Menghilangkan Muka Deskripsi Data

4.2.1.2 Kategori ketidaksantunan Mengancam Muka Sepihak

Berikut ini adalah tuturan yang termasuk dalam kategori ketidaksantunan mengancam muka sepihak yang disajikan berdasarkan subkategori ketidaksantunan, yaitu 1 kesal karena mitra tutur susah untuk dinasihati; 2 bertanya tentang rencana selesai studi kepada mitra tutur; 3 meremehkan nilai yang dicapai mitra tutur dan meremehkan ucapan penutur; 4 menyindir mitra tutur yang memiliki pacar berkulit hitam dan menyindir tubuh mitra tutur yang terlalu gemuk; 5 menyarankan mitra tutur untuk berkonsentrasi dalam berkendara dan menyarankan untuk memberikan sesuatu yang dibeli mitra tutur kepada orang lain; 6 berjanji untuk melakukan sesuatu; dan 7 menyuruh mitra tutur melakukan apa yang diinginkan penutur. Selain wujud linguistik, wujud pragmatik juga disertakan di dalamnya. 1 Subkategori Kesal Cuplikan tuturan B1 P : “Kalo diomongi tu mbok ngerti, Ibu tu pening lho.” MT : “Iyo, Bu.” Pergi meninggalkan penutur Konteks: Tuturan terjadi di ruang keluarga pada sia ng hari. Penutur menasehati MT karena susah diomongi. Penutur berbicara tanpa melihat MT sebagai lawan bicaranya. MT adalah anak yang bandel. Wujud linguistik: B1 “Kalo diomongi tu mbok ngerti, Ibu tu pening lho.” Wujud pragmatik: B1 Tuturan disampaikan dengan datar tanpat merasa bersalah. Penutur tidak menghargai MT karena tidak melihat ke arah MT ketika berbicara. Penutur berbicara dengan cara sinis. 2 Subkategori Bertanya Cuplikan tuturan B2 P : “Rencanamu selesai studi kapan?” MT : Hanya bergumam sendiri Konteks: Tuturan terjadi antara ayah dan anak laki-lakinya bersama dengan anggota keluarga lainnya di ruang keluarga pada malam hari. MT adalah mahasiswa semester 8. Penutur menanyakan kapan MT selesai kuliahnya di depan anggota keluarga inti. Wujud linguistik : B2 “Rencanamu selesai studi kapan?” Wujud pragmatik: B2 Tuturan disampaikan dengan cara ketus. Penutur berbicara dengan tidak memperhatikan perasaan MT di depan keluarga inti. Penutur berbicara dengan mahasiswa semester 8 yang terbilang sensitif jika ditanya tentang kelulusan. 3 Subkategori Meremehkan Cuplikan tuturan B3 MT : “Aku mau ikut Mas Dian ah kesana.” P : “Kamu, nilaimu sampe gak?” MT : “Nyampenya Cuma kesana e, Mi, SMA 11.” Konteks: Tuturan terjadi di ruang keluarga pada malam hari. MT ingin ke sekolah yang sama dengan kakak laki-lakinya setelah lulus SMP. Nilai MT tidak mencukupi untuk masuk sekolah yang diinginkannya dan ia merasa kecewa. Penutur menanyakan nilai MT yang sebenarnya. Cuplikan tuturan B10 MT : ”Kowe yo ra lenyeh, Kowe.” P : “Luweh” Konteks: Tuturan terjadi di ruang tamu. Penutur dan MT adalah anak dan ibunya. Penutur baru bisa menyetir mobil,dan mengajak MT jalan-jalan. Penutur tidak konsentrasi menyetir mobil sehingga naik trotoar dua kali. Wujud linguistik: B3 “Kamu, nilaimu sampe gak?” B10 “Luweh” Wujud pragmatik: B3 Tuturan diutarakan dengan datar tanpa memperhatikan perasaan MT. Penutur menganggap nilai MT tidak bisa lebih bagus dari nilai kakaknya.