49 kategori agar jangan sampai ada yang terlupakan. Setelah selesai di analisis,
sebelum menafsirkan penulis wajib mengadakan pemeriksaan terhadap keapsahan datanya, pemeriksaan itu dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
pemeriksaan keabsahan data.
3.5.4 Crosstabulasi
Analisis crosstab adalah suatu metode analisis berbentuk tabel, dimana menampilkan tabulasi silang atau tabel kontingensi yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengetahui apakah ada korelasi atau hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Singkatnya, analisis crosstab merupakan
metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke dalam suatu matriks. Tabel yang dianalisis di sini adalah hubungan antara variabel dalam baris
dengan variabel dalam kolom.
Crosstabs Tabulasi Silang merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke dalam suatu matriks. Hasil tabulasi silang
disajikan ke dalam suatu tabel dengan variabel yang tersusun sebagai kolom dan baris. Crosstabs ini mudah dipahami karena menyilangkan dua variabel dalam
satu tabel.
3.6 Keterbatasan Penelitian
Peneliti dalam melakukan penelitian ini mengalami banyak kendala yang menjadi keterbatasan penelitian. Adapun yang menjadi keterbatasan penelitian
adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
50 1.
Keterbatasan dalam penyebaran kuesioner karena penyebaran dilakukan dalam dua tempat yang berbeda yang masing-masing tidak
berdekatan dan berbeda Kabupaten 2.
Keterbatasan dalam kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian ilmiah.
3. Keterbatasan dalam mendapatkan teori dan pemahaman analisis data
perbandingan. Pemilihan teori yang cocok dan analisis yang tidak mudah sehingga membutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam
menyelesaikannya. 4.
Keterbatasan dalam memperoleh surat ijin penelitian dari pihak PT PP Lonsum Pusat, Medan. Namun peneliti tetap dapat melakukan
penelitian dikarnakan data yang lebih spesifik ditemukan di lapangan langsung terhadap buruh di pemukiman masing-masing perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat PP PT Lonsum Indonesia Tbk.
Sejarah PP PT London Sumatra Indonesia Tbk. dimulai pada 1906 dengan sebuah perkebunan kecil tembakau dan kopi dekat Medan, Sumatera bagian utara.
Berawal dari perkebunan kecil inilah Perseroan berkembang menjadi salah satu perusahaan agribisnis terkemuka, memiliki lebih kurang 90.000 hektar
perkebunan kelapa sawit, karet, teh, dan kakao yang tertanam di tempat pulau terbesar Indonesia.
Di awal berdirinya, perusahaan mendiversifikasikan usaha penganekaragaman product tanamannya menjadi tananaman karet, teh, kakao. Di
awal Indonesia merdeka Lonsum lebih memfokuskan usahanya kepada tanaman karet, yang kemudian dirubah menjadi kelapa sawit di era 1980. Pada akhir
decade ini, kelapa sawit menggantikan karet sebagai komoditas utama Perseroan. Lonsum memiliki 37 perkebunan inti dan 14 perkebunan plasma di
Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Pengelolaan kebun dilakukan dengan menerapkan kemajuan penelitian dan pengembangan, keahlian di bidang agro-
manajemen dan tenaga kerja yang terampil serta professional. Bidang bisnis Lonsum mencakup pembibitan, penanaman, pemanenan, pengolahan, pemrosesan,
dan penjualan produk-produk kelapa sawit, karet, kakao, dan teh. Dalam dunia industry perkebunan Lonsum dikenal sebagai produsen bibit kelapa sawit dan
Universitas Sumatera Utara