Tingkat Penjualan Produk Masalah yang Terjadi dalam Penerapan Strategi Pemasaran di PT Bank Danamon Regional Medan

Manulife dalam perekrutan agen, PT Bank Danamon dapat lebih focus dalam rancangan produk asuransi serta strategi pemasaran produk saja dan tidak terlalu terbebani dalam perekrutan agen, namu tetap melakukan kontrol dan evaluasi berkala terhadap agen. Perekrutan, pembinaan, dan pengawasan kinerja pegawai selalu dievaluasi secara prosedural dengan kordinasi bidang evaluasi aparat dan produksi dengan bidang SDM. Melalui SDM yang berkualitas proses transformasi informasi dapat berjalan dengan mudah. Interaksi yang dibangun pegawai dengan nasabah lebih kearah emosionalitas personal guna menjaga loyalitas pelanggan.

4.3.3.8 Strategi Pelayanan Pelanggan : Penerapan costumer service secara fleksibel.

Pelayanan pelanggan yang diberikan lebih kearah komprehensif didasari dengan keterbukaan informasi dan membangun hubungan emosionalitas dengan nasabah. Maka dari itu, di PT Bank Danamon Regional Medan saat ini telah memiliki customer service khusus dan memang saat ini hanya tersedia di kantor regional saja. Selain itu, saat ini perusahaan juga tidak mempermasalahkan jika CS Merangkap menjadi agen karena perusahaan membutuhkan karyawan yang fleksibel dan memiliki lebih banyak spesialisasi. Dengan adanya customer service ini memang membuat lebih praktis dalam proses komunikasi dengan nasabah.

4.4 Tingkat Penjualan Produk

Penjualan produk merupakan finishing point dari strategi pemasaran. Melalui penjualan produk yang dapat dilihat dari jumlah total pemegang polis, total uang pertanggungan dan total pemegang polis dapat diperoleh profit bagi perusahaan. Kegiatan ini akan berlangsung sesuai dengan targetan dan perencanaan perusahaan apabila dijalankan dengan komitmen dan konsistensi. Universitas Sumatera Utara Salah satu indikatornya tingkat penjualan produk yaitu Jumlah Uang Pertanggungan, Pemegang Polis dan Pendapatan Premi. Berdasarkan laporan yang penulis temukan, dapat penulis sampaikan bahwa tingkat penjualan produk dan tingkat pemegang polis pada PT Bank Danamon dari tahun ke tahun cenderung bersifat fluktuatif. Hal ini dapat dilihat dari naik turunnya tingkat penjualan produk PT Bank Danamon dan total pemegang polis pertahunnya. Namun demikian, perusahaan masih dalam kondisi stabil karena masih sesuai dengan targetan dari perusahaan. Pada dasarnya, tingginya tingkat penjualan produk dapat dilihat tergantung dengan kebutuhan pemegang polis. Penjualan produk akan meningkat apabila produk yang kita tawarkan sesuai dengan kebutuhan pasar. Oleh sebab itu, PT Bank Danamon menghimbau kepada setiap stakeholder di PT Bank Danamon untuk bekerja lebih keras dan memanfaatkan segala peluang yang ada untuk meyakinkan nasabah ataupun masyarakat akan keunggulan produk yang perusahaan miliki, sehingga pemegang polis dan jumlah produk yang terjual akan semakin meningkat.

4.5 Masalah yang Terjadi dalam Penerapan Strategi Pemasaran di PT Bank Danamon Regional Medan

Strategi pemasaran dalam penerapannya terkadang tidak berjalan semestinya dikarenakan beberapa permasalahan yang terjadi dalam perencanaan dan proses pengimplementasiannya. Melihat dari beberapa hasil wawancara yang dilakukan, penulis memperoleh gambaran akan masalah-masalah yang menjadi kendala bagi PT Bank Danamon dalam melakukan pemasaran. Permasalahan tersebut diantaranya adalah rendahnya kuantitas dan kualitas agen, minimnya Universitas Sumatera Utara anggaran yang dialokasikan untuk promosi sehingga menghambat kreatifitas promosi dan dinamika sosial yang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat yang menjadikan kebutuhan untuk berasuransi terpinggirkan. Masalah-masalah tersebut diatas cukup membuat PT Bank Danamon Regional Medan untuk lebih bertindak secara kreatif dan mengambil langkah- langkah strategis yang bijak. Khususnya, permasalahan minimnya anggaran promosi yang dialami memang cukup membuat PT Bank Danamon perlahan menjadi kurang akrab di tengah masyarakat dan stagnan dalam hal promosi. Permasalahan kuantitas dan kualitas agen pun berdampak pula pada tingkat penjualan produk dan kualitas pelayanan yang akan ditawarkan. Sedangkan permasalahan dinamika sosial menurut penulis merupakan masalah klasik yang kerapkali terjadi. Masalah klasik ini lebih dikarenakan permasalahan akan kondisi ekonomi masyarakat dan tekanan dari kebutuhan- kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi serta mendesak. Beberapa masalah inilah yang secara bertahap coba untuk ditanggapi oleh PT Bank Danamon dengan melakukan kegiatan-kegiatan dan program yang bersifat antisipatif seperti perekrutan agen dengan pasar alami yang potensial serta proses administrasi yang cepat dan tepat. Selain itu, langkah yang ditempuh adalah menawarkan produk asuransi yang terjangkau seperti personal accident. Universitas Sumatera Utara BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan