Peraturan periklanan dan pelayanan kesehatan yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam PMK No. 1787 Tahun 2010
mengkaji beberapa hal mengenai penyelenggaraan, persyaratan, pembinaan dan pengawasan iklan dan publikasi pelayanan kesehatan. Dalam pasal 3 ayat 2
dinyatakan bahwa : “Penyelenggaraan iklan harus sesuai etika iklan yang diatur dalam kode etik
rumah sakit Indonesia, kode etik setiap tenaga kesehatan, kode etik pariwara, dan ketentuan peraturan perundang-
undangan”MenKes, 2010. Persyaratan iklan pada pasal 4 ayat 1 menyatakan bahwa :
“Fasilitas pelayanan kesehatan dalam menyelengarakan iklan danatau publikasi harus memenuhi syarat meliputi : memuat informasi dengan data dan fakta yang
akurat, berbasis bukti, informatif, edukatif, dan bertanggung jawab” MenKes,
2010. Pada pasal 5 mengenai persyaratan iklan dinyatakan pula bahwa :
“Iklan danatau publikasi pelayanan kesehatan tidak diperbolehkan apabila bersifat : memuji diri secara berlebihan, termasuk pernyataan yang bersifat
superlatif dan menyiratkan kata “satu-satunya” atau yang bermakna sama mengenai keunggulan, keunikan atau kecanggihan sehingga cenderung bersifat
menyesatkan” MenKes, 2010.
C. Sakit Kepala
Angka kejadian sakit kepala di Indonesia sekitar 20 - 25 juta orang berdasarkan survei bahwa 8 pria dan 25 wanita. Sangat sulit untuk
mendapatkan angka yang pasti, karena ada orang yang selama hidupnya hanya mengalami tiga atau empat kali serangan tanpa disadari MacGregor, 2005.
Sakit kepala merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi, sangat bervariasi baik dari lokasi sebagian besar menyebar ke sekitar wajah, tingkat
keparahan, dan frekuensinya sangat bervariasi, yang dialami oleh 3 dari 4 orang. Sakit kepala sering diikuti oleh rasa mual, berkeringat, tidak bergairah. Akan
tetapi perlu diketahui, sakit kepala bukan merupakan penyakit atau kelainan pada otak. Bagi orang yang mengalami sakit kepala menetap persisten atau sering
kambuh tanpa penyebab jelas sebaiknya pasien berkonsultasi dengan tenaga kesehatan agar sakit kepala tersebut dapat diatasi dengan pengobatan yang sesuai
Pramudianto dan Evaria, 2012; Tjay, 2007. Jenis obat yang digunakan bagi orang yang mengalami sakit kepala
ringan, sedang dan berat berbeda – beda. Kenalilah sakit kepala terlebih dahulu
apakah karena faktor stress, kurang tidur, ataukah karena penyakit lain yang menyebabkan sakit kepala seperti sinusitis, sakit gigi ataupun karena makanan
pemicu sakit kepala bagi orang tertentu seperti makanan dan minuman yang mengandung tiramin yaitu minuman beralkohol, kacang, bawang, dan sebagainya.
Secara umum, pilihan obat bagi pasien sakit kepala ringan dan sedang yaitu obat bebas, bebas terbatas sampai obat keras dengan resep dokter bagi pasien dengan
sakit kepala berat baik karena penyakit penyerta maupun makanan Pramudianto dan Evaria, 2012.
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas dipasaran tanpa dengan resep dokter yang ditandai khusus pada kemasan atau etiket obat bebas yaitu lingkaran
hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Obat sakit kepala yang dijual bebas antara lain adalah obat bermerek dengan kandungan paracetamol, ibuprofen, caffeine,
dexchlorpheniramine malaet. Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter
dan disertai dengan peringatannya. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam Djunarko
dan Hendrawati, 2011.
Gambar 1. Tanda Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas Djunarko dan Hendrawati, 2011.
Obat sakit kepala yang banyak beredar dipasaran yaitu obat dengan merek dagang Paramex®, Bodrex®, Panadol®, Oskadon®, dan sebagainya. Pada
masyarakat umum obat - obat tersebut sudah tidak asing lagi dan sudah kerap sekali untuk digunakan ketika sakit kepala menyerang. Penggunaan obat sakit
kepala dengan nama dagang tertentu menyebabkan masyarakat percaya obat tersebut aman dan manjur untuk pengobatan sakit kepala. Dengan catatan, bahwa
zat aktif obat sama hanya merek dagang saja yang berbeda. Zat aktif obat sakit kepala perlu dicantumkan pada kemasan seperti parasetamol, metampiron,
asetosal, dan ibuprofen MacGregor, 2005. Terapi atau cara untuk menghilangkan sakit kepala dengan berbagai cara,
baik dengan terapi non - farmakologi tanpa obat maupun terapi farmakologi dengan menggunakan obat. Terapi non - farmakologi yang sering diterapkan
adalah dengan cara istirahat atau tidur, yoga, pijat, konseling dan psikoterapi, jamu dan vitamin tambahan vit B
2
dengan beberapa tanaman obat yang lainnya, seperti jahe dan peppermin. Terapi farmakologi dengan menggunakan obat
antara lain adalah Analgesik Non-opiat seperti paracetamol, Nonsteroid Anti- Obat Bebas
Obat Bebas Terbatas
inflamatory Drugs NSAID atau Obat Anti Inflamasi Non Steroid OAINS seperti aspirin, dan Analgesik opiate yaitu kombinasi obat paracetamol dengan
codeine, ibuprofen dengan codein atau dengan paracetamol MacGregor, 2005.
D. Pengetahuan