keputusan sidang
PPN yaitu: a.
memilih Ir.Soekarno sebagai Presiden RIS dan Drs. Moh.Hatta sebagai wakilnya b.
sebagai pemangku jabatan acting Presiden Republik Indonesia yaitu Mr.Asaat. Pengakuan kedaulatan dilaksanakan tanggal 27 Desember 1949 di tiga tempat, yaitu
di Belanda, Jakarta, dan Yogyakarta. a.
Di Belanda Ratu Yuliana, Perdana Menteri Williem Drees, dan Menteri Seberang Lautan Mr. Sassen
menyampaikan pengakuan kedaulatan kepada Moh.Hatta.
b. Di Jakarta
Wakil Tinggi Mahkota Belanda A.J.H.Lovink menyampaikan pengakuan kedaulatan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
c. Di Yogyakarta
Penyerahan kedaulatan RI kepada RIS dilakukan oleh pejabat Presiden Mr. Asaat kepada A. Mononutu Menteri Penerangan RIS.
Lengkapilah tabel di bawah ini dengan tepat Salinlah di buku tugasmu
Usaha melalui aktivitas diplomasi belum membawa hasil, maka strategi lain yang dilakukan bangsa Indonesia adalah melalui aktivitas bersenjata.
1. 1.
1. 1.
1. Insiden Bendera di Surabaya Insiden Bendera di Surabaya
Insiden Bendera di Surabaya Insiden Bendera di Surabaya
Insiden Bendera di Surabaya
Di Surabaya pada tanggal 19 September 1945 terjadi peristiwa yang terkenal dengan sebutan Insiden Bendera di Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya. Beberapa orang Belanda
bertindak gegabah, mereka mengibarkan bendera Belanda Merah Putih Biru di tiang bendera Hotel Yamato. Tindakan tersebut menimbulkan kemarahan rakyat yang kemudian menyerbu
hotel itu dan menurunkan bendera tersebut serta merobek bendera yang berwarna biru dan mengibarkan kembali sebagai bendera Merah Putih.
No. No.
No. No.
No. Peristiwa
Peristiwa Peristiwa
Peristiwa Peristiwa
Waktu Waktu
Waktu Waktu
Waktu Tempat
Tempat Tempat
Tempat Tempat
Tokohnya Tokohnya
Tokohnya Tokohnya
Tokohnya 1.
PerundinganHooge Veluwe 2.
Perundingan Linggarjati 3.
Perundingan Renville 4.
Perundingan Roem Royen 5.
Konferensi Meja Bundar
Kegiatan Individu Kegiatan Individu
Kegiatan Individu Kegiatan Individu
Kegiatan Individu
AKTIVITAS BERSENJATA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN AKTIVITAS BERSENJATA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
AKTIVITAS BERSENJATA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN AKTIVITAS BERSENJATA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
AKTIVITAS BERSENJATA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
C CC
CC
Di unduh dari : Bukupaket.com
IPS Terpadu SMP dan MTS Kelas IX
3 8 3 8
3 8 3 8
3 8
2. 2.
2. 2.
2. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya