Sejarah Singkat PT PP London Sumatera

40 yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal. Perkebunan PTPN IV merupakan salah satu perkebunan milik pemerintahan kolonial belanda yang telah dinasionalisasi pemerintah, sehingga saya menilai sangat representatif menjadi lokasi penelitian saya. b. PT. PP. LONSUM sendiri merupakan satu - satunya perusahaan perkebunan yang berdiri pada jaman kolonial belanda yang masih bertahan sampai saat ini dengan status perusahaan swasta yang mungkin saja masih mewarisi sistem manajemen tenaga kerja dari masa kolonial dahulu. PT.PP. Lonsum memiliki 4 divisi, yaitu : 1 01 Dolok 2 02 Dolok 3 03 Seibejangkar 4 04 Tratak. Hal inilahyang menjadi alasan saya menjadikan PT. PP. LONSUM sebagai pembanding kondisi kehidupan sosial buruh pada perkebunan. c. Lokasi penelitian pada PTPN IV unit Padang Matinggi Kabupaten Simalungun Kecamatan Ujung Padang berdekatan dengan PT. PP. Lonsum 03 Seibijangkar Kabupaten Batubara Kecamatan Sei Balai, sehingga peneliti tertarik untuk membandingkan kedua PT tersebut.

3.2.1 Sejarah Singkat PT PP London Sumatera

Sejarah PT PP London Sumatera Indonesia Tbk berawal dari hampir satu abad yang lalu di tahun 1906 dengan kiprah Harrisons Crossfield Plc HC, perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Lonsum Universitas Sumatera Utara 41 mengelola perkebunan karet, kopi, kakao dan teh di era sebelum perang dunia. Dari tahun 50-an sampai 70-an, Lonsum memfokuskan pada tanaman karet sebagai komoditas utama, yang selanjutnya memasuki pertengahan tahun 80-an diversifikasi ke tanaman kelapa sawit mulai dilakukan yang menggantikan tanaman karet sebagai komoditas utama pada pergantian abad terakhir ini. Pada tahun 1994, Harrisons Crossfield menjual seluruh saham Lonsum kepada PT Pan London Sumatra Plantation PPLS, yang membawa Lonsum go public melalui pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996profil perusahaan, 2011. Saat ini, Lonsum mengoperasikan 38 perkebunan di empat pulau di Indonesia: Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Lonsum menjadi perusahaan terbuka di tahun 1996, serta mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, setelah Harrisons Crossfield menjual seluruh kepemilikan sahamnya kepada PT. Pan London Sumatera Plantations PPLS di tahun 1994. Di tahun 2007, Lonsum menjadi bagian dari Group Indofood ketika Indofood Agri Resources Ltd IndoAgri, anak perusahaannya di Indonesia, PT Salim Ivomas Pratama TBk SIMP. Pada tahun 2010, IndoAgri melakukan divestasi 8 kepemilikannya di Lonsum, dimana 3,1 dijual ke SIMP. Pelepasan kepemilikan ini telah meningkatkan porsi saham bagi investor public menjadi sebesar 40,5 dari 35,6. Produksi minyak sawit lestari CSPO dimulai setelah perkebunan dan pabrik kelapa sawit Lonsum di Sumatera Utara menerima sertifikasi Roundtable on Sustainable Oil Palm RSPO di awal tahun 2009. Kemudian, perseroan juga menerima setifikasi RSPO untuk perkebunan dan pabrik kelapa sawit di Sumatera Selatan. Pada akhir 2013 Lonsum telah meraih sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil ISPO untuk tida area perkebunan dan Universitas Sumatera Utara 42 satu pabrik di Sumatera Utara. Di akhir tahun 2014, Lonsum juga merupakan salah satu produsen CSPO terbesar di Indonesia, dengan produksi CSPO mencapai sekitar 44 dari total produksi minyak sawit CPO profil perusahaan, 2011. Yang menjadi lokasi penelitian adalah PT PP Lonsum yang berada di Sumatra. PT PP Lonsum 03 Sei Bejangkar Kec. Sei Balai Kab. Batubara, Sumatra Utara. Luas area kebun Sei Bejangkar ± 812 Ha dengan intensitas tenaga 89 orang : ± 812 Ha = 0.01.

3.2.2 Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV

Dokumen yang terkait

Analisis Sistem Pemasaran Wortel (Studi Kasus : Desa Sukadame, Kec. Tigapanah, Kab. Karo)

1 24 71

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 30 91

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun

2 18 116

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 0 10

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 8

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 10

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 2

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 5

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun

0 0 8

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun

0 0 1