11
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Pengobatan Mandiri
Pengobatan mandiri adalah pemilihan dan penggunaan obat termasuk obat herbal dan obat tradisional oleh individu untuk mengobati penyakit atau
gejala yang dikenal sendiri tanpa konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Pengobatan mandiri sifatnya sementara dan umumnya dilakukan untuk
penyakit – penyakit yang dianggap ringan, antara lain sakit kepala, migran, batuk,
flu, dan cacingan. Pelaku pengobatan mandiri pada umumnya adalah individu yang sebelumnya pernah menggunakan obat yang sejenis atau individu yang
memperoleh informasi tentang obat yang akan digunakan untuk penyembuhan penyakitnya WHO, 2000.
Penggunaan obat tanpa resep dokter masih sering menimbulkan masalah bagi kesehatan, karena masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat tentang
obat. Hal ini mengakibatkan dasar penentuan obat tanpa resep untuk pengobatan sendiri sering tidak rasional, yaitu umumnya bersumber pada pengalaman
menggunakan obat tertentu pada waktu lampau, karena diberitahu orang lain keluarga, tetangga, teman, atau bersumber dari iklan obat di media cetak
maupun media elektronik Tan dan Rahardja, 2010. Untuk itu masyarakat perlu dibekali pengetahuan tentang peraturan
perundangan yang berkaitan dengan pengobatan mandiri untuk penyakit ringan. Pengobatan hanya boleh menggunakan obat yang termasuk golongan obat bebas,
obat bebas terbatas dan obat wajib apotik. Semua obat yang tergolong obat bebas dan bebas terbatas wajib mencantumkan keterangan pada setiap kemasannya
tentang kandungan zat berkhasiat, kegunaan, aturan pakai, dan pernyataan lain yang diperlukan seperti tanda peringatan, perhatian, dan kontraindikasi Supardi
dan Notosiswoyo, 2005. Banyak faktor yang mendorong dan mempengaruhi masyarakat untuk
melakukan pengobatan mandiri, salah satunya ialah iklan Ariani, 2011. Faktor lainnya yang menyebabkan masyarakat cenderung memilih pengobatan mandiri
daripada ke dokter yaitu tingginya tekanan ekonomi, keadaan demografi, budaya, keluarga, usia, pekerjaan, pengetahuan, keyakinan dan sikap Tan dan Rahardja,
2010.
B. Peraturan Periklanan Obat dan Pelayanan Kesehatan