4.2.3.12 Maksud Kagum
Penutur memiliki maksud kagum kepada mitra tutur karena mitra tutur berpakaian seperti perempuan pada umumnya. Maksud kagum ini ada dalam
kategori ketidaksantunan melecehkan muka pada tuturan C15. Selama ini, penutur mengenal mitra tutur sebagai gadis tomboi. Ketika penutur melihat mitra tutur
memakai pakaian wanita, ia merasa kagum. Namun, tuturan kekagumannya itu seolah-olah telah menyindir mitra tutur sehingga mitra tutur menjadi tersinggung
akan tuturan yang diberikan padanya.
4.2.3.16 Maksud Memaksa
Penutur yang memiliki maksud untuk memaksa mitra tutur ada dua tuturan yang terdapat dalam kategori melecehkan muka pada tuturan C10 dan
menimbulkan konflik pada tuturan E7. Pada tuturan C10, maksud memaksa dari penutur dikarenakan penutur menuntut memiliki sesuatu. Mitra tutur mencoba
memberikan penawaran akan membelikan mobil ketika penutur telah masuk kuliah. Padahal saat itu, penutur masih kelas 3 SMA. Penutur memaksa untuk
tetap mendapatkan mobil saat itu juga. Maksud memaksa dari penutur membuat tuturannya tidak santun karena ia telah berbicara dengan orangtuanya sendiri.
Maksud memaksa si penutur dalam kategori ketidaksantunan melecehkan muka berbeda dengan yang ada dalam kategori ketidaksantunan menimbulkan
konflik. Dalam tuturan E7, penutur memiliki maksud memaksa mitra tutur untuk melakukan apa yang disuruh oleh penutur sebagai kakak dari mitra tutur. Tuturan
tersebut menimbulkan konflik antara kedua kakak beradik tersebut. Mitra tutur
merasa kesal karena selalu disuruh-suruh oleh penutur dan harus menuruti semua yang dikatakan oleh penutur.
4.2.3.14 Maksud Kecewa
Penutur memiliki maksud kecewa terdapat dalam kategori ketidaksantunan menghilangkan muka pada tuturan D3. Maksud kecewa yang dirasakan oleh
penutur ketika melihat hasil studi mitra tutur, anaknya sendiri masih kurang serius dalam belajarnya. Penutur mengungkapkan kekecewaannya kepada mitra tutur.
Penutur telah mengeluarkan banyak biaya untuk studi mitra tutur, ternyata hasilnya mengecewakan. Mitra tutur merasa kesal dan tersinggung akan tuturan
yang disampaikan oleh penutur.
4.2.3.15 Maksud Asal Bicara
Penutur yang memiliki maksud asal bicara sesuka hatinya ada dalam kategori ketidaksantunan menimbulkan konflik pada tuturan E2. Penutur
menyampaikan tuturan yang membuat mitra tutur kesal dan terjadilah konflik di antara mereka berdua. Mitra tutur bertanya tentang rencana melanjutkan sekolah
dimana, namun dengan cepat penutur menjawab tanpa memikirkan apakah tuturannya itu berkenan di hati mitra tutur. Maksud asal bicara tersebutlah yang
menandakan ketidaksiapan penutur dalam menanggapi perkataan mitra tutur.
4.2.3.16 Maksud Menuduh
Menuduh seseorang yang melakukan suatu kecurangan adalah maksud penutur dalam kategori ketidaksatunan menimbulkan konflik pada tuturan E5.
Penutur mengeluarkan tuturan yang bermaksud menuduh mitra tutur karena mitra tutur dianggap telah melakukan kecurangan dalam pengelolaan keuangan sekolah.