17 pangolat pembatas melambangkan keperkasaan pengantin laki-laki, artinya
supaya menjadi pemimpin yang bijaksana dan dapat melindungi keluarga, ragi keturunan keturunan melambangkan supaya pengantin mempunyai keturunan
yang banyak sehingga regenerasi marga tetap
terjaga.
d. Persepsi pasangan suami istri terhadap simbol Borasberas
Boras beras merupakan simbol sumber kehidupan, supaya pengantin mempunyai mata pencaharian yang baik. Simbol kekuatan, supaya pengantin
selalu sehat dan jiwanya selalu kuat dalam menghadapi hidup sehari-hari. Sebagai simbol kasih sayang dari keluarga dekat pengantin perempuan kepada pengantin.
1.9. Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman 1986 menyatakan bahwa analisis data kualitatif tentang mempergunakan kata-kata selalu disusun dalam sebuah teks
yang diperluas dan dideskriptifkan. Pada saat memberikan makna pada data yang dikumpulkan, maka penulis menganalisis dan menginterpretasikan. Karena
penelitian yang bersifat kualitatif maka dilakukan analisis data pertama hingga penelitian terakhir secara simultan dan terus menerus. Selanjutnya interpretasi
atau penafsiran dilakukan dengan mengacu kepada rujukan teoritis yang berhubungan atau berkaitan dengan permasalahan penelitian dalam Endah
Rundika 2011: 15. Proses analisis data diawali dengan mengevaluasi data-data yang
diperoleh, baik dari hasil wawancara mendalam, observasi, maupun tinjauan pustaka guna memastikan keakuratan data. Setelah itu data direduksi edit,
18 ditafsirkan, dan diorganisasikan. Untuk kemudian dipaparkan sebagai hasil
penelitian dan membuat kesimpulan.
Proses Analisis Data Kualitatif
Fakta Empiris
Sumber: Kriyantono Bungin, 2008:195
Model Analisis Semiotik Ferdinand Saussure
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data semiotik Ferdinand Saussure di mana analisis semiotik Saussure berupaya menemukan
makna tandasimbol termasuk hal-hal yang tersembunyi di balik sebuah tandasimbol tersebut Rachmat, 2009:264. Pemikiran pengguna tandasimbol
merupakan hasil pengaruh dari berbagai konstruksi sosial di mana pengguna tandasimbol tersebut.
Dari model analisis semiotik Ferdianand, peneliti memilih semiotik kultural, yakni semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku dalam
Berbagai Data di Lapangan
Analisisklasifika sikategorisasi
ciri-ciri umum PemaknaanInterp
retasi Ciri-ciri umum
Kesahihan Data: -Kompetensi subjek
-Authenticity -Intersubjectivity
BERTEORI KONTEKSTUAL
19 kebudayaan masyarakat tertentu. Telah diketahui bahwa masyarakat sebagai
makhluk sosial memiliki sistem budaya tertentu yang telah turun temurun dipertahankan dan dihormati.
Model analisis semiotik dari Saussure dapat digambarkan sebagai berikut: SIGN
Composed of
Signifier Signification
Signified Referent
Eksternal Reality Sumber: Kriyantono Bungin,2009:268
Menurut Saussure, tanda terdiri dari: 1.
Bunyi-bunyi dan gambar Sounds and images, disebut ”Signifier” Pada penelitian ini tanda atau gambar itu adalah ihan atau dekkeikan mas,
mandar hela sarung pengantin laki-laki, ulos, dan borasberas. 2.
Konsep-konsep dari bunyi-bunyi dan gambar The concepts these sounds and images, disebut ”Signified” berasal dari kesepakatan. Dalam
penelitian ini yang dimaksud dengan konsep-konsep dari bunyi atau gambar adalah konsep atau makna dari gambar ihan atau dekkeikan mas,
mandar hela sarung pengantin laki-laki, ulos, dan boras beras yang telah disepakati secara turun-temurun dalam perkawinan masyarakat adat
Batak Toba.
20 Dalam penafsiran tentang makna dari setiap benda adat tersebut tentulah
berbeda-beda dari setiap orang yang berkaitan langsung dengan benda tersebut. Seperti halnya pasangan suami istri masyarakat Batak Toba yang melakukan
perkawinan adat Batak Toba akan menerima keempat benda adat tersebut. Mereka akan memberikan persepsi yang berbeda-beda tentang keempat benda adat
tersebut sesuai dengan defenisi persepsi sebagai proses menerima, menyeleksi, mengartikan, dan memberikan reaksi kepada benda adat tersebut sebagai
rangsangan panca indra atau mata. Tanda atau sign adalah sesuatu yang berbentuk fisik Any sounds image yang
dapat dilihat dan didengar yang biasanya merujuk kepada sebuah objek atau aspek dari realitas yang ingin disampaikan. Objek tersebut dikenal dengan ”referent”.
Dalam berkomunikasi, seseorang menggunakan tanda untuk mengirim makna tentang objek dan orang lain akan menginterpretasikan tanda tersebut. Syaratnya
komunikator dan komunikan harus mempunyai bahasa atu pengetahuan yang sama terhadap sistem tanda. Dalam suatu proses komunikasi memerlukan
sedikitnya dua unsur komunikasi yang menjadi pelaku utama dalam kelancaran proses komunikasi tersebut. Adapun unsur tersebut adalah komunikator dengan
komunikan. Hubungannya dengan penelitian ini adalah proses komunikasi simbolik yang terjadi dalam upacara perkawinan adat Batak Toba yang
disampaikan melalui tanda atau simbol yakni: ihan atau dekke ikan mas, mandar hela Sarung pengantin laki-laki, ulos, dan boras beras yang melibatkan unsur
komunikator dengan komunikan. Siapa yang menyampaikan dan kepada siapa ditujukan makna dari komunikasi simbolik tersebut.
21 Pelaku komunikasi simbolik yang menjadi komunikator utama dalam
upacara perkawinan adat Batak Toba adalah pihak pihak pengantin perempuan beserta unsur Dalihan Na Tolu dari pihak perempuan, dan yang menjadi
komunikan utama adalah kedua pengantin. Adapun pesan-pesan simbolik yang melalui benda adat yang dikomunikasikan kepada kedua pengantin adalah sebagai
berikut: 1. Ihan atau Dekke Ikan Mas
Ihan atau Dekke ikan mas adalah simbol yang diberikan oleh orang tua pengantin perempuan atau pihak hula-hula pemberi gadis. Ihan atau Dekke ikan
mas merupakan simbol kesuburanketurunan yang banyak, simbol restu dari orang tua pengantin perempuan, mata pencaharian yang baik serta simbol kasih
sayang dari orang tua pengantin perempuan 2. Mandar Hela Sarung pengantin laki-laki
Mandar Hela sarung pengantin laki-laki adalah simbol yang diberikan oleh orang tua pengantin perempuan atau pihak hula-hula pemberi gadis. Sesuai
dengan namanya mandar hela atau sarung ini diberikan kepada hela menantu atau pengantin laki-laki, pemberian sarung ini mengandung pesan supaya
pengantin laki-laki tersebut rajin mengikuti acara-acara adat. 3.
Ulos Ulos Hela ulos pengantin adalah simbol yang diberikan oleh orang tua pengantin
perempuan atau pihak hula-hula pemberi gadis. Ulos yang diberikan kepada pengantin disebut ulos hela dan jenis ulos yang lazim diberikan berupa ulos ragi
hotang. Dilihat dari bentuk ulos ini yang terdiri dari ragi pangolat pembatas
22 melambangkan keperkasaan pengantin laki-laki, artinya supaya menjadi
pemimpin yang bijaksana dan dapat melindungi keluarga, ragi keturunan keturunan melambangkan supaya pengantin mempunyai keturunan yang banyak
sehingga regenerasi marga tetap
terjaga.
4. Boras Beras
Boras beras merupakan simbol sumber kehidupan, supaya pengantin mempunyai mata pencaharian yang baik. Simbol kekuatan, supaya pengantin
selalu sehat dan jiwanya selalu kuat dalam menghadapi hidup sehari-hari. Sebagai simbol kasih sayang dari keluarga dekat pengantin perempuan kepada pengantin.
Keempat tandasimbol tersebut bisa dilihat dengan mata dan dikomunikasikan kepada kedua pengantin oleh pihak pengantin perempuan
pemberi gadis, dan pengantin akan menginterpretasikan tandasimbol tesebut.
23
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Komunikasi