B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi
terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik demografi ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014.
b. Mengidentifikasi pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten
Sleman pada tahun 2014. c. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan mengenai persepsi periklanan obat
sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014.
d. Mengidentifikasi sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan
Kabupaten Sleman pada tahun 2014. e. Mengidentifikasi tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu
rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014.
f. Mengidentifikasi adanya hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap
tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014.
11
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Pengobatan Mandiri
Pengobatan mandiri adalah pemilihan dan penggunaan obat termasuk obat herbal dan obat tradisional oleh individu untuk mengobati penyakit atau
gejala yang dikenal sendiri tanpa konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Pengobatan mandiri sifatnya sementara dan umumnya dilakukan untuk
penyakit – penyakit yang dianggap ringan, antara lain sakit kepala, migran, batuk,
flu, dan cacingan. Pelaku pengobatan mandiri pada umumnya adalah individu yang sebelumnya pernah menggunakan obat yang sejenis atau individu yang
memperoleh informasi tentang obat yang akan digunakan untuk penyembuhan penyakitnya WHO, 2000.
Penggunaan obat tanpa resep dokter masih sering menimbulkan masalah bagi kesehatan, karena masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat tentang
obat. Hal ini mengakibatkan dasar penentuan obat tanpa resep untuk pengobatan sendiri sering tidak rasional, yaitu umumnya bersumber pada pengalaman
menggunakan obat tertentu pada waktu lampau, karena diberitahu orang lain keluarga, tetangga, teman, atau bersumber dari iklan obat di media cetak
maupun media elektronik Tan dan Rahardja, 2010. Untuk itu masyarakat perlu dibekali pengetahuan tentang peraturan
perundangan yang berkaitan dengan pengobatan mandiri untuk penyakit ringan. Pengobatan hanya boleh menggunakan obat yang termasuk golongan obat bebas,