33
2.3 KOMUNIKASI SIMBOLIK
Salah satu kebutuhan manusia pokok manusia adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang, manusia memang satu-satunya makhluk
yang menggunakan lambang, dan itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk
menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata pesan verbal, perilaku non verbal, dan objek yang maknanya
disepakati bersama, misalnya memasang bendera di halaman rumah untuk menyatakan penghormatan atau kecintaan kepada negara. Kemampuan manusia
menggunakan lambang verbal memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan objek baik nyata ataupun abstrak tanpa
kehadiran manusia dan objek tersebut. Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan
objek dapat juga direnpresentasikan oleh ikon dan indeks, namun ikon dan indeks tidak memerlukan kesepakatan. Ikon adalah suatu benda fisik dua atau tiga
dimensi yang menyerupai apa yang direpresentasikannya. Representasi itu ditandai dengan kemiripan. Misalnya patung Soekarno adalah ikon Soekarno, dan
foto kita pada KTP kita adalah ikon kita. Apa saja bisa dijadikan lambang, bergantung pada kesepakatan bersama.
Kata-kata lisan atau tulisan, isyarat anggota tubuh, makanan dan cara makan, alat artefak, angka, bunyi, waktu, dan sebagainya. Semua itu bisa menjadi
lambang. Lambang hadir di mana-mana, namun alam tidak memberi penjelasan kepada kita mengapa manusia menggunakan lambang-lambang tertentu untuk
merujuk pada hal-hal tertentu, baik yang konkret maupun abstrak. Penyebutan
34 arti terhadap lambang-lambang tersebut semata-mata karena kesepakatan
bersama. Makna sebenarnya ada di kepala kita, bukan terletak pada lambang itu
sendiri. Kalaupun ada orang yang mengatakan bahwa kata-kata mempunyai makna, Yang dimaksudkan sebenarnya bahwa kata-kata itu mendorong orang
untuk memberi makna yang telah disetujui bersama terhadap kata-kata itu. Lambang bervariasi dari suatu budaya ke budaya lain, dari suatu tempat ke tempat
lain, dan dari suatu konteks waktu ke konteks waktu lain. Begitu juga makna yang diberikan kepada suatu lambang. Akan tetapi makna yang diberikan kepada suatu
lambang boleh jadi berubah dalam perjalanan waktu, meskipun perubahan makna itu berjalan lambat. Lambang menjadi sesuatu yang sentral dalam kehidupan
manusia. Manusia memiliki kemampuan untuk mmenggunakan lambang dan manusia memiliki kebutuhan terhadap lambang yang sama pentingnya dengan
kebutuhan makan atau tidur.
2.3.1 Komunikasi Simbolik Sebagai Komunikasi Nonverbal
Proses penyampaian pesan dengan menggunakan simbol, atau komunikasi simbolik, dalam ilmu komunikasi dikaji sebagai komunikasi nonverbal.
Komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan kecuali rangsangan verbal dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu yang mempunyai
nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima. Komunikasi nonverbal dapat diklasifikasikan dalam beberapa bagian,
yaitu : 1.
Bahasa tubuh cinesics, meliputi isyarat tangan, gerakan kepala, postur tubuh dan posisi kaki, ekspresi wajah dan tatapan muka.
35 2.
Sentuhan haptics, meliputi tamparan, pukulan, cubitan, senggolan, tepukan, belaian, pelukan, pegangan, rabaan, hingga sentuhan lembut sekilas.
3. Parabahasa vocalics, meliputi kecepatan berbicara, nada, intensitas suara,
intonasi, kualitas vokal, warna suara, dialek, dan sebagainya. 4.
Penampilan fisik, meliputi busana dan karakteristik fisik. 5.
Artefak, dapat berupa rumah, kendaraan, patung, lukisan, kaligrafi, foto dan benda-benda lain sejauh benda tersebut dapat diberi makna.
Bentuk komunikasi yang ingin dikaji di sini adalah komunikasi nonverbal yang menggunakan benda atau artefak sebagai media penyampaian pesannya.
Benda atau artefak tersebut mempunyai sifat tertentu yang dapat mempresentasikan pesan yang ingin disampaikan. Komunikasi simbolik ini ada
pada upacara perkawinan adat batak Toba.
2.4 Teori Interaksi Simbolik