Keterbukaan Sosial Interaksi Sosial

30 dinamis yang menyangkut hubungan orang-orang perorangan, antara kelompok- kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Basrowi 2005: 138 interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang, kelompok dengan kelompok maupun orang dengan kelompok manusia. Bentuknya tidak hanya bersifat kerja sama tetapi juga berbentuk tindakan persaingan, pertikaian, dan sejenisnya. Interaksi sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses hubungan sosial yang dinamis baik dilakukan oleh perorangan maupun kelompok manusia sehingga terjadi hubungan yang erat, baik, dan memungkinkan lahirnya solidaritas diantara para buruh di pemukian buruh PT. Lonsum tbk dan buruh PTPN IV. Terjadinya interaksi sosial akan menghasilakan aktifitas sosial. Pada dasarnya interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktifitas sosial. Dalam kehidupan bersama, antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, terjadi hubungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Melalui hubungan itu, individu ingin menyampaikan maksud, tujuan, dan keinginan masing-masing. Sedangkan untuk mencapai keinginan itu harus diwujudkan dengan tindakan melalui hubungann timbal-balik Bosrowi, 2005: 138.

2.4.1 Keterbukaan Sosial

Menurut etimologi bahasa, keterbukaan berasal dari kata dasar terbuka yang berartisuatu kondisi yang di dalamnya tidak terdapat suatu rahasia, mau menerima sesuatu dari luardirinya, dan mau berkomunikasi dengan lingkungan di luar dirinya. Dan secara umum pengertian sosial adalah sifat dasar dari setiap individu manusia. Adapun keterbukaan sosial dapatdiartikan sebagai suatu sikap dan perasaan individu untuk selalu bertoleransi serta mengungkapkankata-kata Universitas Sumatera Utara 31 dengan sejujurnya sebagai landasan untuk berkomunikasi. Dengan demikian,keterbukaan berkaitan erat dengan komunikasi dan hubungan antarmanusia. Keterbukaansangat penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial karena keterbukaanmerupakan prasyarat bagi adanya komunikasi.Sebagai makhluk sosial, manusia hidup dalam suatu kelompok. Di dalamnya, setiapanggota kelompok dituntut untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan anggota lainnya. Altman dan Taylor 1973: tanpa halaman, dalam jurnal | Vol 1, No.02 | Juni 2012 mengemukakan bahwa keterbukaan sosial merupakan kemampuan individu manusia untuk mengungkapkan informasi kepada orang lain yang bertujuan untuk mecapai hubungan yang akrab. Sedangkan Person 1978: tanpa judul, dalam jurnal | Vol 1, No.02 | Juni 2012 mengartikan keterbukaan sosial sebagai tindakan individu manusia dalam memberikan informasi yang bersifat pribadi pada orang lain secara sukarela dan disengaja untuk maksud memberikan informasi yang akurat tentang info yang ada. Keterbukaan sosial memainkan peran penting dalam pengembangan hubungan sosial antar individu maupun kelompk sosial Greene, Derlega, Mathews, 2006: tanpa halaman, dalam jurnal. Rogers 1980: tanpa halaman, dalam jurnal mengatakan bahwa hubungan interaksi seseorang dalam keterbukaan sosial yang didasari perasaan yang tulus, penerimaan pada orang lain, dan rasa empati membuat hubungan menjadi lebih baik dan akrab. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat keterbukaan yang terjadi di antara kelompok sosial buruh pada pemukiman buruh di PT. Lonsum dan buruh di pemukiman PTPN IV, lalu membandingkannya. Universitas Sumatera Utara 32

2.4.2 Solidaritas Sosial

Dokumen yang terkait

Analisis Sistem Pemasaran Wortel (Studi Kasus : Desa Sukadame, Kec. Tigapanah, Kab. Karo)

1 24 71

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 30 91

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun

2 18 116

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 0 10

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 8

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 10

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 2

Buruh Nyerep Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit (Studi kasus pada buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun)

0 1 5

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun

0 0 8

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Padang Matinggi Kab. Simalungun

0 0 1