54
1. Paulak une berkunjung.
Beberapa hari sesudah pesta kawin berlalu, pihak laki-laki dan pengantin yang sudah resmi menjadi pasangan suami - istri beserta beberapa orang
famili terdekat berkunjung ke rumah orang tua pihak perempuan yang disebut paulak une atau mebat berkunjung, yakni kunjungan resmi
pertama setelah pesta kawin. Paulak une berkunjung ini harus terlebih dahulu diberitahukan kepada pihak perempuan agar mereka juga bersedia
dan berada di tempat bila pihak laki-laki datang. Makanan yang dibawa pada waktu mebat berkunjung ini ialah lomok-
lomok babikambing, nasi dan tuak nira lengkap dengan namargoar. Dalam upacara paulak une berkunjung ini pun pihak laki-laki dan
perempuan masing-masing mempunyai protokol agar upacara tersebut berjalan dengan baik menurut adat. Selesai paulak une berkunjung
pasangan suami istri ini sudah bebas keluar masuk rumah tersebut.
2. Maningkir tangga ni boru melihat rumah pengantin baru.
Maningkir tangga ni boru melihat rumah pengantin baru ialah melihat rumah tempat anak, artinya pihak orang tua pengantin perempuan datang
berkunjung ke tempat tinggal anak menantunya. Biasanya setelah paulak une berkunjung pengantin baru itu dipajae disuruh mandiri oleh orang
tua pengantin laki-laki. Untuk itu orang tua laki-laki memberikan modal baik berupa uang atau pun tanah untuk diusahakan oleh pengantin baru ini.
Hal ini masih tetap terjadi sampai sekarang bagi sebagian masyarakat Batak Toba.
55 Orang tua pengantin perempuan berkunjung ke rumah anak dan
menantunya untuk mengetahui bagaimana kehidupan mereka sebenarnya, untuk ini dibawalah dekke simudurudur ikan mas beserta nasi. Tetapi
kunjungan ini harus diberitahukan terlebih dahulu agar orang tua pihak laki-laki bersedia menyambut kunjungan orang tua pihak perempuan.
Pihak laki-laki harus menyediakan lomok-lomok babikambing, nasi dan tuak minuman yang terbuat dari nira lengkap dengan namargoar. Hal ini
masih kewajiban orang tua pihak laki-laki sebab pasangan suami-istri yang baru manjae belajar mandiri masih belum mampu menghadapinya.
Isi dalam acara maningkir tangga ni boru melihat rumah pengantin baru ialah tentang kunjungan dan terutama adalah memberi nasehat-nasehat
kepada pasangan suami-istri tersebut, agar rajin-rajin bekerja, tabah, dan berkelakuan baiksopan pada orang tua serta pada famili. Pihak perempuan
mengharapkan agar pihak laki-laki tetap membimbing pasangan suami- istri baru itu dalam berumah tangga.
Adapun tahapan adat perkawinan yang dikaji dalam penelitian ini adalah pada tahapan pemberian benda adat atau simbol oleh orang tua pengantin
perempuan kepada kedua pengantin yaitu pada tahapan pelaksanaan perkawinan tepatnya pada tata cara yang kelima pasahathon dekke parboru penyampaian
ikan oleh pihak perempuan dan pada tata cara yang kesembilan mangalehon ulos dohot mandar hela pemberian ulos dan sarung pengantin laki-laki oleh pihak
perempuan. Pada tahapan pasca perkawinan yaitu pada tata cara paulak Une kunjungan yang dilakukan oleh pihak laki-laki beserta pengantin ke rumah pihak
perempuan dan pada tata cara maningkir tangga ni boru kunjungan yang
56 dilakukan oleh pihak perempuan ke rumah pihak laki-laki untuk melihat keadaan
pengantin baru. Benda adat yang diberikan pada keempat tata cara tersebut berupa dekke ikan mas, mandar hela sarung pengantinmenantu laki-laki, ulos
hela ulos pengantinmenantu laki-laki, dan boras beras.
2.7 Falsafah Dalihan Na Tolu