are in the Indonesian language.
PT ADI SARANA ARMADA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT ADI SARANA ARMADA Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT As of December 31, 2014 and
For the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
35
3. SUMBER ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN lanjutan
3. SOURCE OF
ESTIMATION UNCERTAINTY
continued Estimasi dan asumsi lanjutan
Estimates and assumptions continued
Imbalan kerja Employee benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anaknya bergantung pada pemilihan
asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi
tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran
diri karyawan tahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda
dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anaknya yang memiliki pengaruh lebih dari
10 liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata
sisa masa kerja karyawan. Meskipun Perusahaan dan Entitas Anaknya berkeyakinan bahwa asumsi
tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan
signifikan
dalam asumsi
yang ditetapkan
Perusahaan dan
Entitas Anaknya
dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi
atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja karyawan
Perusahaan dan
Entitas Anaknya
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-
masing adalah sebesar Rp19.901.973.000 dan Rp15.836.580.000.
Penjelasan lebih
rinci diungkapkan dalam Catatan 26.
The determination of the Company and its Subsidiaries’ cost for employee benefits liability is
dependent on
their selection
of certain
assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions
include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over
rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company
and its Subsidiaries’ assumptions which effects are more than 10 of the defined benefit obligation are
deferred and amortized on a straight-line method method over the expected average remaining
service years of the qualified employees. While the Company and its Subsidiaries believe that their
assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company and
Subsidiaries’ actual results or significant changes in the Company and its Subsidiaries’ assumptions
may materially affect their estimated liabilites for employee benefits and net employee benefits
expense. The carrying amounts of the Company and its Subsidiaries’ for employee benefits liability
as of December 31, 2014 and 2013 were Rp19,901,973,000
and Rp15,836,580,000,
respectively. Further details are disclosed in Note 26.
Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
antara 3 sampai dengan 20 tahun, yang merupakan masa manfaat ekonomis yang secara
umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan Entitas Anaknya menjalankan
bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi
masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan
mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan dan Entitas Anaknya pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing- masing
sebesar Rp2.192.961.820.092
dan Rp1.911.663.349.593.
Penjelasan lebih
rinci diungkapkan dalam Catatan 9.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful
lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 20
years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company and its
Subsidiaries conduct their businesses. Changes in the expected level of usage and technological
development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and
therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amounts of the Company
and its Subsidiaries’ fixed assets as of December 31, 2014 and 2013 were Rp2,192,961,820,092 and
Rp1,911,663,349,593, respectively. Further details are disclosed in Note 9.