MASYARAKAT ADAT BATAK TOBA a. Masyarakat Batak

39 Concept”. Dimana, pada tema interaksi simbolik ini menekankan pada pengembangan konsep diri melalui individu tersebut secara aktif, didasarkan pada interaksi sosial dengan orang lainnya. Tema terakhir pada interaksi simbolik berkaitan dengan hubungan antara kebebasan individu dan masyarakat, dimana asumsi ini mengakui bahwa norma-norma sosial membatasi perilaku tiap individunya, tapi pada akhirnya tiap individu-lah yang menentukan pilihan yang ada dalam sosial kemasyarakatannya. Fokus dari tema ini adalah untuk menjelaskan mengenai keteraturan dan perubahan dalam proses sosial.

2.5 MASYARAKAT ADAT BATAK TOBA a.

Masyarakat Menurut Koentjoroningrat dalam Muhammad Basrowi dan Soenyono 2004 : 46, istilah masyarakat berasal dari bahasa arab “syaraka” yang berarti ikut serta, berpartisipasi, atau “musyaraka” berarti “saling bergaul”. Di dalam bahasa inggris dipakai istilah “society” yang sebelumnya berasal dari kata latin “socious”, berarti “kawan”. Pendapat sejenis juga terdapat dalam buku karangan Abdul Syani, dijelaskan bahwa perkataan masyarakat berasal dari kata musyarak arab, yang artinya bersama-sama, kemudian berubah menjadi masyarakat, yang artinya berkumpul bersama, hidup bersama dengan saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Sementara menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin mengatakan bahwa masyarakat itu adalah kelompok manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil. Pengertian yang dikemukakan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat itu meliputi kelompok 40 manusia yang kecil sampai dengan kelompok manusia dalam suatu masyarakat yang sangat besar. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terdiri dari kelompok yang kecil sampai kelompok yang besar yang berkumpul bersama, hidup bersama dengan saling bergaul dan saling mempengaruhi. Kelompok manusia tersebut mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.

b. Masyarakat Batak

Ada beberapa dugaan tentang asal orang Batak. Harahap dalam Bungaran Antonius 2006 : 25 yang mengatakan ada dua tempat asal orang Batak, yaitu 1 dari Utara tidak dijelaskan yang mana, dari sana pindah ke Filipina, dari Filipina pindah ke Selatan, yakni Sulawesi bagian selatan, menurunkan orang Bugis dan Makassar. Kemudian bersama angin timur berlayar ke barat sampai ke Lampung, lalu melalui pantai barat Sumatera mendarat di Barus. Dari sana naik ke Pulau Samosir di Danau Toba. 2 Berasal dari India Hindia muka turun ke Burma, kemudian turun ke tanah genting kera di utara Malaysia, terus berlayar ke barat tiba di Sumatera. Kemudian melalui Tanjung Balai atau Batu Bara atau Pangkalan Berandan, Kuala Simpang naik ke Danau Toba. Untuk sementara Harahap mereservasi dugaan di atas sebagai pegangan. Namun tetap bersikap bahwa faktanya orang Batak sudah ada di tanah Batak dan mereka sudah beratus tahun tinggal di wilayah itu. Tentang dari mana asal, bagaimana sampai di sana, dianggap suatu spekulasi yang mungkin benar, tapi mungkin juga salah. 41 Menurut Antonius 2006 : 18 suku Batak terbagi dalam berbagai sub suku yang didasarkan atas pemakaian bahasa Batak yang mempunyai perbedaan di antara masing-masing sub suku, yaitu 1 Batak Karo di bagian utara Danau Toba, 2 Batak Pakpak atau Dairi di bagian barat Tapanuli, 3 Batak Toba di tanah batak pusat dan di utara Padang Lawas, 4 Batak Simalungun di timur Danau Toba, 5 Batak Angkola Mandailing di Angkola, Sipirok, Padang Lawas Tengah dan Sibolga bagian selatan. Sianipar 1991 : 12 menyatakan bahwa masyarakat Batak adalah masyarakat marga, sehingga dalam kegiatannya tidak dapat meninggalkan keterlibatan marga. Dalam masyarakat Batak norma umum dipakai untuk keperluan umum, namun untuk keperluan adat masyarakat Batak menggunakan norma dan adat istiadat orang Batak. Dalam masyarakat Batak terdapat marga yang diikuti susunan silsilah orang Batak yang disebut Tarombo silsilah. Hubungan sosial kemasyarakatan orang Batak tidak dapat berjalan tanpa marga dan tarombo silsilah. Marga dan tarombo silsilah memudahkan hubungan sosial antar orang Batak dimanapun berada.

c. Masyarakat Batak Toba