Resiko – Resiko Dalam Piutang

2.1.5 Resiko – Resiko Dalam Piutang

Keputusan pemberian piutang oleh perusahaan dapat memunculkan resiko kerugian bagi perusahaan. Resiko kerugian ini timbul akibat adanya sejumlah piutang yang telah jatuh tempo bahkan tidak dapat tertagih. Perusahaan harus menanggung biaya-biaya yang timbul akibat pemberian piutang kepada pelanggan. Biaya-biaya tersebut dapat diidentifikasi kedalam 4 golongan, yaitu Halim, 2007:121 : 1. Biaya sumber dana . Dengan adanya piutang maka perusahaan memerlukan dana dari dalam maupun luar perusahaan. Dana ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya laba yang ditahan, dana pemilik perusahaan, utang dan kreditur. 2. Biaya administrasi. Didalam penyelenggaraan penjualan kredit perusahaan harus mengeluarkan biaya-biaya seperti gaji pembuku piutang. Kebanyakan perusahaan juga melakukan penelitian terhadap pelanggan potensial untuk menentukan kelayakan kreditnya. 3. Biaya pengumpulan piutang . Biaya ini dikeluarkan untuk kegiatan penagihan dan pengumpulan piutang karena ketidakmampuan pelanggan dalam membayar utangnya tepat pada waktunya. Biaya-biaya yang dikeluarkan seperti, biaya pengumpulan piutang misalnya pengiriman surat peringatan bahwa masa pembayaran telah melampaui batas waktu. 4. Biaya atas kerugian piutang tak tertagih . Setelah berupaya serius atas keterlambatan piutang, mungkin perusahaan terpaksa harus menghentikan upaya itu. Jika pelanggan dinyatakan bangkrut, maka harapan perusahaan Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh kembali piutangnya menjadi tipis. Jika pelanggan pindah keluar kota atau negara, maka biaya yang dikeluarkan untuk menagihnya terlalu mahal. Itu semua berarti perusahaan mengalami kerugian. Kerugian ini adalah biaya atas pengelolaan piutang. Kerugian bagi perusahaan tersebut harus dicatat dengan benar pada rekeningnya sebagai penurunan piutang dan laba perusahaan. Penurunan laba karena adanya piutang yang tidak tertagih diakui dengan mencatat kerugian piutang bad dept expenses. Dari uraian diatas, dapat diingat bahwasannya penjualan kredit disamping memberikan keuntungan berupa meningkatkan penjualan, meningkatkan laba serta untuk menghadapi persaingan, penjualan kredit juga menimbulkan beban biaya seperti biaya sumber dana, biaya administrasi, biaya pengumpulan piutang bahkan dapat menimbulkan biaya kerugian atas piutang tak tertagih, sehingga perlu dilakukannya manajemen piutang yang lebih baik.

2.1.6 Analisis Perputaran Piutang Usaha Receivable Turnover

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 117 85

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan Dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

31 160 65

Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 105 85

Pengaruh perputaran piutang dan arus kas operasi terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

18 88 153

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 11

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 8

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 19

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 3

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Industri Makanan & Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15