Rekomendasi Kebijakan ASURANSI PERTANIAN

308 mengendalikan implementasi asuransi pertanian di Indonesia, termasuk penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan bagi pelaksana di lapangan. Implikasi lainnya adalah bahwa pemerintah pusat dan daerah sesuai dengan kewenangannya memberikan fasilitas kepada setiap petanipeternak peserta asuransi untuk memperoleh kemudahan pendaftaran menjadi peserta, kemudahan akses terhadap perusahaan asuransi, sosialisasi program asuransi pertanian dan bantuan pembayaran premi. Petani diuntungkan dengan manfaat yang diterima mereka sebagai konsekuensi logis dari diselenggarakannya asuransi pertanian. Keuntungan tersebut bertujuan untuk meringankan beban terhadap penyediaan ongkos produksi dan sekaligus mengurangi ketergantungan petani berskala kecil terhadap pelepas uang di wilayah masing-masing. UU No. 192013 juga mengatur penyelenggaraan pembiayaan pertanian dan pelaksanaan penyuluhan pertanian yang lebih komprehensif dengan cara membuka kesempatan yang lebih besar bagi petani untuk mengakses lembaga keuanganperbankan dengan berbagai program kreditpembiayaan usahatani. Kelak, biaya premi akan diintegrasikan ke dalam kredit usahatani yang berasal dari lembaga keuangan dan menjadi bagian dari biaya produksi usaha pertanian yang dilaksanakan petanipeternak. Melalui undang-undang ini, pembangunan pertanian diharapkan dapat meningkatkan kapasitas petani dan produksi usahataninya hingga menuju peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani serta sekaligus membantu program pemerintah kedepan dalam berbagai aspek ketahanan dan kedaulatan pangan.

6.7. Rekomendasi Kebijakan

Dengan laju pertambahan penduduk, kerawanan pangan akan meningkat jika ketahanan pangan bukan sebagai prioritas dalam pembangunan pertanian. Pada tahun-tahun belakangan ini, dampak perubahan iklim global juga telah mengakibatkan bencana alam yang lebih intens dan lebih sering. Usahataniusaha peternakan juga mengalami dampak negatif perubahan iklim ini dengan tingkat kerugian petanipeternak yang semakin tinggi yang mengancam pertanian dan mata pencaharian petani. Program asuransi pertanian menjadi salah satu pilihan dalam menanggulangi kerugian akibat bencana alam dan risiko berusahatani lainnya. Dalam kaitan ini beberapa rekomendasi untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusankebijakan pembangunan pertanian dalam jangka pendek, 2015-2019 diantaranya adalah: a. Program asuransi pertanianpeternakan perlu diperkenalkan dan dilaksanakan secara berkesinambungan untuk mengurangi risiko gagal panen atau kematian ternak. RPJM.indd 308 2112014 3:29:03 PM 309 b. Program asuransi dapat dilaksanakan berdasarkan skema asuransi atas dasar biaya input cost of production , kehilangan hasil yield index , dan harga price . c. Dengan menyadari risiko yang akan dihadapi, pemerintah pusat dan pemerintah daerah berkewajiban melaksanakan program asuransi pertanian dengan menyediakan berbagai fasilitasi kemudahan menjadi peserta asuransi pertanian, infrastruktur dan sarana produksi yang dibutuhkan, akses terhadap lembaga keuanganperbankan, pembiayaan untuk pembinaan dan pengendalian, termasuk melaksanakan penyuluhanpendampingan dan membiayai berbagai pelatihan, serta menyediakan bantuan pembayaran premi bagi petani. d. Keterlibatan instansilembaga lain yang terkait dengan asuransi pertanian kemitraan kelembagaan di tingkat pusat dan daerah perlu diprioritaskan untuk menjamin terselenggaranya skema asuransi usahatanipeternakan dan dengan demikian kerjasama dan koordinasi antar instansi menjadi sangat penting dilaksanakan. e. Perusahaan swasta milik negaradaerah dalam bidang perasuransian perlu dilibatkan sejak awal, termasuk perusahaan reasuransi untuk mengambil bagian dalam penyelenggaraan skema asuransi pertanian; pihak petanikelompok tani dan swastaperusahaan asuransi kelak menjadi mitra kerja yang sepadan yang didorong, didukung dan difasilitasi pemerintah pusat dan daerah. f. Keseluruhan program asuransi pertanian membutuhkan pembiayaan yang memadai, baik dari sumber APBN maupun APBD, program perbankan, kemitraan dan sumber pembiayaan lain yang tidak mengikat. g. UU No. 192013 berimplikasi pada terselenggaranya skema asuransi pertanian yang juga didukung oleh skema pembiayaan dari lembaga keuanganperbankan serta dukungan penyuluhan dan pendampingan untuk kerberhasilan berusahatanibeternak. h. Sosialisasi tentang asuransi pertanian untuk memberikan pemahaman tentang skema asuransi, pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas kelembagaan petani perlu dijadikan program prioritas dalam konteks pembangunan pertanian dan secara khusus dalam penyelenggaraan asuransi pertanian di Indonesia. RPJM.indd 309 2112014 3:29:03 PM 310 RPJM.indd 310 2112014 3:29:03 PM 311

BAB VII ANALISIS NILAI TUKAR PETANI