Analisis Tabel Tunggal Uji - T

46 c. Wawancara, yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara berkomunikasi langsung dengan responden untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian 2. Data sekunder Data sekunder adalah data tangan kedua yang diperoleh melalui pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Saifuddin Azwar, 2004: 91. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan cara studi pustaka dan pencatatan dokumen yaitu dengan mengumpulkan data dari buku-buku referensi, dokumen, majalah, jurnal dan internet yang berisikan tentang kondisi sosial, keterbukaaan sosial, dan interaksi sosial, yang dianggap relevan dengan yang masalah diteliti.

3.5. Teknik Analisis Data

Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan mengorganisasikan data, memilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Tahapan yang dilakukan yaitu dengan pengolahan data dengan menggunakan system IBM SPSS versi 23. Analisis data dilakukan peneliti dengan menggunakan:

3.5.1 Analisis Tabel Tunggal

Menurut Nawawi 1994, analisis tabel tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori- kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah Universitas Sumatera Utara 47 awal dalam menganalisa kolom yang merupakan sejumlah frekuensi dan persentasi untuk setiap kategori.

3.5.2 Uji - T

Uji-T adalah salah satu uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan meyakinkan dari dua buah rata-rata sampel dua buah variable yang dikomparatifkan. Uji-T dikembangkan oleh William Seely Gosset seorang konsultan statistic Irlandia pada 1915. Ia menggunakan nama samaran “student” dengan huruf “t” pada istilah uji-T sehingga uji-T dikenal dengan istilah “student T”. Penggunaan uji-T dapat dibedakan dalam: 1. Uji-T untuk sampel kecil dan sempel besar yang berkorelasi. 2. Uji-T untuk sampel kecil dan sampel besar yang tidak berkorelasi. Besarnya koefisien komparatif dengan menggunkan uji-T diberi symbol t o t observasi , angkanya dapat bertanda positif dan negative. Misalnya t o = -3,221 sama artinya dengan t o = 3,221, kedua t o ini diartikan ada selisih derajat perbedaan sebesar 3,221. Cara memberikan interprestasi terhadap t o adalah dengan merumuskan hipotesa alternative Ha yang menyatakan ada perbedaan dan hipotesa nol Ho menyatakan tidak ada perbedaan. Setelah itu mencari df dan atau db, lalu dengan besarnya df atau db tersebut berkonsultasi pada table nilai T hasilnya disebut t tabel t t . Selanjutnya bandingkan t o dengan t t dengan ketentuan:  Bila t o sama dengan atau lebih besar dari t t maka hipotesa nol H o ditolak, yang diberarti ada perbedaan yang signifikan.  Bila t o lebih kecil dari t t maka hipotesa nol H o diterima, yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan. Universitas Sumatera Utara 48 Pada penelitian ini, uji-T yang digunakan adalah uji-T untuk sampel- sampel yang berkorelasi adalah nilai atau skor dari kedua sampel diambil dari subjek yang sama atau dari subjek yang berbeda namun harus tetap memiliki karakter yang sama. Analisis data dalam pendekatan kuantitatif dilakukan dengan pengujian secara statistic data yang terkumpul maka penyajian data disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan presentase yang kemudian diteruskan dengan mengedit dan menganalisanya Singarimbun, 1989.

3.5.3. Kategorisasi Data

Dokumen yang terkait

Analisis Sistem Pemasaran Wortel (Studi Kasus : Desa Sukadame, Kec. Tigapanah, Kab. Karo)

1 24 71

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 30 91

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun

2 18 116

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 0 10

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 8

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 10

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 2

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 5

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun

0 0 8

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun

0 0 1