119
XI. KEBIJAKAN DIVIDEN
Berdasarkan UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan, pembayaran dividen dilaksanakan berdasarkan keputusan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan atas usulan Direksi dan
telah disetujui sebelumnya oleh Dewan Komisaris. Penetapan jumlah dan pembayaran dividen pada saham Perseroan di masa depan akan diusulkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris
berdasarkan kebijakan mereka dan keputusan tersebut juga tergantung pada beberapa faktor, termasuk laba periode berjalan, ketersediaan cadangan, kebutuhan belanja modal dan kondisi keuangan
Perseroan secara menyeluruh. Hal ini juga bergantung pada keberhasilan pengimplementasian strategi serta kondisi keuangan, persaingan, peraturan perundangan, perekonomian dan faktor-faktor lainnya
yang spesiik terkait Perseroan dan industri Perseroan, dimana sebagian besar merupakan faktor yang tak dapat dikendalikan oleh Perseroan.
Sesuai dengan ketentuan UUPT, Perseroan hanya dapat membagikan dividen apabila Perseroan memiliki saldo laba positif. Laba periode berjalan yang tersedia, setelah dikurangi oleh jumlah cadangan
yang diwajibkan berdasarkan UUPT, akan dialokasikan sebagai dividen. UUPT mewajibkan Perseroan mengalokasikan dana cadangan sebesar minimal 20 dari modal ditempatkan dan disetor.
Sebelum berakhirnya tahun buku, dividen interim dapat diberikan selama kebijakan tersebut diperbolehkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan
kekayaan bersih menjadi lebih kecil daripada modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan wajib. Pembagian tersebut ditentukan oleh Direksi setelah disetujui oleh Komisaris. Jika setelah tahun
buku berakhir, Perseroan mengalami kerugian, dividen interim yang dibagikan harus dikembalikan kepada Perseroan oleh para pemegang saham. Komisaris dan Direksi akan bertanggung jawab secara
tanggung renteng jika dividen interim tidak dikembalikan.Dengan memperhatikan ketentuan tersebut diatas dan kondisi laba periode berjalan, ketersediaan cadangan, kebutuhan belanja modal dan kondisi
keuangan Perseroan secara keseluruhan, Perseroan merencanakan untuk mengusulkan pembagian dividen mulai tahun buku 2012 dengan rumusan pembagian dividen sebagai berikut :
Laba Bersih Setelah Pajak Persentase Dividen Kas
Terhadap Laba Setelah Pajak
Sampai dengan Rp200 miliar 20
Lebih dari Rp200 miliar 30
Jika keputusan untuk membayar dividen kas diambil, pembayaran akan dilakukan menggunakan mata uang Rupiah. Pemegang saham yang sah pada tanggal pencatatan pembayaran dividen, berhak atas
jumlah penuh dividen yang telah disetujui, setelah dikurangi potongan pajak, apabila ada. Dividen yang diterima oleh pemegang saham yang bukan Warga Negara Indonesia akan dikenakan potongan pajak
sesuai peraturan perpajakan Indonesia.
Perseroan juga telah mengadakan perjanjian terkait dengan fasilitas keuangan yang mengatur ketentuan mengenai pembayaran dividen. Berdasarkan Surat Indonesia Eximbank No. BS. 0155SYR092011
tanggal 28 September 2011 disebutkan bahwa menunjuk Surat Perseroan No. 0122011 dan Surat Perseroan No. 0172011, Indonesia Eximbank dapat menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan
Penawaran Umum Perdana. Berdasarkan Surat PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk No. 3736 KW-VIADK072011 tanggal 20 Juli 2011 perihal Persetujuan atas Penawaran Umum Saham IPO
PT Bekasi Fajar Industrial Estate, BRI menyetujui permohonan yang telah disampaikan oleh Perseroan melalui Surat No. 0102011 dimana dalam surat tersebut Perseroan telah memohon kesediaan BRI
untuk mengesampingkan syarat-syarat dalam perjanjian kredit yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku bagi suatu perusahaan terbuka seperti larangan pembagian deviden, untuk melakukan
IPO atau right issue dan restrukturisasi internal dalam rangka IPO Perseroan. Berdasarkan Surat BRI No. 129 KW-VIADK032012 tanggal 5 Maret 2012 perihal Persetujuan atas Pembagian Dividen
PT Bekasi Fajar Industrial Estate, BRI menyetujui permohonan yang telah disampaikan oleh Perseroan melalui Surat No. 41BODBFIEII12 tertanggal 20 Februari 2012, dimana dalam surat tersebut
Perseroan telah memohon kesediaan BRI untuk mengesampingkan atas ketentuan mengenai larangan pembagian dividen.
120
XII. PERPAJAKAN