Arah Pembangunan Nasional Arah Pembangunan Nasional TTTTTujuan P ujuan P Landasan Pembangunan Nasional Landasan Pembangunan Nasional TTTTTujuan dan Prioritas P ujuan dan Prioritas P

IPS Terpadu SMP dan MTS Kelas IX 2 2 4 2 2 4 2 2 4 2 2 4 2 2 4 Untuk melaksanakan pembangunan, Presiden Suharto pada tanggal 6 Juni 1968 membentuk Kabinet Pembangunan menggantikan kabinet Ampera. Sementara itu sebelum Kabinet Pembangunan terbentuk, presidium Kabinet Ampera telah mengusahakan stabilitas ekonomi dengan menetapkan kebijaksanaan ekonomi dan keuangan dengan sasaran: 1. pengendalian inflasi 2. pencukupan kebutuhan pangan dan sandang 3. rahabilitasi prasarana ekonomi 4. peningkatan kegiatan ekspor. Sejak lahirnya Orde Baru yaitu antara tahun 1966-1968 pemerintah menyelesaikan stabilitas dan rehabilitasi khususnya di bidang ekonomi. Pada tanggal 1 April 1969 dimulai pelaksanaan Pembangunan Lima Tahun Pertama Pelita I. Sejak itulah dimulainya Pembangunan Nasional Berencana. Adapun hal-hal yang berhubungan dengan pembangunan nasional adalah sebagai berikut. 1. 1. 1. 1.

1. Arah Pembangunan Nasional Arah Pembangunan Nasional

Arah Pembangunan Nasional Arah Pembangunan Nasional Arah Pembangunan Nasional MPR telah menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara GBHN dengan Tap MPR No. IVMPR1973. GBHN ini setiap lima tahun ditinjau kembali atau diperbaharui, disesuaikan dengan perkembangan kehidupan rakyat dan bangsa Indonesia. GBHN ditetapkan untuk menentukan arah pembangunan nasional. 2. 2. 2. 2.

2. TTTTTujuan P ujuan P

ujuan P ujuan P ujuan Pembangunan Nasional embangunan Nasional embangunan Nasional embangunan Nasional embangunan Nasional Tujuan pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan masyarakat adil makmur dan merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia. Tujuan tersebut termaktub dalam GBHN tahun 1973. 3. 3. 3. 3.

3. Landasan Pembangunan Nasional Landasan Pembangunan Nasional

Landasan Pembangunan Nasional Landasan Pembangunan Nasional Landasan Pembangunan Nasional Landasan pembangunan nasional adalah Pancasila dan UUD 1945. Landasan pembangunan nasional juga terdapat dalam GBHN 1973 4. 4. 4. 4.

4. Pelaksanaan Pembangunan Nasional Pelaksanaan Pembangunan Nasional

Pelaksanaan Pembangunan Nasional Pelaksanaan Pembangunan Nasional Pelaksanaan Pembangunan Nasional Pembangunan nasional dilaksanakan secara bertahap. Setiap tahap pembangunan berlangsung selama lima tahun dan disebut Pembangunan Lima Tahun Pelita. Pada setiap tahap disusun rencana yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun Repelita. Pelaksanaan Pelita adalah sebagai berikut. a. Pelita I 1 April 1969 – 31 Maret 1974. b. Pelita II 1 April 1974 – 31 Maret 1979. c. Pelita III 1 April 1979 – 31 Maret 1984. d. Pelita IV 1 April 1984 – 31 Maret 1989. e. Pelita V 1 April 1989 – 31 Maret 1994. f. Pelita VI 1 April 1994 – 31 Maret 1999. Pelita I sampai dengan Pelita V disebut Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama PJPT I. Selanjutnya mulai tanggal 1 April 1999 memasuki Pelita VI dan sekaligus memasuki Pembangunan Jangka Panjang Tahap kedua PJPT II. Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 13 Pemerintahan Orde Baru dan Terjadinya Reformasi

2 2 5 2 2 5 2 2 5 2 2 5 2 2 5 5. 5. 5. 5.

5. TTTTTujuan dan Prioritas P ujuan dan Prioritas P

ujuan dan Prioritas P ujuan dan Prioritas P ujuan dan Prioritas Pelita elita elita elita elita Antara Pelita satu dengan Pelita lainnya mempunyai tujuan dan prioritas berbeda. Adapun tujuan Pelita adalah sebagai berikut. a. Meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan seluruh rakyat. b. Meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya. Prioritas pembangunan adalah bidang ekonomi, terutama pertanian. Rincian prioritas dan sasaran yang hendak dicapai dalam setiap tahap Pelita adalah sebagai berikut. a. Pelita I Menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian.

b. Pelita II

Menitikberatkan pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.

c. Pellita III

Menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi.

d. Pelita IV

Menitikberatkan pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin- mesin industri sendiri, baik industri berat maupun industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam repelita-repelita selanjutnya.

e. Pelita V

Menitikberatkan pada: 1 sektor pertanian untuk menetapkan swasembada pangan dan meningkatkan produk-produk hasil pertanian. 2 sektor industri khususnya industri yang menghasilkan untuk ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil pertanian, serta industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri, dalam rangka mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang antara industri dan pertanian baik dari segi nilai tambah maupun segi penyerapan tenaga kerja.

f. Pelita VI

Titik berat pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua diletakkan pada bidang ekonomi yang merupakan penggerak utama pembangunan, seiring dengan kualitas sumber daya manusia dan didorong secara saling memperkuat, saling terkait dan terpadu dengan pembangunan bidang-bidang lainnya yang dilaksanakan seirama, selaras, dan serasi dengan keberhasilan pembangunan bidang ekonomi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional. 6. 6. 6. 6.

6. TTTTTrilogi P rilogi P