berputar dalam satu periode. Sedangkan rasio Return On Asset ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan dilihat dari total aktivanya. Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa tinggi
rendahnya perputaran piutang juga mempengaruhi laba atau profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi perputaran piutang berarti semakin tinggi pula
profitabilitasnya Kasmir, 2012:254. Hal ini disebabkan modal yang ditanamkan dalam piutang dapat meningkatkan penjualan kredit usaha, sehingga tingginya
volume penjualan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan. Rasio perputaran piutang ditentukan dengan membandingkan penjualan
kredit perusahaan dengan rata-rata piutangnya. Sedangkan rasio Return On Asset ROA ditentukan dengan membadingkan laba sebelum pajak dengan total aktiva
perusahaan. Berikut akan disajikan data-data yang digunakan untuk menganalisis rasio perputaran piutang dan rasio ROA selama periode 2008 sampai 2011.
a. Variabel Perputaran Piutang
Perputaran piutang ditentukan dengan membandingkan nilai penjualan
kredit dengan rata-rata piutang. Adapun rumus perputaran piutang sebagai berikut.
���������� �������� = ��������� ������ ��� ��ℎ��
���� − ���� �������
Dari rumus tersebut, diketahui bahwa data yang dibutuhkan berupa data penjualan kredit dan rata-rata piutang untuk menghasilkan nilai perputaran
piutang. Berikut akan disajikan data penjualan kredit dan rata-rata piutang.
Tabel 4.4
Universitas Sumatera Utara
Data Penjualan Kredit Periode 2008-2011 Disajikan dalam jutaan rupiah
No. Nama Perusahaan
Kode 2008
2009 2010
2011
1. Akasha Wira Internasional Tbk. ADES
129.542 134.438
218.748 299.409
2. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
AISA 489.172
533.194 705.220
1.752.802 3.
Cahaya Kalbar Tbk. CEKA
1.963.638 1.194.544
718.205 1.238.169
4. Delta Djakarta Tbk.
DLTA 673.770
740.681 547.816
1.394.152 5.
Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF
38.799.279 37.140.830
38.403.360 45.332.256 6.
Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI
1.325.661 1.616.264
1.790.164 1.858.750
7. Mayora Indah Tbk.
MYOR 3.907.674
4.777.175 7.224.165
9.453.865 8.
Prashida Aneka Niaga Tbk. PSDN
713.114 592.358
928.527 1.246.290
9. Sekar Laut Tbk.
SKLT 313.125
276.312 314.146
344.435 10. Siantar Top Tbk.
STTP 624.401
627.115 762.613
1.027.684 11. Ultrajaya Milk Industri T. Tbk. ULTJ
1.362.607 1.613.928
1.880.411 2.102.383
Sumber: idx laporan keuangan tahunan,2013, Olahan peneliti Penjualan kredit adalah penjualan barang dimana pembayarannya
dilakukan secara angsuran cicilan sesuai kesepakatan yang dibuat antara penjual dan pembeli untuk jangka waktu tertentu dengan masing-masing hak dan
kewajibannya Kasmir,2012:274. Penjualan kredit disini dimaksudkan karena piutang berasal dari penjualan barang atau jasa secara kredit, sehingga
penggunaan data penjualan kredit merupakan yang paling tepat untuk mengukur perputaran piutang suatu perusahaan.
Selain penjualan kredit, data rata-rata piutang digunakan dengan maksud untuk memperoleh nilai perputaran piutang. Rata-rata piutang ditentukan dengan
menjumlahkan piutang awal tahun dengan piutang akhir tahun dan dibagi 2. Disinilah data periode 2007 berperan, dimana untuk menghitung rata-rata piutang
pada tahun 2008, digunakan data tahun 2007 juga. Tabel 4.5
Universitas Sumatera Utara
Data Rata-Rata Piutang periode 2008-2011 Disajikan dalam jutaan rupiah
No. Nama Perusahaan
Kode 2008
2009 2010
2011
1. Akasha Wira Internasional Tbk. ADES
16.304,5 18.067,5
58.011,0 81.814,5
2. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
AISA 82.563,0
114.469,0 154.052,0
318.391,0 3.
Cahaya Kalbar Tbk. CEKA
84.356,0 99.753,0
89.349,5 132.821,0
4. Delta Djakarta Tbk.
DLTA 180.016,5
135.934,5 170.204,50
190.608,0 5.
Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF
2.564.395,5 2.528.722,5
2.491.373,5 2.799.038,0 6.
Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI
109.499,5 100.826,5
157.792,0 241.463,0
7. Mayora Indah Tbk.
MYOR 668.812,5
816.266,0 1.104.720,0 1.500.840,5
8. Prashida Aneka Niaga Tbk.
PSDN 33.662,5
28.072,5 54.383,0
67.251,0 9.
Sekar Laut Tbk. SKLT
43.864,5 36.519,5
33.941,0 41.533,0
10. Siantar Top Tbk. STTP
69.313,5 67.687,0
87.355,0 113.444,5
11. Ultrajaya Milk Industri T. Tbk. ULTJ
156.891,5 164.647,0
185.800,0 224.502,5
Sumber: idx laporan keuangan tahunan,2013, Olahan peneliti Rata-rata piutang menunjukkan besarnya nilai buku dari piutang, sehingga
tinggi rendahnya perputaran piutang didalam perusahaan juga dipengaruhi oleh rata-rata piutangnya. Tabel 4.5 telah menggambarkan bagaimana rata-rata piutang
ditiap perusahaan pada industri makanan dan minuman. Berdasarkan perbandingan data penjualan total dan rata-rata piutang, maka
didapat nilai perputaran piutang sebagai berikut.
Tabel 4.6 Nilai Perputaran Piutang periode 2008-2011
No. Nama Perusahaan
Kode 2008
2009 2010
2011
1. Akasha Wira Internasional Tbk.
ADES 7,9452
7,4409 3,7708
3,6596 2.
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA
5,9248 4,6580
4,5778 5,5052
Universitas Sumatera Utara
3. Cahaya Kalbar Tbk.
CEKA 23,2780
11,9750 8,0382
9,3221 4.
Delta Djakarta Tbk. DLTA
3,7428 5,4488
3,2186 7,3142
5. Indofood Sukses Makmur Tbk.
INDF 15,1300
14,6876 15,4145
16,1957 6.
Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI
12,1065 16,0302
11,3451 7,6979
7. Mayora Indah Tbk.
MYOR 5,8427
5,8525 6,5394
6,2989 8.
Prashida Aneka Niaga Tbk. PSDN
21,1842 21,1010
17,0738 18,5319
9. Sekar Laut Tbk.
SKLT 7,1385
7,5661 9,2555
8,2930 10. Siantar Top Tbk.
STTP 9,0084
9,2649 8,7300
9,0589 11. Ultrajaya Milk Industri T. Tbk.
ULTJ 8,6851
9,8024 10,1206
9,3646
Sumber: olahan peneliti. 2013 Berhasil tidaknya perusahaan dalam mengelola piutangnya dapat diketahui
dari rata-rata perputaran piutang industri Tabel 4.2 pada tiap perusahaan tersebut. Seperti PT. Akasha Wira Internasional, Tbk. ADES dapat dikatakan
berhasil jika perputaran industrinya berada diatas 5,7041. Berarti pada tahun 2008 dan 2009, perusahaan ini dapat dikatakan baik dalam hal pengelolaan piutangnya,
sedangkan pada tahun 2010 dan 2011, perusahaan ini mengalami penurunan perputaran piutang, dan dikatakan tidak berhasil dalam hal penagihannya,
mungkin disebabkan kinerja perusahaan yang tidak efisien.
b. Variabel Profitabilitas