301
Tabel 6.2. Perkembangan Asuransi Pertanian di Berbagai Negara
Negara Tahun
mulai Sistem
pool atau koasuransi
Perusahaan asuransi
pertanian negara
Subsidi premi
Dukungan keuangan
utk pelatihan,
R D
Amerika Serikat
1930- an
Tidak ada Tidak ada
Ada Ada
Canada 1970-
an Tidak ada
Ada Ada
Ada Spanyol
1980 Ada
Tidak ada Ada
Tidak ada Portugal
1979 Tidak ada
Tidak ada Ada
Tidak ada Itali
1970- an
Tidak ada Tidak ada
Ada Tidak ada
Perancis 2005
Tidak ada Tidak ada
Ada Tidak ada
India 1985
Tidak ada Ada
Ada Tidak ada
Filipina 1980
Tidak ada Ada
Ada Tidak ada
China 1950-
an Ada
Tidak ada Ada
Tidak ada Brazil
1950- an
Tidak ada Ada
Ada Tidak ada
Mexico 1990
Tidak ada Tidak ada
Ada Ada
Chili 2000
Ada Tidak ada
Ada Ada
Colombia 2000 Tidak ada
Tidak ada Ada
Tidak ada Korea
Selatan 2001
Tidak ada Tidak ada
Ada Tidak ada
Turkey 2005
Ada Tidak ada
Ada Tidak ada
Sumber: Stutley 2007
6.5. Asuransi Pertanian Di Indonesia: Prospek Dan Tantangannya
Dalam suatu pengamatan selama 10-15 tahun, perkembangan program asuransi pertanian di berbagai negara menunjukkan hasil sebagai berikut Hatch
et al
., www.agroinsurance.com
: a. Permintaan
demand
terhadap asuransi rendahkurang; b. Harapan kurang realistis terhadap pihak Pemerintah berkaitan dengan
tujuan dan kompleksitas program asuransi pertanian; c. Penetapan tujuan-tujuan Pemerintah tidak selaras dengan tujuan-
tujuan sistem asuransi pertanian yang berkelanjutan; d. Koordinasi diantara organisasi donor atau konsultan tidak efisien;
e. Sektor swasta kurang dilibatkan; f.
Kolaborasi dengan produsen pertanian kurang efisien;
RPJM.indd 301 2112014 3:29:00 PM
302
g. Perhatian pada pengembangan suatu pendekatan holistik atas manajemen risiko pertanian kurang konsisten;
h. Koordinasi dan pengembangan kebijakan antar program-program sektor publik seperti perluasan pertanian dan kredit pertanian,
termasuk koordinasi dengan kementerian terkait, kurang memadai. Beberapa pokok pikiran berikut sangat penting bagi negara sebagai dasar
untuk mengembangkan program asuransi pertanian yang berhasil. Pokok-pokok pikiran tersebut mengandung prospek dengan tantangannya jika akan
mengembangkan asuransi pertanian dalam jangka menengah kedepan. Pokok- pokok pikiran tersebut, jika diikuti akan meningkatkan keberhasilan program dan
membantu memanfaatkan sumberdaya manusia dan finansial yang terbatas untuk mengatasi bencana yang frekuensi dan katastropiknya cenderung
meningkat dimasa datang.
1. Program Asuransi Pertanian Jangka Panjang
Pencapaian hasil dari pengembangan asuransi pertanian memerlukan analisis, pandangan kedepan, mengambil risiko, perencanaan dan juga waktu. Lebih baik
melakukan identifikasi, evaluasi tren dan membuat proyeksi-proyeksi, daripada melakukan satu tindakan spontan. Sering terjadi beberapa negara serentak
membuat solusi yang kemudian harapan dan kalkulasinya tidak tepat dan salah tempat. Tarif premi asuransi tidak dapat ditetapkan tanpa pemahaman terhadap
risiko. Semakin banyak faktor ketidakpastian dalam menetapkan risiko, semakin tinggi tarif premi.
Program asuransi melibatkan pihak-pihak lain yang masing-masing mempunyai peran atau fungsi khusus yang termonitor. Pola program asuransi dan
administrasinya membutuhkan koordinasi antar kelembagaan yang masing- masingnya harus membangun keahlian dan dengan kepercayaan terhadap
kelembagaan yang lain supaya berfungsi dengan baik. Hal ini semua membutuhkan waktu. Sebab, bergerak terlalu cepat dengan solusi-solusi yang
dianggap sudah benar, justru meningkatkan kemungkinan kegagalan seperti penetapan tarif premi yang salah-terlalu tinggi atau terlalu rendah, administrasi
yang lemah sehingga petani tidak menerima ganti-rugi tepat waktu, edukasi yang buruk, menimbulkan harapan tidak realistis bagi petani, dan sebagainya.
2. M em aham i Risiko
Prioritas pertama dalam mengembangkan program adalah pemahaman menyeluruh terhadap risiko. Langkah pertama adalah menyusun profil risiko
seluruh wilayah negara. Proses ini membutuhkan investasi dana dan waktu yang besar kecilnya tergantung pada banyak faktor diantaranya ada tidaknya data
RPJM.indd 302 2112014 3:29:01 PM
303
historis. Langkah kedua kemudian menyusun basis data yang obyektif, terlindungi dan transparan yang dapat menunjukkan beberapa hal seperti pola cuaca,
kerusakan tanaman akibat bencana alam, produksi tanaman, informasi harga pasar dari masing-masing jenis tanaman.
Profil risiko dan basis data berguna sebagai dua pilar; i sebagai pilar data bagi penyusunan program sekarang dan ii untuk penambahpembaharuan yang
mencakup informasi relevan untuk pengambilan keputusan. Pengembangan profil risiko dapat dimulai dengan komoditas pertanian utama dan regional tertentu.
Informasi ini dapat dijadikan basis data awal untuk memulai program asuransi sementara pendekatan yang lebih luas dan holistik sedang dirancang.
3. Asuransi Sebagai Pelengkap Aksi M itigasi Risiko
Dengan pemahaman risiko, dapat ditentukan langkah untuk mengatasinya, dengan mitigasi atau minimisasi risiko. Jika banjir sering melanda suatu wilayah,
perlu dilakukan evaluasi kebutuhan kanalisasi, waduk atau teknik pengelolaan air lainnya. Jika suatu tanaman tidak tumbuh subur disuatu lahan atau dalam suatu
kondisi cuaca, maka perlu ditanam jenis khusus yang sesuai.
Pengalihan risiko melalui mekanisme asuransi akan berjalan efektif manakala langkah-langkah mitigasi risiko juga dilakukan. Jika tidak demikian, maka asuransi
kalaupun bersedia, tidak mampu menjamin eksposur kerugian yang terlalu tinggi atau premi yang menjadi terlalu mahal. Rancangan program dan administrasi
asuransi pertanian membutuhkan beberapa sumberdaya dan perlu kecermatan sebelum implementasi. Tujuan asuransi adalah memberikan perlindungan atas
kerugian yang disebabkan oleh risiko-risiko yang tidak dapat diatasi atau dikendalikan secara memadai. Beberapa negara mengandalkan program bantuan
bencana
disaster-assistance program
dan dimobilisasi pada waktu bencana terjadi. Namun demikian, studi menemukan bahwa program ini tidak berjalan
secara efektif. Sebenarnya program asuransi telah terbukti sebagai program yang tidak mahal dan lebih efektif pengadministrasiannya dibandingkan program
bantuan langsung.
4. Program Asuransi Pertanian untuk M em enuhi Perm intaan
Produk asuransi yang perlu dan terjangkau sebaiknya dirancang sesuai permintaan
demand
. Namun, menentukan bagaimana bentuk produk asuransi suplai menjadi bagian yang membutuhkan dialog antara pemerintah, sektor
swasta dan produsen petani. Masing-masing pihak tersebut memiliki kepentingan dan harapan yang harus dimengerti dan apabila sudah mencapai
kesepakatan, perlu dimonitor dan pada waktunya dilakukan penyesuaian.
RPJM.indd 303 2112014 3:29:01 PM
304
Program asuransi harus didorong permintaan
demand driven
daripada persediaan
supply driven
. Sering terjadi suatu solusi disiapkan sebelum mencari masalahnya. Petani harus diajak konsultasi sejak awal dan sesering mungkin
sehingga mengerti apa sesungguhnya yang mereka butuhkan sebagai prioritas. Hal ini penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan-hambatan
tersebut. Program asuransi harus dirancang sesuai dengan perlindungan yang dibutuhkann tertanggung dan harga harus terjangkau untuk dibeli. Tujuan akhir
asuransi pertanian dimaksudkan untuk memberi manfaat langsung bagi petani dan pada gilirannya mencapai stabilitas ekonomi.
Mendidik petani dan memelihara dukungan mereka adalah elemen penting dari setiap program asuransi yang berhasil. Konsumen yang sudah mengerti akan
mengurangi kemungkinan menaruh harapan yang keliru. Konsumen yang mengerti secara alami akan menempatkan tuntutan yang realistis pada sisi
perusahaan asuransi dan memotivasi sektor swasta dan pemerintah untuk menawarkan perlindungan yang disesuaikan dengan tuntutan pasar
tailor-made
. Menjalin hubungan dengan koperasi, asosiasi, dan organisasi sejenisnya, serta
petani individu perlu dimulai sejak dini dan sering dilakukan. Program pelatihan lapang dan melatih pelatih sangat penting. Selain itu, program percontohan
pilot project
yang dirancang dengan baik dapat memberikan petani pengalaman aktual dengan asuransi.
Pengalaman membuktikan bahwa program kredit dengan bunga rendah seringkali menjadi cara terbaik untuk memperkenalkan asuransi yang pada
gilirannya menciptakan permintaan. Namun perlu dicatat bahwa membuat wajib asuransi
compulsory insurance
dalam rangka untuk mengamankan kredit bank tidak selalu merupakan kebijakan yang tepat. Dalam kaitan ini, nilai
pertanggungan perlu ditetapkan dalam jumlah yang melebihi nilai pinjaman.
5. K eterlibatan Lem baga I nstansi Terkait Lainnya
Mengelola risiko pertanian merupakan sebuah proses teknis dan keuangan. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian dan Kementerian Keuangan harus
bekerjasama erat mulai dari tahap awal dari setiap program yang sedang dikembangkan. Kementerian lain juga mungkin memainkan peran dalam desain
program. Di luar kementerian, banyak negara telah membentuk lembaga lain, misalnya, keterlibatan Inspektorat Asuransi dari suatu lembagakementerian.
Tanpa kerjasama lintas kementerian, sangat tidak mungkin program asuransi pertanian yang berkelanjutan dapt diwujudkan.
Selain itu, program asuransi pertanian memiliki beberapa keuntungan tambahan bagi sektor publik seperti memberikan kontribusi untuk pemeliharaan
dan peningkatan sektor pertanian, yang sangat penting bagi Kementerian
RPJM.indd 304 2112014 3:29:01 PM
305
Pertanian, dan stabilisasi pendapatan penting untuk kementerian keuangan sebagai akibat dari pembayaran pajak yang lebih konsisten oleh produsen.
6. Huk um , Peraturan dan K ebijakan M elam paui Politik
Kebijakan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan prinsip-prinsip ekonomi terbukti penting dan sangat membantu suksesnya program asuransi
pertanian dalam menarik investasi sektor swasta, mengidentifikasi praktek-praktek terbaik dari negara lain, membangun kapasitas manajemen risiko pemerintah,
mempromosikan pasar bebas dan menciptakan struktur pemerintahan yang stabil. Asuransi adalah proposisi jangka panjang yang dirancang untuk bertahan selama
puluhan tahun, bahkan berabad-abad.
Hukum, peraturan dan kebijakan harus mengikutinya. Hukum, peraturan dan kebijakan mendorong stabilitas, transparansi, dan akuntabilitas program.
Kesemuanya wajib dan melindungi semua pihak yang terlibat apakah itu pemerintah, swasta atau produserpetani. Kebijakan dapat dikembangkan
sementara desain program lain sedang berlangsung. Komitmen dari semua kekuatan politik sangat penting untuk menjamin stabilitas jangka panjang dan
keberhasilan sistem.
7. K eterlibatan Reasuransi
Reasuransi merupakan sumber daya keuangan dan teknis yang penting dan signifikan dari setiap program asuransi. Reasuradur adalah ahli dalam
mengembangkan profil risiko dan umumnya menganalisis dan memahami risiko. Mereka juga dapat memainkan peran kunci dalam merancang secara tepat
informasi data base untuk menilai risiko.
Selain itu, reasuransi berfungsi sebagai asuransi ulang bagi perusahaan asuransi lokal atau nasional. Reasuransi sering kali pada akhirnya bertanggung
jawab untuk membayar kerugian dan oleh karena itu, mereka harus merasa nyaman dengan risiko dan administrasi dari program apapun sebelum mereka
bersedia memberikan dukungan untuk menempatkan sumber daya keuangan.
Bahkan jika pemerintah percaya bahwa hal itu dapat mendanai semua kerugian bencana, reasuransi mutlak diperlukan untuk asuransi berfungsi cukup
dalam memenuhi potensi risiko. Reasuransi mendukung sistem yang keberlanjutan jangka panjang dengan membatasi jumlah maksimum kerugian yang harus
ditanggung oleh perusahaan asuransi dan mengurangi dampak kerugian terakumulasi. Oleh karena itu, keterlibatan reasuransi dalam awal proses desain
menjadi penting, untuk membuat sebuah program tidak dapat diterima oleh
RPJM.indd 305 2112014 3:29:02 PM
306
mereka kecuali jika pemerintah memutuskan untuk bertindak sebagai satu- satunya reasuransi untuk semua risiko.
8. Tidak Ada Satu Produk Asuransi untuk Sem ua
Profil risiko suatu negara sangat kompleks sifatnya dan kadang-kadang bahkan bertentangan. Sebagai contoh, di beberapa daerah rentan terhadap
kekeringan atau banjir atau angin sementara di daerah lain itu menikmati iklim yang lebih tenang. Kondisi tanah dan air juga dapat memainkan peran. Elevasi
atau kemiringan dapat memiliki dampak besar pada risiko. Tanaman yang berbeda akan beradaptasi secara berbeda pula terhadap berbagai karakteristik lingkungan
atau tanah. Selain itu, komposisi dari masyarakat petani dapat memainkan peran dalam mengembangkan program asuransi yang tepat. Petani mungkin memiliki
kebutuhan yang berbeda tergantung pada ukuran pertanian mereka dan seberapa baik mereka terorganisasi.
Ada banyak bentuk asuransi pertanian misalnya biaya produksi
indemnity based
, kehilangan produksi
yield based
, risiko harga
price index
, indeks parametrik
parametric index
, bahaya tertentu
named peril
, multi bahaya
multiple peril
dan ini dapat bervariasi berdasarkan tanaman atau peristiwa cuaca. Tidak ada satu produk mengatasi semua risiko dalam profil risiko suatu
negara. Biasanya serangkaian produk asuransi diperlukan untuk mengatasi berbagai karakteristik pertanian di masing-masing negara.
9. Pem erintah dan Sektor Sw asta K olaborasi M em perkuat Program
Keterlibatan sektor swasta adalah langkah pertama dengan tujuan jangka panjang menjadi kemitraan yang saling menguntungkan. Kedua sektor berbagi
tujuan strategis yang sama, berbagi risiko bersama-sama dan menghasilkan manfaat bagi semua. Kedua kelembagaan harus membangun kolaborasi yang
efektif sebagai prioritas utama, jika tidak ada alasan lain selain untuk memahami kepentingan dan harapan masing-masing. Untuk tujuan diskusi ini sektor swasta
terdiri dari perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, perusahaan konsultan nirlaba dan lainnya yang menyediakan layanan dengan motif keuntungan.
Publik dan swasta masing-masing membawa kekuatan yang saling melengkapi dan masing-masing memiliki peran penting bagi keberhasilan
program. Peran masing-masing organisasi yang terlibat harus jelas, saling melengkapi dan didukung oleh otoritas yang tepat untuk melaksanakan perannya.
Sektor publik memainkan peran pengawasan dan regulasi yang mendukung implementasi dan pengembangan asuransi pertanian. Sektor swasta melakukan
peran penelitian dan pengembangan produk, reasuransi dan pemasaran.
RPJM.indd 306 2112014 3:29:02 PM
307 10.
M engem bangkan K eahlian Teknis
Desain dan penerapan kebijakan yang sehat adalah dasar bagi keberhasilan setiap program. Menyadari kompleksitas tersebut, disarankan agar
setiap instansi atau lembaga yang terlibat dalam program ini memiliki keahlian teknis yang akan diperlukan yang mencakup bidang manajemen risiko dan
asuransi, aktuaria, agronomi, dokter hewan dan lain-lain. Peningkatan kapasitas ini merupakan langkah awal yang penting, misalnya lembaga atau instansi
bertugas memonitor kapasitas operasional dan keuangan perusahaan asuransi sebelum memberikan izin untuk terlibat dalam pelaksanaan asuransi pertanian.
Pemerintah harus memahami program secara menyeluruh dan efektif mengatur dirinya sendiri dan memantau sektor swasta. Dengan demikian,
pemerintah akan menjalankan otoritasnya dan dapat menghindari kesalahan mahal.
6.6. UU Nomor 192013 Dan Implikasinya Terhadap Implementasi