Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

model regresi. Adapun pengujian asumsi klasik tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk menghasilkan nilai-nilai koefisien sebagai penduga yang tidak bias dari varibel-variabel penelitian yang digunakan sebelum dilakukannya uji regresi linier Sanusi, 2011:135. Adapun pengujian asumsi klasik yang dilakukan peneliti atas syarat dari pengujian model regresi linier yaitu sebagai berikut.

a. Uji Normalitas

Menurut Juliandi 2013:174 pengujian normalitas data digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Cara yang digunakan untuk menguji normalitas data yaitu dapat dilakukan dengan analisis statistik dan analisis grafik. Pada analisis statistik normalitas data dapat dideteksi dengan melihat nilai Kolmogorov-Smirnov. Dimana kriteria untuk menentukan normal atau tidaknya data dapat dilihat pada nilai probabilitasnya. Data adalah normal, jika nilai Kolmogorov-Smirnov adalah tidak signifikan Asymp. Sig 2- tailed α 0,05. Sedangkan pada analisis grafik, normalitas data dapat dideteksi dengan melihat Histogram dan Normal Probability Plot. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Gujarati 2003 dalam Juliandi Universitas Sumatera Utara 2013: 174 yaitu “jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.”

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians data residual dari suatu pengamatan yang lain. Model yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas dapat diuji dengan melihat grafik scatterplot. Menurut Santoso 2000 dalam Juliandi 2013:176, dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas adalah : 1. Jika pola tertentu seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik poin-poin menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali 2011 dalam Juliandi 2013:178 uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode ke t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Universitas Sumatera Utara Cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melihat nilai Durbin-Watson D-W yaitu sebagai berikut : Tabel 3.4 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson Autokorelasi Nilai D-W Ada autokorelasi positif Dibawah -2 Tidak ada autokorelasi Diantara -2 sampai +2 Ada Autokorelasi Negatif Diatas +2 Sumber : Juliandi 2013:178

3. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 menjelaskan proporsi variasi dalam variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas secara bersama-sama Sanusi, 2011:136. Koefisien ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh yang timbul oleh perputaran piutang terhadap profitabilitas perusahaan. Jika R 2 semakin besar mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh varibel bebas perputaran piutang adalah besar terhadap variabel terikat profitabilitas. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendakati 0, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas perputaran piutang terhadap variabel terikat profitabilitas semakin kecil. Universitas Sumatera Utara

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dimaksudkan untuk membuktikan kebenaran atas jawaban sementara peneliti melalui data yang terkumpul. Karena peneliti bermaksud menganalisis regresi linier sederhana, maka nilai yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah nilai t. Langkah-langkah pengujian hipotesis pada hubungan sederhana, yaitu : 1. Hipotesis H : tidak ada pengaruh signifikan antara perputaran piutang dan profitabilitas H 1 : ada pengaruh signifikan antara perputaran piutang dan profitabilitas 2. Kriteria Penarikan Kesimpulan H diterima jika nilai t hitung t tabel untuk α = 0,05 H ditolak jika nilai t hitung t tabel untuk α = 0,05 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah industri makanan minuman food beverages industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Industri makanan dan minuman merupakan bagian dari industri barang konsumsi consumer goods di Indonesia. Industri makanan dan minuman termasuk jenis industri yang cukup berkembang, keadaan tersebut dapat dilihat dari banyaknya pengusaha yang bergerak diindustri ini dibanding dengan industri barang konsumsi consumer goods lainnya, seperti industri rokok, farmasi, kosmetik barang keperluan rumah tangga, serta peralatan rumah tangga. Cabang industri ini merupakan industri yang cukup banyak menghasilkan devisa dan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar. Sehingga bagi perekonomian Indonesia sektor industri ini merupakan salah satu sector industri yang penting, karena mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2007, cabang industri ini berhasil meraih nilai ekspor sebesar US 7,75 miliar dan sampai pada bulan Mei 2008, cabang industri ini telah menghasilkan devisa sebesar US 4,6 miliar dengan Negara tujuan ekspor utama produk industri ini adalah Singapura, Jepang dan AS, sedangkan Negara pesaing utama dipasar ekspor adalah Malaysia, Thailand dan RTT Sumber : Media Industri, 2008:edisi 5. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 117 85

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan Dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

31 160 65

Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 105 85

Pengaruh perputaran piutang dan arus kas operasi terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

18 88 153

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 11

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 8

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 19

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 3

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15