Subjek penelitian Besar sampel dan teknik sampling

C. Subjek Penelitian, Besar Sampel dan Teknik Sampling

1. Subjek penelitian

Subyek pada penelitian ini yaitu ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman yang sesuai dengan kriteria inklusi. Subyek tersebut dipilih dengan menggunakan teknik Cluster random sampling yang dikombinasikan dengan simple random sampling dengan cara pengundian untuk menentukan kelurahan, desa sampai didapatkan sampel untuk tiap desa. Kriteria inklusi pada penelitian ini, yaitu: a. Perempuan atau wanita yang telah atau pernah menikah b. Wanita berusia 18 tahun c. Berdomisili di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman d. Bisa membaca dan menulis e. Bersedia menjadi responden secara sukarela dan bersedia mengisi kuesioner serta mengembalikannya kepada peneliti f. Wanita yang pernah melihat tayangan iklan obat sakit kepala di televisi dalam tiga hari terakhir. Adapun kriteria eksklusi responden yaitu responden yang berpendidikan dan bekerja sebagai tenaga kesehatan

2. Besar sampel dan teknik sampling

Penetapan besar sampel ditentukan menggunakan rumus cluster random sampling yang dilakukan secara bertahap pada tingkat kecamatan, tingkat kelurahan, tingkat dukuh, tingkat RW serta tingkat RT. Pada tiap tingkatan klaster tersebut dilakukan simple random sampling undian untuk mendapatkan lokasi pengambilan sampel dalam penelitian ini. Kabupaten Sleman terdiri dari 17 kecamatan yang masing – masing kelurahannnya merupakan wilayah yang dikategorikan perkotaaan dan pedesaan. Terdapat 3 kecamatan dari 17 kecamatan di Kabupaten Sleman yang merupakan wilayah pedesaan menurut Badan Pusat Statistik Tahun 2010 yaitu Kecamatan Cangkringan, Prambanan, dan Turi. Pada tahap selanjutnya, peneliti melakukan undian untuk memperoleh kecamatan sebagai tempat penelitian dan didapatkan Kecamatan Cangkringan. Kecamatan Cangkringan terdiri dari 5 kelurahan yaitu Kelurahan Wukirsari, Argomulyo, Glagaharjo, Kepuharjo, dan Umbulharjo. Peneliti melakukan undian kembali dan didapatkan Kelurahan Kepuharjo dan Umbulharjo. Kelurahan Kepuharjo terdiri dari 8 dukuh yaitu Dukuh Pagerjurang, Manggong, Kepuh, Batur, Kopeng, Jambu, Petung, dan Kaliadem; sedangkan Kelurahan Umbulharjo terdiri dari 9 dukuh, yaitu Dukuh Pentingsari, Karanggeneng, Plosorejo, Plosokerep, Gambretan, Gondang, Pangukrejo, Balong, dan Palemsari. Peneliti kembali melakukan undian untuk mendapatkan dukuh dari kedua kelurahan tersebut dan didapatkan Dukuh Batur dan Petung dari Kelurahan Kepuharjo, serta Dukuh Balong dan Gambretan dari Kelurahan Umbulharjo. Informasi jumlah RW dan RT dari masing – masing dukuh, peneliti peroleh dengan melakukan penelusuran data lokasi dan subjek penelitian. Dukuh Batur memiliki 2 RW RW 1, RW 2 dan 4 RT masing - masing RW terdiri dari 2 RT. Dukuh Petung memiliki 2 RW RW 1, RW 2 dan 4 RT. Dukuh Balong memiliki 2 RW RW 1, RW 2 dan 4 RT. Dukuh Gambretan memiliki 3 RW RW 1, RW 2, RW 3 dan 6 RT. Peneliti melakukan undian untuk mendapatkan RW dan RT sebagai tempat penelitian dan didapatkan RW 2 dan RT 3 dari Dukuh Petung, RW 2 dan RT 3 dari Dukuh Batur, RW 1 dan RT 2 dari Dukuh Balong, serta RW 1 dan RT 2 dari Dukuh Gambretan. Berikut merupakan bagan teknik pengambilan sampel. Gambar 4. Diagram Teknik Pemilihan Lokasi Pengambilan Sampel Perhitungan besar sampel klaster menggunakan rumus simple random sample fruit . Pada dasarnya prinsip metode klaster sama dengan metode acak sederhana, hanya hasil dari besar sampel klaster harus dikalikan dengan efek desain design effect, yang umum digunakan berkisar antara 2 - 4. Akan tetapi, dikarenakan masalah dalam penelitian ini termasuk kejadian yang sering common event maka design effect yang digunakan adalah 2 Ariawan, 1998. Menurut Ariawan 1998, rumus sample size cluster random yaitu: N Z 2 1- 2 P 1-P n = ------------------------------ x efek desain N-1 d 2 + Z 2 1- 2 P 1-P Keterangan: n= besar sampel jumlah cluster minimum N= Besar populasi Z 2 1- α2= Nilai distribusi normal baku tabel Z pada α tertentu P= harga proporsi di populasi d= kesalahan absolut yang dapat ditolerir Pada penelitian ini ditetapkan adanya kesalahan maksimum terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan yaitu sebesar 10 dan derajat kepercayaan 90 agar terhindar dari kekurangan data. Apabila peneliti tidak mengetahui perkiraan proporsi dalam populasi digunakan nilai p=0,5, sehingga jumlah sampel menjadi maksimum. Besar sampel untuk perkiraan proporsi populasi pada penelitian ini digunakan 50 sehingga menjadi 68 sampel. Hal ini didapatkan dari hitungan sebagai berikut: N Z 2 1- 2 P 1-P n = ------------------------------ x efek desain N-1 d 2 + Z 2 1- 2 P 1-P 7.380. 1,64 2 . 0,5 1-0,5 n = --------------------------------------------- x 2 7.380-1 0,1 2 + 1,64 2 . 0,5 1-0,5 4.962,312 n = ------------------ x 2 74,4624 n = 67 digenapkan menjadi 68 orang. Dikalikan dengan efek desain sebesar 2, maka jumlah sampel menjadi 136 orang. Kemudian, untuk menghindari adanya kemungkinan data - data atau informasi yang tidak lengkap outlier, sehingga ditambahkan 20, total sampel menjadi 163, digenapkan menjadi 165. Langkah selanjutnya, 165 sampel ini didistribusikan secara proporsional, dari hasil random. Tabel IV. Jumlah dan Distribusi Sampel Penelitian di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman No Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah Sampel 1. Kepuharjo 3.000 67 2. Umbulharjo 4.380 98 Total 7.380 165 Jumlah penduduk di suatu tempat dibagi dengan jumlah total penduduk di Kelurahan. Dengan cara ini untuk tiap kecamatan, dukuh, RW dan lokasi penelitian RT, sebagai berikut: Tabel V: Jumlah dan Distribusi Sampel di Kelurahan Kepuharjo No Dukuh Jumlah Ibu Rumah Tangga Jumlah Sampel 1. Petung 114 28 2. Batur 162 39 Total 276 67 Tabel VI: Jumlah dan Distribusi Sampel di Kelurahan Umbulharjo No Dukuh Jumlah Ibu Rumah Tangga Jumlah Sampel 1. Balong 195 50 2. Gambretan 189 48 Total 384 98 Berikut merupakan gambaran proporsi sampel penelitian: Gambar 5: Proporsi Sampel Penelitian Pada Gambar 5 di atas terlihat bahwa tempat yang terpilih sebagai tempat pengambilan data penelitian yaitu di RT 3 Dukuh Petung dan Batur Keluruhan Kepuharjo, serta RT 2 Dukuh Balong dan Gambretan Keluruhan Umbulharjo. Pada penelitian ini, peneliti mengambil data di Dukuh Petung berbeda dengan di dukuh lainnya. Di Dukuh Petung peneliti mengambil sampel melalui tingkat pedukuhan, sedangkan pada Dukuh Batur, Balong dan Gambretan di lakukan pada tingkat RT. Hal ini, karena di Dukuh Petung peneliti mengambil sampel pada jadwal Posyandu untuk 4 RT, sehingga peneliti melakukan penelitian pada 43 Tempat penelitian terpilih responden yang sesuai kriteria inklusi, terdiri dari 5 RT 1, 31 RT 3, 5 RT 3 dan 2 dari RT 4. Selanjutnya, peneliti hanya mengambil 28 responden dari RT 3 sebagai sampel yang telah ditetapkan pada penelitian ini, sedangkan 15 kuesioner tidak digunakan sebgai bahan penelitian.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Obat Pencahar Sebagai Obat Pelangsing di Kalangan Ibu-ibu di Kota Medan

2 44 98

Gambaran Penggunaan Obat Pencahar Sebagai Obat Pelangsing di Kalangan Ibu-ibu di Kota Medan

7 62 97

PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENGGUNAAN OBAT BATUK UNTUK ANAK DI Profil Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Penggunaan Obat Batuk Untuk Anak Di Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen.

0 2 12

Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta pada tahun 2014.

0 2 196

Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5 13 109

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGGUNAAN UTAMA OBAT PENCAHAR - Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Obat Pencahar Sebagai Obat Pelangsing di Kalangan Ibu-ibu di Kota Medan

1 2 7

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Obat Pencahar Sebagai Obat Pelangsing di Kalangan Ibu-ibu di Kota Medan

1 0 13

TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERSEPSI TENAGA KESEHATAN TERHADAP KEHALALAN OBAT DI RUMAH SAKIT KABUPATEN BANYUMAS

0 1 15

Hubungan pengetahuan dan sikap mengenai obat tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah - USD Repository

0 5 142

Hubungan antara pengetahuan dan sikap mengenai obat tradisional dan obat modern terhadap tindakan pemilihan obat pada pengobatan mandiri di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 3 139