are in the Indonesian language.
PT ADI SARANA ARMADA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT ADI SARANA ARMADA Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENT As of December 31, 2014 and
For the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
37
3. SUMBER ESTIMASI
KETIDAKPASTIAN lanjutan
3. SOURCE OF
ESTIMATION UNCERTAINTY
continued Estimasi dan asumsi lanjutan
Estimates and assumptions continued
Pajak penghasilan Income tax
Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang
kegiatan usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anaknya mengakui liabilitas atas pajak penghasilan
badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant estimate is involved in determining provision for corporate income tax. There are
certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the
ordinary course of business. The Company and its Subsidiaries recognize liabilities for expected
corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be
due.
Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets
Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih
tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari perjanjian penjualan yang mengikat
yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati
dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Dalam
menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai
waktu uang dan risiko spesifik atas aset. An impairment exists when the carrying value of an
asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its
value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding
sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less
incremental costs for disposing the asset. In assessing the value in use, the estimated net future
cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current
market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar
terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan Entitas Anaknya
menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan
nilai wajar
aset. Perhitungan-
perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau
indikator nilai
wajar yang
tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model
arus kas yang didiskontokan. In determining fair value less costs to sell, recent
market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified,
the Company and its Subsidiaries use an appropriate valuation model to determine the fair
value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other
available fair value indicators. The value in use calculation is based on a discounted cash flow
model.
Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan dan Entitas Anaknya, tidak ada peristiwa atau
perubahan keadaan
yang mengindikasikan
penurunan nilai dalam nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Based on the assessment of the Company and its Subsidiaries’ management, there are no events or
changes in circumstances that may indiciate impairment in the value of fixed assets as of
December 31, 2014 and 2013.