Penyerapan Tenaga Kerja Ekspor Hasil-hasil Pertanian

2 Berbeda dengan pertumbuhan PDB sektor pertanian yang mengalami sedikit penurunan dalam lima tahun terakhir, share sektor pertanian terhadap PDB nasional dalam lima tahun terakhir cenderung meningkat dibandingkan periode 2004-2009. Dalam periode 2004-2009 share sektor pertanian terhadap PDB nasional rata-rata mencapai sekitar 13,9 persen per tahun, sementara dalam kurun waktu 2010-2013 sumbangsih sektor pertanian terhadap PDB naik menjadi sekitar 14,9 persen. Kenaikan sumbangsih sektor pertanian terhadap PDB nasional ini juga diikuti dengan kenaikan nilai nominal sektor pertanian dari sekitar Rp. 364,2 triliun pada tahun 2005 menjadi sekitar Rp.1.190,4 triliun pada tahun 2012. Tabel 1.2. Perkembangan Kontribusi share PDB Sektor Pertanian Terhadap PDB Nasional No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2010 2011 2012 2013 1. Tanaman Bahan Makanan 7,5 7,1 7,0 7,5 2. Perkebunan 2,1 2,1 1,9 2,0 3. Peternakan dan hasilnya 1,9 1,7 1,8 1,8 4. Kehutanan 0,8 0,7 0,7 0,6

5. Perikanan

3,1 3,1 3,1 3,2 Pertanian 15,3 14,7 14,4 15,1 Sumber : BPS Angka sementara Angka sangat sementara Angka sangat sangat sementara

2. Penyerapan Tenaga Kerja

Dilihat dari aspek penyerapan tenaga kerja, sampai saat ini sektor pertanian masih menjadi penyerap tenaga kerja terbanyak dibandingkan dengan sektor- sektor lainnya. Kondisi ini di satu sisi menunjukkan masih pentingnya sektor pertanian, namun di sisi lain juga menunjukkan bahwa sektor pertanian sampai saat saat ini didominasi oleh para petani yang kurang berkeahlian unskilled farmers sehingga sektor pertanian masih dianggap sebagai ‘sektor buangan’ bagi RPJM.indd 2 2112014 3:28:06 PM 3 para pekerja yang gagal masuk ke sektor-sektor lainnya yang umumnya memerlukan tingkat keahlian tertentu. Dalam sepuluh tahun terakhir misalnya, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian khususnya dalam periode 2005-2009 mencapai 41,4 persen dari total tenaga kerja. Namun demikian dalam lima tahun terakhir terjadi trend penurunan penyerapan angkatan kerja di sektor pertanian hanya sekitar 36,1 persen, atau mengalami penurunan sebesar 4,7 persen. Penurunan jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian juga diiringi dengan peningkatan produktivitas di sektor pertanian. Dalam periode 2005-2009 rata-rata produktivitas sektor pertanian mencapai sekitar Rp.6,7 juta per tenaga kerja dan naik menjadi sekitar Rp. 7,9 juta per tenaga kerja dalam kurun waktu 2010-2013. Meskipun mengalami kenaikan produktivitas, namun dibandingkan dengan sektor lain, produktivitas sektor pertanian relatif masih tertinggal. Berdasarkan laporan dari BPS, subsektor yang paling tinggi produktivitasnya pada tahun 2012 adalah subsektor perikanan dan peternakan, masing-masing mencapai sekitar Rp.2,9 juta dan Rp.2,6 jutatenaga kerjatahun. Grafik 1.1 Perkembangan Tenaga Kerja dan Produktivitas Sektor Pertanian Sumber : BPS RPJM.indd 3 2112014 3:28:07 PM 4

3. Ekspor Hasil-hasil Pertanian

Ekspor hasil-hasil pertanian didominasi oleh komoditas hasil perkebunan seperti kakao, sawit, karet dan kopi. Dalam kurun waktu 2005-2009, rata-rata per tahunnya ekpor kakao berkisar antara 431-495,4 ribu ton; sementara untuk kopi ekspor mencapai angka 414-511 ribu ton. Disisi lain, ekspor karet mencapai 2,4- 2,8 juta ton dan ekspor kelapa sawit berada pada kisaran 10,4-16,8 juta ton per tahunnya. Dalam empat tahun terakhir, performa ekspor hasil-hasil komoditi perkebunan tersebut mengalami sedikit perubahan. Sementara ekspor kelapa sawit dan karet meningkat masing-maisng sebesar 4,1 persen dan 7,1 persen, dalam tahun 2010- 2012 ekspor kakao dan kopi mengalami penurunan. Meningkatnya ekspor sawit antara lain ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang membaik di negara-negara tujuan ekspor seperti Cina dan India serta naiknya permintaan komoditi tersebut untuk kebutuhan bahan bakar nabati biofuel . Dilihat dari nilainya, ekspor hasil-hasil komoditas pertanian tersebut mengalami fluktuasi. Untuk karet, nilai ekspor komoditas tersebut dalam periode 2008-2012 cenderung terus naik. Selama periode tersebut nilai ekspor karet naik sebesar 18,6 persen, sementara untuk kakao nilai ekspornya naik sekitar mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar -4,13 persen. Grafik 1.2. Perkembangan Ekspor Komoditi Perkebunan Utama Tahun 2004 – 2013 Sumber: Kementerian Perdagangan RPJM.indd 4 2112014 3:28:07 PM 5

4. Kontribusi Lainnya Sektor Pertanian