Pertempuran Merah Putih di Minahasa Pertempuran Merah Putih di Minahasa Puputan Margarana Puputan Margarana Peristiwa Westerling di Makassar Peristiwa Westerling di Makassar Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang Pertempuran Lima Hari Lima Malam di

Bab 3 Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

3 9 3 9 3 9 3 9 3 9 6. 6. 6. 6.

6. Pertempuran Merah Putih di Minahasa Pertempuran Merah Putih di Minahasa

Pertempuran Merah Putih di Minahasa Pertempuran Merah Putih di Minahasa Pertempuran Merah Putih di Minahasa Latar belakang terjadinya peristiwa itu adalah pasukan Sekutu melarang rakyat Minahasa untuk mengibarkan bendera Merah Putih. Di bawah pimpinan C.H.Taulu, C.H.Taulu, C.H.Taulu, C.H.Taulu, C.H.Taulu, rakyat Minahasa bertempur melawan Sekutu. Ternyata mereka berhasil mempertahankan tetap berkibarnya bendera merah putih. 7. 7. 7. 7.

7. Puputan Margarana Puputan Margarana

Puputan Margarana Puputan Margarana Puputan Margarana Pada tanggal 2-3 Maret 1946 Belanda mendarat di Pulau Bali. Kedatangan Belanda tersebut bermaksud untuk menguasai Pulau Bali. Oleh karena itu pada tanggal 18 November 1946 meletus pertempuran di bawah pimpinan I Gusti Ngurah Rai. Pertempuran tidak seimbang, sehingga rakyat Bali mengadakan Perang Puputan, yang artinya perang habis-habisan di Margarana. I Gusti Ngurah Rai dan seluruh anak buahnya gugur sebagai kusuma bangsa. 8. 8. 8. 8.

8. Peristiwa Westerling di Makassar Peristiwa Westerling di Makassar

Peristiwa Westerling di Makassar Peristiwa Westerling di Makassar Peristiwa Westerling di Makassar Disebut sebagai Peristiwa Westerling, karena pasukan Belanda dipimpin Kapten Raymond Westerling Kapten Raymond Westerling Kapten Raymond Westerling Kapten Raymond Westerling Kapten Raymond Westerling mengadakan pembunuhan massal terhadap rakyat Sulawesi Selatan pada tanggal 7-25 Desember 1947. Salah satu korban keganasan Westerling adalah gugurnya Wolter Monginsidi. 9. 9. 9. 9.

9. Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang

Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang Pada tanggal 1 Januari 1946 diadakan perundingan antara Belanda dan rakyat Palembang. Sewaktu perundingan sedang berlangsung, meletus pertempuran. Dalam pertempuran tersebut para pejuang Republik Indonesia berhasil menenggelamkan kapal pemburu di Sungai Musi dan melumpuhkan tank-tank milik Belanda. Akhirnya pada tanggal 6 Januari 1946 kedua belah pihak mengadakan gencatan senjata. Buatlah sosiodrama bersama teman-temanmu satu kelas dengan ketentuan sebagai berikut. a. Tema tentang “aktivitas bersenjata” b. Jumlah anggota antara 3 sampai 5 orang setiap kelompok. c. Durasi waktu antara 7 sampai 10 menit. Gambar 3.7 Gambar 3.7 Gambar 3.7 Gambar 3.7 Gambar 3.7 Pahlawan Gusti Ngurah Rai memakai selem- pang dada Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka Kegiatan Kelompok Kegiatan Kelompok Kegiatan Kelompok Kegiatan Kelompok Kegiatan Kelompok Di unduh dari : Bukupaket.com IPS Terpadu SMP dan MTS Kelas IX 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 Setelah Jepang kalah dari Sekutu, maka pasukan Sekutu yang tergabung dalam AFNEI segera tiba di Indonesia dengan diboncengi NICA. Tugas AFNEI di antaranya membebaskan tawanan perang dan menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang. Ternyata tugas tersebut tidak sesuai rencana. Buktinya adalah Sekutu berusaha membantu Belanda untuk menjajah Indonesia kembali. Dalam rangka mengusir Belanda dari Indonesia ditempuh dengan jalan perjuangan diplomasi. Perjuangan diplomasi tersebut antara lain : Perundingan Hooge Veluwe, Perundingan Linggajati, dan selanjutnya berturut-turut Perundingan Renville, Perundingan Rum-Royen, Konferensi Inter Indonesia, serta Perundingan Meja Bundar. Untuk persiapan Negara RIS, pada tanggal 15-16 Desember 1949, Moh. Roem memimpin sidang Panitia Pemilihan Nasional PPN di Jakarta. Keputusan sidang PPN yaitu memilih Ir.Soekarno sebagai presiden RIS dan Drs. Moh.Hatta sebagai wakilnya, serta sebagai pemangku jabatan acting presiden Republik Indonesia yaitu Mr.Asaat. Pengakuan kedaulatan dilaksanakan tanggal 27 Desember 1949 di tiga tempat yaitu di Belanda, Jakarta, dan Yogyakarta. Aktivitas perjuangan bersenjata untuk mempertahankan kemerdekaan Republik In- donesia terjadi di berbagai daerah. Aktivitas bersenjata tersebut antara lain : Insiden Bendera Hotel Yamato, Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Pertempuran Ambarawa, Puputan Margarana di Bali, Peristiwa Merah Putih di Minahasa,