H. Teknik Analisis Data 1.  Tes Kemampuan  Penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah
Memberi  skor  pada  pretest  dan  Posttest  Penguasaan  Konsep  peserta  didik pada  materi  jaringan  tumbuhan,  kemudian  di  analisis  menggunakan  rumus
Normalized  Gain.  Gain  adalah  selisih  antara  nilai  posttest  dan  Pretest, menunjukkan  peningkatan  kemampuan  komunikasi  matematis  peserta  didik
setelah  pembelajaran  dilakukan  guru.  Untuk  menghindari  hasil  kesimpulan penelitian,  karena  pada  nilai  pretest  kedua  kelompok  penelitian  sudah  berbeda
digunakan  uji  normalitas.  Gain  yang  dinormalize  N-Gain    oleh  Hake  dalam Meltzer dapat dihitung dengan persamaan:
26
N GainIndeks Gain=
� � −
� � �
� � � −� � � �
N-Gain  yang  diperoleh  pada  tes  hasil  belajar  Penguasaan  Konsep  Pretest dan posttest  dan daftar ceklis Sikap Ilmiah dapat dilihat pada Tabel 3.9 dibawah
ini:
Tabel 3.10 Kategorisasi Skor
N-GainIndeks Gain
Rentang Kategori
N-Gain ≥ 0,7
Tinggi 0,3 ≤ N-Gain  0,7
Sedang N-Gain  0,3
Rendah Sumber: Melzer dalam Syahfitri, 2008:33
26
Meltzer. The relationship between mathematics preparation and conceptual learning gains in  physics:  a  possible,  hidden  variable.  In  diagnostic  pretest  scores,  Department  of  physics  and
Astronomy, Iowa State University, Ames, Iowa 50011 2002, Jurnal Am. J. Physic. h. 3.
2.  Angket Respon Siswa
Data  angket  respon  siswa  tentang  penilaian  asesmen  portofolio  elektronik yang  diterapkan  pada  proses  pembelajaran  dianalisis  dengan  cara  menghitung.
Presentase jawaban peserta didik menggunakan rumus berikut :
27
respon siswa =
jumlah  siswa  yang  menjawab Ju mlah  total  siswa
×100
Tabel 11 Kriteria Respon Siswa
Proportion correc nilai Interpretasi
Antara 0,81 sampai 1,0 Tinggi
Antara 0,61 sampai 0,80 Cukup
Antara 0,41 sampai 0,60 Agak cukup
Antara 0,21 sampai 0,40 Rendah
Antara 0,00 sampai 0,20 Sangat rendah
Sumber : Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
I.  Uji Hipotesis Penelitian
Dalam  penelitian  ini  peneliti  akan  menggunakan  uji-t  berdasarkan  kelas penelitian yang diukur. Kemudian sebelum dilakukan analisis uji-t terlebih dahulu
dilakukan  uji  prasyarat  yang  harus  dipenuhi  dalam  uji-t.Prasyarat  tersebut  adalah normalitas dan homogenitas.
1.  Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji keabsahan sampel. Dalam menguji hipotesis,  rumus  statistik  yang  digunakan  hanya  akan  berlaku  jika  data  yang
diperoleh berasal dari populasi dengan distribusi normal. Uji  Liliefors merupakan
27
Ibid, h. 93
salah  satu  uji  yang  sering  digunakan  untuk  menguji  kenormalan  data.  Rumus  uji
Lilifors sebagai berikut:
L
hitung
= max
i i
z S
z F
 ,
 
s X
X z
i i
 
Dengan: Fz
i
: P Z z
i
; Z ~ N0,1 Sz
i
: P roporsi cacah  z ≤ z
i
terhadap seluruh cacah z
i
X
i
: Skor responden Dengan hipotesis:
Jika harga L
Hitung
harga L
tabel,
maka data berdistribusi normal Jika harga L
Hitung
harga L
tabel,
maka data tidak berdistribusi normal
2.  Uji Homogenitas
Uji  homogenitas  dilakukan  untuk  memperoleh  asumsi  bahwa  sampel penelitian memiliki kondisi yang sama atau homogen. Untuk menguji homogenitas
varian  ini  digunakan  metode  uji  varians  terkecil  menggunakan  tabel  F.  uji homogenitas  yang  digunakan  menggunakan  uji  Fisher.  Langkah-langkah  dari  uji
varians sebagai berikut.
28
1  Menghitung varians terbesar dan varians terkecil F
hitung = varians terbesar varians terkecil
2  Bandingkan nilai F
hitung
dengan F
Tabel
Dengan rumus db
pembilang = n-1
untuk varians terbesar 3
Taraf signifikan α = 0,05 4  Criteria pengujian
5  Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut: H
ditolak, jika t
hitung
t
tabel
H diterima, jika t
hitung
t
tabel
dengan α = 0,05 5.
28
Sugiyono, op cit, h 79