Usia responden Tingkat pendidikan

59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian yang dibahas sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi karakteristik responden, mengidentifikasi pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi, mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi, mengidentifikasi tindakan penggunaan obat sakit kepala yang dilakukan responden, serta mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014.

A. Karakteristik Demografi Responden

Pada penelitian ini karakteristik demografi responden meliputi usia responden, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan tingkat pendapatan perbulan.

1. Usia responden

Penelitian ini ditetapkan pada usia responden dari 19 tahun terutama yang sudah menikah, dengan alasan responden telah mampu memberikan penilaian terhadap sesuatu dan mampu mengambil keputusan sendiri. Tabel XIV berikut menunjukkan jumlah responden terbanyak pada penelitian ini yaitu responden yang berusia 36 - 45 tahun sebesar 34 56 responden dari 165 responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan kebanyakkan berusia produktif. Usia produktif artinya usia seorang wanita yang memiliki kematangan reproduksi, emosional, maupun aspek sosial. Memasuki usia produktif umumnya wanita lebih memperhatikan kondisi tubuhnya agar selalu dalam kondisi sehat terhindar dari berbagai macam penyakit, salah satunya diupayakan dengan melakukan pengobatan mandiri. Tabel XIV. Distribusi Persentase Responden Penelitian di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Usia Responden Hasil penelitian ini, sesuai dengan pernyataan dari Holt and Halt 1990 yang menyatakan bahwa frekuensi untuk melakukan pengobatan sendiri menurun pada usia di atas 60 tahun. Di sisi lain menurut Wawan dan Dewi 2011 tingkat kematangan seorang individu dalam berfikir dan bekerja akan sebanding dengan pertambahan usianya. Atau dapat dikatakan bahwa semakin tingginya usia seorang individu maka akan semakin meningkatkan kemampuan seseorang untuk memutuskan perilaku yang akan dilakukannya, misalnya swamedikasi sakit kepala. No Usia tahun ∑ Responden N=165 Persentase Jumlah165100 1 36-45 tahun 56 34 2 26-35 tahun 42 25 3 19-25 tahun 25 15 4 46-55 tahun 21 13 5 56-65 tahun 15 9 6 65 tahun 6 4 Total responden 165 100

2. Tingkat pendidikan

Pendidikan diperlukan untuk memperoleh informasi berupa hal - hal yang menunjang kesehatan untuk meningkatkan kesehatan. Pendidikan dapat mempengaruhi perilaku seorang individu akan pola hidup terutama dalam memotivasi pengambilan sikap untuk memperoleh kondisi sehat. Pengelompokkan tingkat pendidikan responden terlihat pada Tabel XV berikut: Tabel XV. Distribusi Persentase Responden Penelitian di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Keterangan : : tidak bersekolah Hasil yang ditunjukkan pada Tabel XV di atas terlihat bahwa responden terbanyak pada tingkat rendah yaitu SMAsederajat sebesar 38 63 responden dari 165 responden. Tingginya tingkat pendidikan maka semakin tinggi juga upaya yang akan dilakukan seseorang untuk memperoleh kondisi tubuh yang sehat, misalnya dengan swamedikasi sakit kepala Wawan dan Dewi, 2011. Responden yang dinyatakan pendidikan lainnya pada penelitian ini yaitu tidak bersekolah, akan tetapi seseorang dapat menulis dan membaca dengan melakukan kursus pelatihan membaca dan menulis. Hal ini didukung oleh No Tingkat Pendidikan ∑ Responden N=165 Persentase Jumlah165100 1 SMASMUSMK 63 38 2 SD 50 30 3 SMP 42 26 4 S1 5 3 5 Diploma 4 2 6 Lainnya 1 1 Total responden 165 100 pernyataan Notoatmodjo 2003, bahwa seorang atau kelompok yang berpendidikan rendah tidak mutlak berpengetahuan rendah pula, karena pendidikan tidak mutlak berasal dari pendidikan formal tetapi juga informal seperti pengaruh lingkungan di sekitar individu, yang dapat menyebabkan perubahan – perubahan kebiasaan berpikir, bersikap dan berperilaku.

3. Status pekerjaan

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Obat Pencahar Sebagai Obat Pelangsing di Kalangan Ibu-ibu di Kota Medan

2 44 98

Gambaran Penggunaan Obat Pencahar Sebagai Obat Pelangsing di Kalangan Ibu-ibu di Kota Medan

7 62 97

PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENGGUNAAN OBAT BATUK UNTUK ANAK DI Profil Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Penggunaan Obat Batuk Untuk Anak Di Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen.

0 2 12

Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta pada tahun 2014.

0 2 196

Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai iklan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5 13 109

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGGUNAAN UTAMA OBAT PENCAHAR - Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Obat Pencahar Sebagai Obat Pelangsing di Kalangan Ibu-ibu di Kota Medan

1 2 7

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan Obat Pencahar Sebagai Obat Pelangsing di Kalangan Ibu-ibu di Kota Medan

1 0 13

TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERSEPSI TENAGA KESEHATAN TERHADAP KEHALALAN OBAT DI RUMAH SAKIT KABUPATEN BANYUMAS

0 1 15

Hubungan pengetahuan dan sikap mengenai obat tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah - USD Repository

0 5 142

Hubungan antara pengetahuan dan sikap mengenai obat tradisional dan obat modern terhadap tindakan pemilihan obat pada pengobatan mandiri di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 3 139