semakin tinggi pula penghasilan yang diterima pemilik perusahaan yang berarti pula semakin baik kedudukannya dalam perusahaan.
������ �� ������ = ���� �����ℎ
����� ������� ������� Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas
perusahaan adalah rasio Return On Asset ROA. Dimana rasio ini dapat memberikan gambaran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena
menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.
Rasio Return On Asset ROA juga merupakan rasio yang paling tepat untuk mengetahui hubungan profitabilitas dengan perputaran piutang, karena
piutang merupakan bagian dari aktiva, dimana untuk memperoleh nilai ROA harus melibatkan total aktivanya.
2.3 Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas
Seperti yang telah dijelaskan pada teori diatas bahwasannya tujuan utama suatu perusahaan adalah mendapatkan keuntungan. Kunci keberhasilan
perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut terletak pada kinerja operasional perusahaan. Pada perusahaan dagang, penjualan adalah tiang utama operasional
perusahaan yang perlu mendapatkan perhatian khusus, sebab keberlangsungan hidup perusahaan dagang ditentukan oleh kemampuannya menguasai pangsa
pasar yang ada. Penjualan kredit merupakan strategi utama yang dibahas dalam penelitian
ini. Dimana hasil yang diterima perusahaan tidak langsung berbentuk kas, akan
Universitas Sumatera Utara
tetapi berupa piutang usaha. Piutang usaha adalah bagian dari aktiva lancar yang selalu berputar selama perusahaan masih beraktivitas. Aktiva ini merupakan salah
satu bagian penting yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin cepat atau semakin tinggi perputaran piutang maka akan semakin tinggi pula
profitabilitas perusahaannya Kasmir, 2012:254. Hal ini disebabkan oleh semakin cepat perputaran piutang maka modal kerja yang ditanamkan akan semakin
rendah. Modal kerja adalah modal yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan jangka pendek, seperti pembelian bahan baku, investasi piutang serta
biaya-biaya operasional lainnya. Sesuai dengan pengertian aktiva jangka pendek maka modal kerja dapat diartikan sebagai aktiva lancar. Dengan terpenuhinya
modal kerja, perusahaan dapat memaksimalkan labanya. Sehingga modal kerja yang tinggi ditunjukkan dari penjualan kreditnya dapat meningkatkan
profitabilitas perusahaan. Sehingga untuk mengetahui bagaimana tingkat perputaran piutang pada industri makanan dan minuman maka dapat dibandingkan
pengaruhnya menggunakan rasio profitabilitas.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ketatnya persaingan dalam dunia usaha menuntut setiap bidang usaha untuk bekerja secara lebih kompetitif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja perusahaannya, sehingga berbagai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan, seperti memperoleh
keuntungan, menjaga kelangsungan hidup eksistensi usaha serta pertumbuhan perusahaannya dapat tercapai.
Peningkatan kinerja ini dapat dilakukan salah satunya dengan melayani penjualan secara kredit. Melalui penjualan kredit, konsumen pelanggan akan
lebih mudah melakukan transaksi pembelian barang atau jasa, karena tidak selamanya konsumen pelanggan mampu membeli secara tunai dengan
keterbatasan cash yang dimiliki, sehingga jika dipaksakan mungkin konsumen tidak akan membeli produk tersebut, bahkan pelanggan akan berpindah ke
perusahaan lain. Penjualan kredit inilah yang kemudian akan dicatat sebagai piutang oleh perusahaan.
Smith 2005:286 dalam Aryati 2012 mendefinisikan piutang dalam arti luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang, dan jasa.
Namun, untuk tujuan akuntansi, istilah ini umumnya diartikan sebagai klaim yang diharapkan dapat diselesaikan melalui penerimaan kas. Dalam neraca keberadaan
piutang usaha dianggap penting karena piutang dapat dikonversikan diubah menjadi kas dalam periode satu tahun, sehingga kas yang dikonversikan tersebut
Universitas Sumatera Utara