36
BAB II LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT BATAK
TOBA
Bab ini akan membahas tentang latar belakang sosial budaya masyarakat Batak Toba secara umum dan secara spesifik pada masyarakat Batak Toba di kota
Medan. Uraian dimaksud akan penulis mulai dengan deskripsi geografis Tanah Batak di Sumatera Utara. Dalam konteks ini juga penulis akan menjelaskan deskripsi
geografis kota Medan sebagai daerah tujuan migrasi orang Batak. Pada bagian ini penulis memfokuskan sejarahlatarbelakang kedatangan orang Toba ke kota Medan.
Selanjutnya penulis akan menguraikan tentang sistem kepercayaan tradisi leluhur Toba, kepercayaan masyarakat Batak Toba yang mengalami perkembangan dengan
masuknya pengaruh Barat yang mengubah cara berpikir masyarakat terhadap pendidikan menjadi berubah. Bagian akhir bab ini akan menguraikan konsep budaya
masyarakat Batak Toba. Konsep budaya yang dimaksud disini adalah konsep kebudayaan yang penting dan sangat mendasar yang berhubungan dengan kehidupan
sosial sehari-hari, antara lain: adat, marga, dalihan na tolu, pardongansaripeon perkawinan dalam masyarakat Batak Toba, dan bagaimana sistem pewarisan
tading-tading dalam masyarakat tersebut.
2.1. GAMBARAN UMUM WILAYAH BATAK TOBA
Tanah Batak merupakan tempat pemukiman orang Batak halak Batak. Sebutan Tanah Batak menunjukkan wilayah yang didiami masyarakat ini dikenal
dalam bahasa Batak Toba dengan “Tano Batak” yang artinya Tanah Batak. Tanah Batak meliputi daerah Danau Toba, Pulau Samosir, daerah Silindung, Humbang,
Toba Hasundutan, dan Habinsaran Hutajulu dan Harahap, 2005:2. Wilayah ini
Universitas Sumatera Utara
37
luasnya lebih kurang 10.000 km2 dan berada pada ketinggian 700-2.300 m di atas wilayah ini luasnya lebih kurang 10.000 km2 dan berada pada ketinggian 700-2.300
meter di atas permukaan laut
17
Pembagian wilayah Toba pada masa penjajahan .
Belanda, pemerintah Belanda membentuk Karesidenan istilah untuk pembagian wilayah administratif Hindia
Belanda Tapanuli pada tahun 1910. Keresidenan Tapanuli terbagi atas 4 empat wilayah yang disebut afdeling dan saat ini dikenal dengan kabupaten atau kota, yaitu:
• Afdeling Padang Sidempuan, yang sekarang menjadi Kabupaten Tapanuli
Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Kota Padang Sidempuan.
• Afdeling Nias, yang sekarang menjadi Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias
Selatan. •
Afdeling Sibolga dan Ommnenlanden, yang sekarang menjadi Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga.
• Afdeling Bataklanden, yang sekarang menjadi Kabupaten Tapanuli Utara,
Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Samosir, Kabupaten Dairi, dan Kabupaten Pakpak Bharat.
Sebagian besar orang Toba mendiami daerah pegunungan Sumatera Utara, mulai dari perbatasan Daerah Istimewa Aceh di utara sampai ke perbatasan dengan
Riau dan Sumatera Barat di sebelah selatan. Wilayah Toba terletak antara 1 °30’-2°
4’Lintang Utara dan 98 °-100° Bujur Timur di punggung Bukit Barisan dengan
ketinggian 906-1500 m dpl diatas permukaan air laut dengan sejumlah dataran
17
http:repository.usu.ac.idbitstream123456789327224Chapter20II.pdf. akses 28 April 2014
Universitas Sumatera Utara
38
tinggi dan gunung-gunung yang tinggi berkisar antara 1500-2000m dan beriklim sejuk 20
°C Situmorang, 1993:28. Wilayah Toba berbatasan dengan
• Utara berbatasan dengan kabupaten Dairi dan Kabupaten Karo
• Timur berbatasan dengan Simalungun
• Selatan berbatasan dengan Tapanuli Selatan
• Barat berbatasan dengan Tapanuli Tengah.
Daerah Toba, komoditi utamanya dihasilkan dari sektor pertanian, sektor ini merupakan sektor yang besar potensinya dikembangkan. Sektor ini juga tulang
punggung perekonomian daerah sebagai penghasil nilai tambah, devisa dan penyedia lapangan kerja kepada penduduknya. Mengingat sebagian besar penduduk Toba
menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Daerah Toba mempunyai potensi sumber daya alam, sumber daya manusia yang saling melengkapi untuk
pengembangan pada sektor ini. Produk yang dihasilkan berupa kopi, jagung, sayur- mayur, buah-buahan.
Dewasa ini pembangunan di daerah Toba sudah banyak kemajuan. Infrastruktur sudah baik melalui pembangunan di berbagai sektor, sehingga roda
perekonomian di tanah Batak membaik. Salah satunya adalah pembangunan bandara silangit yang memudahkan akses ke daerah Toba melalui jalur udara. Sekolah-sekolah
mulai dibangun, pembangunan sarana pelayanan kesehatan yang memadai dan berbagai pembangunan di sektor yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
39
Gambar 1 Peta daerah pembagian suku bangsa di Sumatera Utara
Sumber:http:webapps.lsa.umich.eduummaexhibitsBatak2009batak.html akses 04 September 2014
2.2. GAMBARAN UMUM WILAYAH dan MIGRASI BATAK TOBA ke KOTA MEDAN