Melanggar Norma Mengancam Muka Sepihak

4.2.1.1 Kategori Ketidaksantunan Melanggar Norma

Berikut ini adalah tuturan yang termasuk dalam kategori ketidaksantunan melanggar norma yang disajikan berdasarkan subkategori ketidaksantunan, yaitu 1 mengelak dari dari tuduhan yang diberikan oleh penutur; 2 kesal terhadap kesepakatan dan peraturan yang ada dalam keluarga; 3 mengancam mitra tutur karena menganggap mitra tutur belum melaksanakan tugas yang telah disepakati bersama. Selain wujud linguistik, wujud pragmatik juga disertakan di dalamnya. 1 Subkategori Mengelak Cuplikan tuturan A1: MT : “Kamu mesti jajan?” P : “Enggak kok, Bu” MT : “Ora, kowe mesti jajan, ngaku enggak? Kapok gak saiki?” Konteks: Tuturan terjadi sore hari di rumah. Saat penutur ditegur MT karena melanggar kesepkatan untuk tidak minum es. Penutur sakit amandelnya kambuh karena minum es. Penutur berbohong kepada MT. MT merasa kesal karena dibohongi oleh Penutur. Wujud linguistik: A1 “Enggak kok, Bu” Wujud pragmatik: A1 Tuturan disampaikan dengan cara ketus. Penutur mengelak atas tuduhan dari MT. Penutur berbicara dengan orang yang lebih tua. Penutur tidak mengindahkan perintah MT. 2 Subkategori Kesal Cuplikan tuturan A2 MT : “Ayo cium tangan, ayo cium pipi.” P : “Mi, mosok wes mahasiswa masih cium pipi.” Konteks: Saat pulang dari bepergian. Penutur berjumpa dengan MT di ruang tamu. Penutur dan MT membicarakan tentang keharusan untuk melakukan kebiasaan mencium pipi dan tangan ketika berpamitan ataupun baru pulang dari bepergian. Penutur menanggapi pertanyaan MT. Cuplikan tuturan A3 MT : “Ora bali mbengi-mbengi” P : “Mbengi ki jam piro?” MT : “Jam 7.” Konteks: Tuturan terjadi di rumah. Ketika penutur hendak pergi, kemudian berpamitan dengan MT. MT menasehati penutur supaya pulang jangan terlalu malam. Penutur bertanya kepada MT dengan nada kesal karena penutur merasa tidak pernah bepergian sampai larut malam . Wujud linguistik: A2“Mi, mosok wes mahasiswa masih cium pipi.” A3“Mbengi ki jam piro?” Wujud pragmatik: A2 Tuturan disampaikan dengan cara kesal. Penutur memprotes aturan yang ditetapkan selama ini. Penutur berbicara dengan orang yang lebih tua. A3 Tuturan disampaikan dengan cara kesal. Penutur berbicara dengan orang yang lebih tua. Penutur menjawab dengan rasa tanpa bersalah. 3 Subkategori Mengancam Cuplikan tuturan A4: P : “Kalau gak mau nyuci piring, makan aja pake tangan” MT : langsung pergi mencuci piring Konteks: Tuturan terjadi di ruang makan pada sore hari. Saat pulang kerja dan melihat masih ada piring kotor yang belum dicuci. Penutur menyuruh MT untuk mencuci piring meskipun hari itu adalah jadwal penutur untuk mencuci piring. MT tidak mencuci piring karena merasa bukan jadwalnya. Wujud linguistik: A4 “ Kalau gak mau nyuci piring, makan aja pake tangan ” Wujud pragmatik: A4 Tuturan disampaikan dengan cara keras tidak mau kalah dalam perdebatan, Penutur melanggar aturan yang ditetapkan. Penutur tidak melaksanakan tugas yang telah ditetapkan, palah menyuruh MT melakukan tugasnya.