J.  Uji Hipotesis Penelitian 1.  Uji t
Independent
Uji hipotesis digunakan untuk melihat perbedaan hasil tes  peserta didik dari kelopok  eksperimen  dan  kelompok  kontrol.  Jika  data  diketahui  berdistribusi
normal  dan  homogen  maka  dapat  dilanjutkan  dengan  uji  parametrik  yaitu    uji-t Independent.
Untuk  menguji  hipotesis  di  atas,  penulis  dalam  penelitian  ini menggunakan rumus statistik yaitu uji kesamaan dua rata-rata berikut :
29
x
1
− x
2 s
1 2
n
1
+
s
2 2
n
2
Keterangan : x
1
: Nilai rata-rata hasil perkelompok x
2
: Banyaknya subjek s
1 2
: Varians subjek 1 s
2 2
: Varians subjek 2 Peneliti  dalam  menganalisi  uji  hipotesis  menggunakan  program  SPSS  Versi
17  tujuan  agar  mempermudah  perhitungan.  Taraf  signifikan  yang  digunakan adalah 5 0,05. Adapun kriteria pengujiannya adalah:
H = ditolak , Jika t
hitung
t
tabel
H
1
= diterima, jika t
hitung
t
tabel
, dengan α = 0,05 5.
29
Sugiyono, Op.Cit, h. 197.
Adapun  tingkat  kesalahan  dinyatakan  dengan α  = 0,05  5. Nilai tafsiran
α mempunyai arti makin besar interval tafsiran yang diajukan peneliti maka akan semakin kecil kesalahanya.
30
2.  Uji Korelasi
Teknik  analisis  korelasional  ialah  teknik  analisis  statistik  mengenai hubungan  antar  dua  variabel  atau  lebih.  Teknik  korelasi  yang  digunakan  adalah
korelasi  product  moment.  Product  Moment  Correlation  adalah  salah  satu  teknik untuk  mencari  korelasi  antardua  variabel.  Teknik  korelasi  Product  Moment  kita
pergunakan apabila berhadapan dengan kenyataan berikut ini: a.  Variabel  yang  kita  korelasikan  berbentuk  gejala  atau  data  yang  bersifat
kontinu. b.  Sampel  yang  diteliti  mempunyai  sifat  homogen,  atau  setidak-tidaknya
mendekati homogen. c.  Regresinya merupakan regresi linear.
Hubungan antara variabel bebas X dan variabel terikat Y dapat bersifat:
1  Positif, artinya jika variable bebas X naik, maka variable terikat Y naik.
2  Negatif,  artinya  jika  variable  bebas  X  turun,  maka  variabel  terikat  Y
turun.
Derajat  hubungan  biasanya  dinyatakan  dengan  r,  yang  disebut  dengan koefisien  sampel  yang  merupakan  penduga  bagi  koefisien  populasi.  Sedangkan
30
Sugiyono, Op. Cit, h.199