64
BAB III KAJIAN ASPEK SOSIAL BUDAYA MUSIK POPULER BATAK TOBA
Pada bab tiga ini, penulis akan membahas musik populer Batak Toba. Uraian pada bab ini akan dimulai dengan membahasmenguraikan defenisi musik populer.
Selanjutnya penulis akan menguraikan musik populer Batak Toba. Untuk mendapatkan gambaran tentang musik populer Batak Toba, penulis akan menguraikan
musik populer Batak Toba yang membahas dari kajian sejarahnya.
3.1. PENGERTIAN MUSIK POPULER
Untuk mendefenisikan musik populer, penulis perlu menjelaskan masing- masing pengertian ‘musik’ dan ‘populer’. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
musik adalah nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat
menghasilkan bunyi itu. Populer berarti dikenal dan disukai orang banyak atau umum. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa musik populer adalah nada
atau suara yang mengandung irama, lagu dan keharmonisan yang disukai orang banyak. Namun dalam skripsi ini, musik populer dimaksud bukanlah dalam konteks
nada-nada, irama, dan harmonisasi, melainkan sebuah terminologi yang melingkup i semua jenis musik yang pendisitribusiannya ke khalayak ramai menggunakan media
massa yaitu media elektronik dan media cetak. Hiburan musik populer merupakan salah satu media yang mudah di dapatkan
dimana-mana, dan merupakan bagian kehidupan yang tidak pernah lepas. Industri musik telah memproduksi berbagai macam lagu pop untuk kepentingan industri
sekaligus menawarkan hiburan sementara bagi orang-orang modern yang mengalami stress pekerjaan maupun permasalahan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
65
Hiburan bahkan budaya di masyarakat menjadi produk industri seperti halnya musik populer, para konsumen merasa tidak puas jika hanya sebentar mendengarkan
lagu-lagu kesukaannya hanya diwaktu senggang tetapi ingin terus menerus sehingga muncul industri-industri rekaman suara, VCD lagu-lagu yang hits, bahkan konser-
konser para penyanyinya dan masyarakat begitu antusiasnya mengidolakan penyanyi- penyanyi musik populer sehingga menirukan segala atribut pakaian hingga
perilakunnya. Musik Pop merupakan bagian dari budaya populer serta menjadi budaya elite dalam masyarakat tertentu sehingga ada sentuhan hegemoni serta
dorongan membentuk suatu budaya yang mempertontonkan hiburan dan memberikan kesan yang konsumtif.
Kepentingan pihak produksi musik populer yaitu bagaimana mengkonstruksi kebutuhan musik populer sebagai bagian dari kehidupan manusia yang ingin lepas
dari aktivitas yang membosankan dengan mendengarkan musik maupun mengikuti konser-konser bahkan mengikuti menyanyi dengan merasakan suasana hati sama
dengan apa yang digambarkan lirik-lirik lagu. Penciptaan citra bahkan makna yang terkandung di dalam lirik-lirik lagu membangun kesadaran palsu untuk menikmati
kesenangan yang luar biasa serta sifat ketergantungan sebuah pelarian dari kegelisahan emosi manusia. Konstruksi media musik populer dilakukan secara
bertahap dan berlahan-lahan, dirancang berdasarkan konsep logika pemasaran perilaku sosial masyarakat.
Lirik-lirik lagu yang didengarkan membuat para pendengarnya terlena dan memasuki dunia imajinatif untuk menghilangkan kebosanan dan kejenuhan akibat
aktivitas manusia yang terus menerus berkerja bahkan waktu senggang digunakan sebagai waktu kerja mengkonsumsi musik. Penulis lirik berkerja berdasarkan
kewajaran bahasa sehingga kata-kata dan frasa yang paling lumrah menjadi tampak
Universitas Sumatera Utara
66
penuh acuan dan lelucon. Budaya musik populer dalam lagu, majalah, konser, festival, music, wawancara dengan bintang pop, film dan sebagainya membantu
memperlihatkan suatu pemahaman identitas di kalangan muda untuk dikonsumsi. Media menjadi sebuah agen perubahan yang besar terkait perubahan secara
mikro dan makro yang ikut andil dalam berperan melanggengkan struktur sosial serta membuka lebar liberalisasi di mana ada suatu kebebasan dalam pasar global, ikut
tersentuhnya media audiovisual yang populer di kalangan masyarakat adalah media musik populer yang berisi beragam lirik-lirik lagu yang tampilantayangan serta
menyajikan berbagai sajian tontonan yang menghibur, menciptakan emosional bahkan adopsi perilaku yang ditampilkan sebagai realitas sosial yang ada dan tentunya bukan
berarti menyajikan fakta yang sebenarnya baik yang berupa data, informasi. Media musik populer yang ditampilkan media televisi memberikan pengaruh yang besar
terhadap penciptaan konstruksi sosial yang terjadi, bahkan menciptakan kelas sosial, adanya perbedaan gender dalam menanggapinya sebagai pendengar serta perilaku-
perilaku yang memberikan kesempurnaan hidup yang banyak diimpikan masyarakat. Media musik populer adalah media yang mudah untuk mempersuasif
masyarakat dalam pemaknaan kehidupan yang keras, bahagia, sedih dan berbagai perasaan, pemaknaan yang tersirat memberikan makna yang sungguh realitas terjadi,
di mana pemaknaan yang tersirat memberikan makna yang sungguh realitas terjadi. Pemaknaan ini mengandung kontradiksi yang berlawanan, terciptannya kesenjangan
sosial yang akan terjadi lewat media khususnya dalam hal penawaran penjualan yang terkait pasar bahkan menciptakan budaya konsumerisme dan berkembangkan pasar-
pasar modern melalui penayangan video klip music pop sehingga masyarakat menjadi terhegemoni dan terkonstruksi.
Universitas Sumatera Utara
67
Setelah teknologi rekaman hadir, musik menjadi sebuah produk, sesuatu yang bisa dijual. Alat musik dan partitur yang dicetak merupakan komoditi yang dijual
sebelum era rekaman. Alat musik adalah alat untuk membuat musik, partitur adalah petunjuk bagaimana memainkan alat musik tersebut. Perkembangan berikutnya,
industri rekaman dan siaran musik menjadi industri yang sangat besar. Manusia sudah bisa menikmati musik dengan membeli kaset dalam bentuk CD, VCD, DVD atau
bentuk lainnya. Musik populer adalah jenis yang paling cocok dengan ideal yang diharapkan industri musik.Hal ini dikarenakan karakter dari musik populer yang
pendek-pendek, lagu yang mudah dicerna, cocok untuk media penyiaran yang harus menampilkan acara yang lain. Sehingga setiap acara memerlukan waktu yang tidak
banyak. Perkembangan iptek dalam konteks ini media cetak dan media elektronik
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menampilkan serta menunjukkan budayanya kepada orang lain. Musik populer dapat berkembang pesat karena musik
ini pendistribusiannya ke masyarakat menggunakan media sosial, baik media cetak maupun media elektronik misalnya internet, handphone, televisi dan lain-lain. Melalui
media-media ini segala informasi dapat dengan cepat di akses oleh pengguna media tersebut secara tidak terbatas.
Ciri-ciri musik populer diantaranya adalah musik tersebut mudah dinikmati dan diadopsi oleh khalayak umum, dalam konteks ini adalah ‘tren’. Penciptaannya
dilakukan secara terus menerus, satu karya akan digantikan dengan karya berikutnya, begitu seterusnya, satu seniman akan digantikan oleh juniornya. Musik populer
berpotensi menghasilkan keuntungan yang besar bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Pertunjukan langsung atau tidak langsung biasanya berhubungan dengan
hakekat orientasinya yaitu bisnis serta hasil komersial sebagai tujuan produknya.
Universitas Sumatera Utara
68
Berbicara musik populer, maka pasti membicarakan strategi pasar menggunakan sistim bintang, masuk infotaiment.
3.2. PERKEMBANGAN MUSIK POPULER BATAK TOBA