31
VI. RISIKO-RISIKO USAHA
Investasi pada saham mengandung risiko yang perlu diperhatikan oleh calon investor. Sebelum berinvestasi pada saham, calon investor harus memperhatikan bahwa dalam menjalankan kegiatan
usahanya, usaha Perseroan dipengaruhi oleh beberapa faktor, setiap pelaku industri tidak terlepas dari risiko, demikian pula kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan juga tidak terlepas dari berbagai
tantangan dan risiko. Risiko-risiko yang material yang dihadapi Perseroan yang dapat mempengaruhi usaha Perseroan telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja
keuangan Perseroan dan penyusunan tingkat risiko tersebut dimulai dari risiko utama Perseroan, yaitu sebagai berikut:
1. Risiko Persaingan Usaha
Kegiatan usaha Perseroan di bidang pembangunan dan pengelolaan Kawasan Industri secara umum menghadapi persaingan baik dari pengembang properti lokal maupun internasionalregional yang
berkenaan dengan faktor-faktor seperti lokasi, fasilitas dan sarana prasarana pendukung, infrastruktur, pelayanan dan harga. Dalam pengembangan kawasan industri di wilayah Bekasi, Perseroan harus
bersaing dengan beberapa pengembang yang bergerak di industri yang sama yaitu PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, PT Lippo Cikarang Tbk dan Kawasan Industri East Jakarta Industrial Park
EJIP Sumber: www.hki-industrialestate.com, Februari 2012. Tingginya tingkat persaingan yang ada antara para pengembang kawasan industri dapat menyebabkan kelangkaan persediaan tanah yang
dapat diakuisisi oleh para pengelola kawasan industri, sehingga dapat mengakibatkan kemungkinan peningkatan harga perolehan tanah.
Kegagalan Perseroan dalam mengantisipasi danatau mencermati persaingan usaha di sekitarnya akan mengakibatkan beralihnya konsumen ke pesaing yang lebih kompetitif baik dari segi lokasi,
harga, kelengkapan sarana dan prasarana, maupun kualitas pelayanan sehingga memungkinkan berkurangnya permintaan atas produk Perseroan, yaitu penjualan kawasan industri maupun komersial.
Hal ini dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha, hasil usaha, kinerja keuangan dan prospek usaha Perseroan.
2. Risiko Keterlambatan Penyelesaian Pematangan Lahan Keterlambatan penyelesaian pematangan lahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
i lambatnya pengembangan lahan yang meliputi pembelian tanah dan ii lambatnya pengembangan infrastruktur. Selain itu kondisi cuaca, bencana alam, penundaan pada ketersediaan bahan bangunan,
kenaikan biaya pematangan dan kontruksi infrastrukur serta ketergantungan pada kontraktor pihak ketiga juga mempengaruhi penyelesaian pematangan lahan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Faktor-faktor tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat menjamin bahwa pematangan lahan-lahan, baik yang sedang dikembangkan maupun yang akan dikembangkan, dapat berhasil diselesaikan tanpa
mengalami keterlambatan. Apabila hal ini terjadi, maka dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, operasional, likuiditas dan prospek usaha Perseroan.
3. Risiko Berkurangnya Lahan yang Berlokasi Feasible dan Strategis