Interpretasi dari persamaan diatas adalah sebagai berikut : 1.
a = 0,0589 Dimana nilai konstanta ini menunjukkan bahwa jika variabel perputaran
piutang tidak ada x=0, maka profitabilitas yang diukur dengan ROA terbentuk sebesar 0,0589.
2. b = 1,225
Sedangkan koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel perputaran piutang sebesar satu satuan, maka variabel
profitabilitas akan meningkat sebesar 1,225 atau sebesar 122,5. Interpretasi persamaan regresi diatas menggambarkan bagaimana
profitabilitas dipengaruhi oleh perputaran piutang. Seberapa besar variabel perputaran piutang meningkatkan profitabilitas perusahaan.
2. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi R
2
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar hubungan antar variabel independen dan variabel dependennya. Koefisien korelasi
dikatakan kuat apabila nilai R berada diatas 0,5 dan mendekati 1.
Tabel 4.16 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, 2008
Universitas Sumatera Utara
Koefisien Determinasi R
2
menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Jika R square
semakin besar mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Sebaliknya, jika R square semakin
kecil mendakati 0, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin kecil.
Tabel 4.17 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Mode l
R R
Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
,121
a
,015 -,009
,84917
a. Predictors: Constant, PerputaranPiutang b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Olahan Peneliti. 2013 Tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi R memiliki
nilai positif sebesar 0,121 yang berarti bahwa korelasi antar kedua variabel yaitu Perputaran Piutang dengan Profitabilitas adalah sangat rendah dengan
didasarkan pada nilai R yang lebih kecil dari 0,5. Dapat dikatakan bahwa pola hubungan antara Perputaran Piutang dengan Profitabilitas tidak signifikan.
Artinya, peningkatan perputaran piutang tidak diikuti oleh peningkatan profitabilitasnya secara keseluruhan.
Angka koefisien determinasi R square 0,015 atau sebesar 1,5. Artinya, variasi perubahan profitabilitas yang diukur dengan ROA dipengaruhi
oleh perputaran piutang sebesar 1,5 dan sisanya 98,5 dipengaruhi oleh faktor lain selain perputaran piutang.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen maka dilakukan pengujian hipotesis
dengan melihat nilai t
hitung
t-test. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : H
: tidak ada pengaruh signifikan antara X dan Y H
1
: ada pengaruh signifikan antara X dan Y Uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
dengan taraf signifikansi sebesar 5 atau 0,05, yaitu dengan kriteria sebagai berikut :
Jika nilai t
hitung
t
tabel
pada α 0,05, maka H ditolak
Jika nilai t
hitung
t
tabel
pada α 0,05, maka H diterima
Tabel 4.18 Uji T
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta 1
Constant
-2,832 ,576
-4,914 ,000
LN_Perputaran Piutang
,203 ,259
,121 ,782
,439
a. Dependent Variable: LN_ROA Sumber : Data Olahan Peneliti. 2013
Tabel 4.18 menunjukkan bahwa dari pengujian regresi linier, diperoleh nilai t
hitung
untuk perputaran piutang sebesar 0,782. Sementara t
tabel
ditentukan dengan ketentuan probability α = 5 dan derajat kebebasan degree of
freedom sebesar n menghasilkan t
αn
= t
0,0544
= 2,0154. Nilai t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
t
hitung
0,782 t
tabel
2,0154. Sedangkan nilai signifikan untuk
Universitas Sumatera Utara
variabel independen perputaran piutang sebesar 0,439. Nilai ini mengindikasikan bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa H
1
ditolak. Artinya perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA.
Hasil hipotesis ini tidak mendukung beberapa teori yang menyatakan bahwa perputaran piutang dengan profitabilitas memiliki pengaruh yaitu
semakin tinggi perputaran piutang maka akan semakin tinggi pula profitabilitasnya. Dalam penelitian ini data olahan yang telah dianalisis
menghasilkan kesimpulan yang berbeda yaitu perputaran piutang dengan profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini dimungkinkan
adanya variabel-variabel lain dalam industri makanan dan minuman yang lebih mendukung peningkatan profitabilitas perusahaan.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan secara statistik, dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang dengan profitabilitas tidak memiliki
pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara perputaran piutang
terhadap profitabilitas. Piutang muncul karena perusahaan melakukan penjualan secara kredit
untuk meningkatkan volume penjualannya. Riyanto 2001:90 menyatakan perputaran piutang menunjukkan periode terikatnya modal kerja dalam piutang
dimana semakin cepat periode berputarnya menunjukkan semakin cepat
Universitas Sumatera Utara