balas jasa yang diterima oleh perusahaan dagang biasanya berupa harga yang lebih tinggi dari harga normalnya.
2.1.4 Variabel – Variabel Penting Dalam Piutang
Ada beberapa variabel penting yang terkait dengan piutang. Beberapa variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu :
a. Kebijakan Kredit
Sebelum penjualan kredit dilaksanakan terlebih dahulu perusahaan harus menetapkan kebijakan kredit. Dimana kebijakan ini digunakan untuk mengukur
seberapa besar kredit yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Menurut Brealey 2008:176 kebijakan kredit adalah standar yang ditetapkan untuk menentukan
jumlah dan sifat kredit untuk diberikan kepada konsumen atau pelanggan. Kondisi ekonomi dan kebijakan kredit merupakan faktor utama yang
mempengaruhi tingkat piutang usaha perusahaan. Besar kecilnya piutang yang dimiliki oleh perusahaan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian pada umumnya,
juga dipengaruhi oleh kebijakan perkreditan yang ditentukan oleh perusahaan. Perusahaan yang menetapkan kebijakan kredit yang longgar akan
mengalami tingkat piutang lebih tinggi daripada kebijakan kredit yang ketat. Menurut Husnan 2008:38 dalam menentukan kebijakan kredit tersebut, faktor-
faktor yang harus dipertimbangkan antara lain: 1.
Standar Kredit
, atau kualitas langganan yang akan diperkenankan memperoleh kredit, layak atau tidaknya pelanggan diberikan kredit oleh
Universitas Sumatera Utara
perusahaan. Penurunan standar kredit dapat menstimulasi permintaan yang akhirnya akan meningkatkan penjualan.
2. Jangka waktu kredit
, yaitu berapa lama seorang pelanggan yang membeli kredit harus sudah melunasi utangnya. Cara ini pada prinsipnya ditempuh
dengan memperpanjang waktu kredit dengan harapan agar penjualan bisa meningkat. Karena yang ditingkatkan hanyalah jangka waktu kreditnya maka
umumnya resiko tidak terbayarnya piutang tidak banyak berubah. 3.
Potongan discount
yang diberikan kepada pelanggan. Pemberian potongan discount
juga merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam kebijakan kredit. Apabila syarat penjualan adalah 210 net 30, itu berarti bahwa
perusahaan memberikan potongan 2 pada pelanggan yang membayar utangnya dalam jangka waktu 10 hari atau kurang dari 10 hari, dan apabila
pelanggan membayar dalam jangka waktu 30 hari maka pelanggan tersebut tidak akan diberikan potongan lagi, dan akan dikenakan biaya administrasi
apabila pembayaran dilakukan lewat dari jangka waktu yang ditetapkan tersebut.
Sedangkan menurut Sjahrial 2007:420, komponen-komponen dari kebijakan kredit yaitu :
1.
Persyaratan penjualan
. Suatu perusahaan harus memutuskan berdasarkan kondisi tertentu bila penjualan barang dan jasa dilaksanakan secara kredit.
Sebagai contoh, persyaratan kredit meliputi periode kredit, potongan tunai dan bentuk instrument kredit.
Universitas Sumatera Utara
2.
Analisis kredit
. Begitu suatu perusahaan memutuskan untuk memberikan kredit kepada pelanggannya, ia kemudian harus membuat pedoman untuk
menentukan siapa yang boleh dan siapa yang tidak boleh memproleh kredit. Analisis kredit menunjukkan kepada proses penentuan manakah dari seorang
pelanggan tertentu yang akan memperoleh kredit atau tidak. Langkah-langkah yang biasa ditempuh yaitu, mengumpulakan informasi yang berhubungan
relevan dan menentukan kelayakan kredit tersebut. Informasi yang secara umum digunakan untuk menilai kelayakan kredit dapat berupa laporan
keuangan perusahaan, laporan kredit masa lalu tentang pembayaran pelanggan dengan perusahaan lain, serta pembayaran masa lalu dari pelanggan dengan
perusahaan. 3.
Kebijakan penagihan piutang
. Ini merupakan unsur terakhir dalam kebijakan kredit. Kebijakan penagihan piutang meliputi pengawasan piutang usaha
terhadap masalah yang terjadi dilapangan dan masalah yang timbul mengenai pembayaran atas perkiraan-perkiraan belum terbayar.
Keseluruhan faktor tersebut akan menentukan berapa besar jumlah piutang yang akan dimiliki oleh perusahaan, berapa lama piutang tersebut diharapkan akan
terkumpul dan berapa besar proporsi piutang yang tidak terbayar.
b. Siklus Perencanaan Penagihan Piutang