are in the Indonesian language.
PT ADI SARANA ARMADA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT ADI SARANA ARMADA Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT As of December 31, 2014 and
For the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
86
31. TUJUAN DAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
Instrumen keuangan pokok Perusahaan dan Entitas Anaknya terdiri dari kas dan setara kas,
piutang usaha dan utang usaha, terutama berasal langsung dari operasi Perusahaan dan Entitas
Anaknya, pinjaman jangka pendek dan utang jangka panjang. Aset dan liabilitas keuangan
lainnya Perusahaan dan Entitas Anaknya termasuk piutang pihak berelasi, pendapatan yang belum
ditagih, piutang lain-lain pihak ketiga, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, aset lain-
lain, utang lain-lain - pihak ketiga, biaya masih harus dibayar dan liabilitas imbalan kerja jangka
pendek. The principal financial instruments of the Company
and its Subsidiaries consist of cash and cash equivalents, trade receivable, and trade payables,
primarily derived directly from the operations of the Company and its Subsidiaries, short-term loans
and long-term debts. Other financial assets and liabilities of the Company and its Subsidiaries
include due from related parties, unbilled revenues, other receivables - third parties, restricted time
deposits, other assets, other payables - third parties,
accrued expenses
and short-term
employee benefits liability. Itu adalah dan selalu merupakan kebijakan
Perusahaan dan Entitas Anaknya bahwa instrumen keuangan tidak diperdagangkan.
It is and has always been the policy of the Company and its Subsidiaries that no trading in
financial instrument shall be undertaken. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan
Perusahaan dan Entitas Anaknya adalah risiko kredit, risiko suku bunga dan risiko likuiditas.
Tujuan manajemen risiko Perusahaan dan Entitas Anaknya secara keseluruhan adalah untuk secara
efektif
mengelola risiko-risiko
tersebut dan
meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja
keuangan Perusahaan
dan Entitas
Anaknya. Direksi me-review dan menyetujui semua kebijakan untuk mengelola setiap risiko yang
dijelaskan secara rinci sebagai berikut: The main risk arising from the Company and its
Subsidiaries’ financial instruments are credit risk, interest rate risk and liquidity risk. Risk
management objectives of the Company and its Subsidiaries’ as a whole are to effectively manage
those risks and minimize the unexpected adverse impact on the Company and its Subsidiaries’
financial performance. The Board of Directors reviews and approves all policies to manage each
risk in detail as follows:
a. Risiko kredit a. Credit risk
Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anaknya yang memiliki potensi konsentrasi
secara signifikan terhadap risiko kredit, pada dasarnya terdiri dari piutang usaha dan
piutang lain-lain. Perusahaan dan Entitas Anaknya memiliki kebijakan kredit dan
prosedur untuk memastikan berlangsungnya evaluasi kredit dan pemantauan akun secara
aktif. The Company’s and its Subsidiaries’ financial
assets that significantly have the potential concentration of credit risk, basically consist of
trade receivables and other receivables. The Company and Subsidiaries have credit policies
and procedures to ensure ongoing credit evaluation and active monitoring of the
account.
Risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anaknya timbul dari kegagalan bayar pihak lain, dengan
risiko maksimum sama dengan jumlah tercatat instrumen tersebut. Pada tanggal pelaporan,
tidak terdapat konsentrasi risiko kredit secara signifikan dikarenakan piutang usaha berasal
dari jumlah pelanggan yang banyak. The Company’s and its Subsidiaries’ credit risk
arise from default of other party, with maximum risk equal with the carrying amount
on that instrument. As of the reporting date, there is no significant concentrations of credit
risk from trade receivables due from significant numbers of ultimate customers.
Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan
deposito berjangka
dikelola oleh
manajemen sesuai
dengan kebijakan
Perusahaan dan Entitas Anaknya. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap
bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk
meminimalkan
risiko konsentrasi
kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian
akibat kebangkrutan bank-bank tersebut. Credit risk arising from placements of current
accounts and deposits is managed in accordance with the Company’s and its
Subsidiaries’ policy. Investments of surplus funds are limited for each banks and reviewed
annually by the board of directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit
risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.
are in the Indonesian language.
PT ADI SARANA ARMADA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT ADI SARANA ARMADA Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT As of December 31, 2014 and
For the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
87
31. TUJUAN DAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN lanjutan 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES continued
a. Risiko kredit lanjutan a. Credit risk continued
Risiko kredit maksimum Perusahaan dan Entitas Anaknya untuk setiap risiko kredit aset
keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah nilai tercatat seperti yang
dinyatakan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Company’s and its Subsidiaries’ maximum exposure to credit risk for each class of
financial assets as of December 31, 2014 and 2013 is equal to the carrying amounts as
presented in the consolidated statements of financial position.
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables are as follows:
2014 2013
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 56.627.139.683
30.609.113.345 Neither past due nor impaired
Telah jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
Past due but not impaired 1 - 30 hari
36.988.337.788 40.379.816.522
1 - 30 days 31 - 60 hari
12.628.789.079 16.826.479.787
31 - 60 days 61 - 90 hari
5.443.332.231 5.819.433.160
61 - 90 days Lebih dari 90 hari
19.001.824.743 12.190.069.586
More than 90 days Telah jatuh tempo dan
mengalami penurunan nilai Past due and impaired
Lebih dari 90 hari 2.265.879.850
1.958.502.113 More than 90 days
Total 132.955.303.374 107.783.414.513
Total
b. Risiko suku bunga b. Interest rate risk
Perusahaan dan Entitas Anaknya memiliki kebijakan untuk berusaha memperkecil risiko
fluktuasi suku
bunga dengan
cara memperbesar porsi pinjaman dengan tingkat
suku bunga tetap dan mengurangi porsi pinjaman
dengan tingkat
suku bunga
mengambang serta
kebijakan untuk
mendapatkan suku bunga pinjaman yang paling menguntungkan.
The Company and its Subsidiaries have a policy to try minimizing interest rate fluctuation
risk by enlarging the portion of borrowings with fixed interest rate and reducing the portion of
borrowings wih floating interest rate and a policy to obtain the most favourable borrowing
interest rate.
Profil pinjaman jangka panjang Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company’s long-term debts profile is as follows:
2014 2013
Pinjaman jangka panjang dengan tingkat suku bunga tetap
438.622.366.715 572.429.625.438 Fixed interest rates long-term loans
Pinjaman jangka panjang dengan tingkat suku bunga mengambang 994.371.577.340 578.288.329.335
Floating interest rates long-term loans
Total pinjaman jangka panjang 1.432.993.944.055 1.150.717.954.773
Total long-term debts
Pada tanggal 31 Desember 2014, jika suku bunga lebih tinggirendah 1 dengan semua
variabel lain tetap, maka estimasi laba sebelum beban pajak akan lebih rendahtinggi
sebesar Rp8.796.520.224 terutama yang timbul sebagai akibat beban bunga yang lebih
tinggirendah atas pinjaman dengan suku bunga mengambang.
As of December 31, 2014, if the interest rates had been 1 higherlower with all variables
held constant, estimated income before tax expense would have been amounted to
Rp8,796,520,224 lowerhigher, mainly as a result of higherlower interest expense on
floating rate loans.